Ada yang nanya-nanya logat Makassar terkait postingan yang ini. Terus terang memang agak sulit menerangkan fungsi dan cara penggunaan klitik dalam bahasa Indonesia khas Sulsel : ki – ka – mi – pi – to – na – di’ – ji – gang – tong dst dst dst.
Yang khas lainnya tentang logat Makassar adalah penambahan “ng” pada kata-kata yang berakhiran konsonan N atau M, misalnya ikan jadi ikang, malam jadi malang hihihihi.
Di kami itu istilahnya OKKOTS hahahaha.
Nah, kalau okkots itu rasanya tengsin dan malu gitu loh. Sering jadi olok-olokan sesama teman.
Makanya malah sering jadi bumerang. Saking takutnya okkots, kadang maksudnya mau ngucapin BANK malah jadi BAN hahahaha. Ya ini jadinya OKKOTS jugak *tutupMuka*.
Inget dulu ada teman yang nanya ke saya, “Jihan, apa artinya bentan alam?”
“Ha? Bentan?”
“Iyo, bentan alam.”
“BENTANG ALAM, ceeessss”Β ππππ.
“Ces” itu sapaan buat teman sebaya yang akrab kalau dalam bahasa sehari-hari di Kota Makassar. “Ces” juga bisa berarti high-five ππ.
Kata “iyo” artinya IYA. Tapi itu penggunaannya relatif “kasar”. Hanya boleh pakai kata “iyo” ke teman sebaya, itu pun yang udah dekat, ya.
Nah ini jadi masalah saat menikah dengan suami yang orang Minang. Dalam bahasa Minang, IYO juga berarti IYA tapi penggunaannya dianggap biasa. Jadi suami suka bilang IYO ke orang tuanya. Ya gue kaget lah hahahahahaha.
Itu kalau di keluarga Bugis kami, bilang IYO ke orang tua bisa digampar, Cuy!Β ππππ
Kata IYA yang sopan dalam adat Sulawesi Selatan adalah Iye’ (pakai cengkok ya belakangnya, kalau cuma IYE nanti jadi kayak IYA dalam bahasa Betawi) hihihihi.
Salah satu cerita lucu soal logat Makassar IYO vs IYE’ ini adalah terbongkarnya kisah cinta salah satu teman pas sekolah dulu hihihihi. Mereka berdua diam-diam jadian. Ketahuan sama saya gara-gara pas si cowok nanya apa gitu ke si cewek, si cewek jawabnya “Iye’, ada ji”. UdendeeeeΒ π π π π.
Tentu kulangsung curiga ada apa neh bilang iye’-iye’ ke temen sebaya sendiri. Nah ituuuuu, biasanya kalo ada yang jadian/pacaran, ngomongnya pakek iye’-iye’Β π π π .
Saya sendiri sampai sekarang kalau ngobrol sama kakak kelas yang dulu ditaksir habis-habisan juga pakek iye’-iye’ #ehGimana πππ. Padahal jadian juga kagak pernah hahahahahha.
Secara umum yang banyak “diserap” dalam bahasa Indonesia logat Makassar sehari-hari di Kota Makassar adalah bahasa Makassar. Makanya wajar, walaupun bukan suku Makassar, saya terbiasa dengan beberapa kata dalam bahasa Makassar.
Misalnya kata SALLO (artinya LAMA/LELET). “Edede, sallomu, cepa-cepa saiko.” (Aduh, lelet amat lu. Cepetan napa?)
SALLO itu bahasa Makassar hehehe.
Ah ya, itu ada yang komen. Saya tambahin soal kata KITA. Dalam bahasa Indonesia, KITA itu berarti aku dan kamu atau aku dan kalian.
Naaaah, dalam bahasa Indonesia aksen Makassar, KITA itu berarti KAMU (level penggunaan sangat sopan, mungkin selevel dengan kata ANDA). Jadi hanya untuk yang kita hormati saja atau kepada orang yang baru kenal.
Jadi kalau ada orang baru kenal negur, “Kita mau ke mana?” Itu maksudnya “ANDA mau ke mana?” Jangan geer atau tersinggung hahahahahaha.
Jadi inget ya, di Kota Makassar, sehari-hari kami tidak berbahasa daerah. Bahasa Makassar dan Bahasa Bugis itu beda lagi. Banyaaaaaakkk teman saya yang ortunya orang Makassar dan Bugis tapi mereka tidak terlalu paham bahasa daerah masing-masing hehehe.
Saya bisa bahasa Bugis karena Mama dan almarhum Bapak kalau ngobrol seringnya pakai bahasa Bugis. Tapi sebagian saudara kandung saya enggak terlalu bisa bahasa Bugis.
Kakak-kakak saya karena sering main di luar rumah di mana lingkungan perumahan kami itu mayoritas suku Makassar, jadi mereka semua lancar bahasa Makassar. Lebih lancar daripada bahasa Bugis :D.
Kebalikan sama saya. Anak rumahan, gak suka beredar hihihi. Jadi bahasa Makassar ngertinya dikiiiiiiit :D.
Di sekolah ya pakai bahasa Indonesia (tapi dengan logat Makassar) laaaaahΒ ^_^.
Dulu pernah punya guru kimia kelas 2 SMA yang bener-bener gak bisa bilang N, selalu terucap Ng. Makanya jadi lucu kalau beliau menerangkan tentang rumus-rumus kimia yang melibatkan nama-nama unsur kimia. Na (Natrium) jadi Ng-a π€£π€£π€£.
Susah menahan tawa kalau beliau mengajar. Untung beliau gak mutungan. Walau saya ketawanya paling keras, beliau tetep fair kalau ngasih nilai. Tetap semangat Pak (hihihi), walau rajanya Okkots, jasamu tiada tara βΊοΈπ.
Salah satu joke yang bikin terpingkal-pingkal di rumah dulu yang sering diucapkan oleh salah satu kakak saya :
“PERGI BEREMPAT, PULANG BERENANG” π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£.
Satu lagi dari kolom komentar, “MAKAN NDAK MAKAN, YANG PENTING SENAM” π€£π€£π€£π€£
Did you get it? ππ