Sejak 18 Mei 2020, proses relaksasi (dari masa lockdown) tahap 1 sudah dimulai di Republik Irlandia.
Apa saja perubahannya?
Gambarannya kira-kira bisa dilihat via gambar di sini :
1. Sudah boleh berkumpul (outdoor) maksimal 4 orang di lokasi berjarak max. 5 km dari kediaman masing-masing.
2. Sekolah dan universitas sudah dibuka untuk staf, pengajar (guru/dosen) , dan petugas kebersihan saja. Mereka boleh masuk untuk mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar tetapi murid dan mahasiswa tetap libur.
3. Pekerja yang aktivitasnya outdoor sudah boleh bekerja kembali. Misalnya pekerja konstruksi dll. Toko-toko yang berhubungan dengan farming/gardening sudah boleh beroperasi kembali.
4. Bengkel dan segala toko yang menyediakan jasa reparasi apa pun sudah boleh dibuka seperti biasa. Dengan catatan harus menerapkan social distancing.
5. Tempat wisata outdoor (pantai, hiking spaces, playground, etc) boleh dibuka ASALKAN mampu menerapkan dan mengawasi pemberlakuan social distancing.
6. Pemakaian masker hanya REKOMENDASI bukan MANDATORY. Makanya hampir gak ada yang pakai masker di siniΒ π π. Tapi saya tetep pake, kok. Pas foto aja dilepas. Abis foto ya dipakai lagiΒ π.
Masalahnya nih, cuaca memasuki musim panas begini lagi asoy-asoynya. Makanya taman-taman dan tempat hiking ruameeeeeee ππ.
Phase 1 pun udah berasa hampir normal.
Kemarin kami coba jalan ke area Coosan Point, salah satu spot piknik utama di kota ini. Ada yang BBQ an rame-rame cobak π π π π. Harusnya gak boleh.
Terpaksa muter ke daerah dermaga yang lebih sepi.
Polisi juga gak berdaya. Ya mau gimana, summer tuh memang paling di nanti-nanti buat piknik. Karena cuaca cerah tuh kondisi langka di Ireland.
Tadi aja pas nyetir mau ketemuan teman-teman di semacam outdoor cafe, jalanan rame boooo. Cuaca cerah jadi pada gatel mau ke luar hehehe.
Untungnya ini cuma kota kecil jadi serame-ramenya ya tetep aja ‘sepi’Β π .
Social distancing juga lebih mudah karena antrian juga gak pernah panjang-panjang amat (penduduknya cuma secuil hahahaha) dan pembawaan orang sini yang memang beda budaya sama “sifat Asia” kita yang lebih ‘cuwawa’ ππ π.
“Menjaga jarak” dengan orang lain kan udah sifat dasar orang sini. Kecuali sama teman yang bener-bener dekat ya mereka merubung jugak π.
Kemarin video call sama teman di Spanyol dan ngobrolin tabiat orang Spanyol yang mirip Italia. Kalo ketemu pelukan heboh dan suka tinggal rame-rame, suka kumpul-kumpul dan pesta.
Memang penanganan dan strategi menjalani masa pandemi ini enggak bisa dibikin seragam di semua negeri. Harus memperhatikan tabiat dan kebiasaan/budaya setempat.
Senengnya bisa ngumpul dan ngerumpi lagiΒ πππ. Walau lumayan galau lihat kondisi yang udah mirip sama kondisi normal sebelum Covid 19 menyapaΒ πππ.
Ngumpul-ngumpul di SPAR, semacam swalayan yang sebenarnya enggak terlalu gede. Tapi SPAR yang di lokasi ini berseberangan sama tempat hiking yang selalu rame itu.
Jadi deh parkirannya lumayan banyak dan ada meja-meja dan tempat duduk outdoor buat nongkrong sambil ngopi. Bumil beli eskrim gitu. Terus yang lain pada ikutan.
Saya udah kenyang, euy. Jadilah akhirnya kita hiking tipis-tipis di sekitaran old railway di sana. Cuma 15 menit kayaknya. Itu juga heboh ngobrolnya hahahahaha.
Enggak bisa lama-lama takut si Eneng Scandy keburu brojol :p.
Mbak Katerina sekalian pulang pas kita hiking itu. Jalur pulangnya jadi beda gitu. Sementara Nina ikut balik ke depan SPAR. Sempat ngobrol dikit nungguin Nina dijemput sama suaminya.
Lumayan seneng deh, biasanya kami kumpul-kumpul hampir tiap minggu boooooo. Covid 19 bikin jadwal ngerumpi jadi molor ampe 3 bulan hehehehe.
Senengnya sudah bisa keluar rumah. aku sudah hampir 3 bulan #dirumahajaπ