Lagi ramai bahas Suhay Salim. Seorang beauty blogger/vlogger yang punya gaya tersendiri dan banyak fans di tanah air.
Saya tidak suka make up. Benar-benar tidak suka! Hehehe. Tapi saya ini skincare junkies abis hahahaha.
Sesekali pengin belajar make up demi sosialiasi saja dan sekadar lucu-lucuan . Kemarin di Texas ada tuh kumpul-kumpul belajar make up dan saya jadi modelnya. Nanti kapan-kapan kuposting foto wajah lenongku hahaha.
Dulu-dulu kalau ada kondangan masih memaksakan ke salon bla bla bla. Tapi pas mudik kemarin ada saudara menikah, saya benar-benar cuma pakai bedak dan lipstik hahaha. Doamat . Gue cakep ini, yes? #maeninBuluMata #eaaaaaaa.
Tapi setahun terakhir saya suka memperhatikan boomingnya beberapa beauty blogger yang merambah ke beauty vlogger. Umumnya mereka fokus ke make up tutorial atau review produk-produk make up.
Jangan sinis dulu. Walau kelihatannya tidak berfaedah dan glamorous enggak jelas dan sering dicap “Ah, gitu-gitu doang” tidak mudah lho menembus persaingan di Youtube.
Apalagi beauty vlogger itu rata-rata BUKAN ARTIS / SELEBRITIS. Banyak yang memulai benar-benar dari bawah, dari bukan siapa-siapa hingga memiliki nyaris 1 juta subscriber di Youtube dan jutaan follower di IG.
Kenalin salah satunya, SUHAY SALIM.
Kalian kebayang mereka berjuang posting dan review 1 produk per hari secara terus menerus. Itu butuh konsistensi dan semangat juang yang enggak gampang di-maintain biar bisa berkobar di level yang sama setiap harinya.
Dunia perlenongan ini sendiri diantara kalangan perempuan masih suka saling nyinyir-nyinyiran. Heran akutu. Padahal kalau pun tidak suka make up ya kenapa harus merendahkan perempuan lain yang senang merias wajah?
Menurut saya, make up itu susah gilak. Saya menganggapnya sebagai skill khusus, bagian dari seni.
Mungkin juga pada terbawa stereotip zaman baheula, “Cewek menor biasanya dongok” ??? Walah, Suhay Salim ini lulusan Manajemen FE UI, Dear .
Jangan nyinyir. Kan kasihan kaliaaaaaaan, udahlah gak cakep julid pulak #eh .
Aslinya introvert, lho. Kelihatan, kok. Dia bukan tipe-tipe banci tampil malah awalnya Suhay hobi fotografi dan hanya pede memotret orang lain. Tapi kemudian dia tertarik dengan dunia make up dan coba-coba bikin review sendiri.
Suhay terlihat beda karena cara ngomongnya yang “suka-suka” dan tidak jaim hehehe. Malah awalnya saya pikir agak galak-galak gimana. Ternyata memang anaknya cuek hehehe.
Suhay berwajah unik karena blasteran Jawa-Arab kalau enggak salah. Enggak dandan juga udah kece dari sananya sih .
Profesi utamanya pun ternyata bukan beauty blogger/vlogger melainkan TRANSLATOR. Yoih, kalau sering nonton videonya tahu kan kalau Suhay bahasa Inggrisnya cas cis cus abis .
Review dari orang-orang “biasa” kayak Suhay ini lebih menarik minat kita ketimbang yang seleb beneran. Abis kalau artis banyakan endorsement nya ya, Cyin hihihihi.
Apalagi Suhay ini relatif “jujur” dan ceplas ceplos kalau ngasih review.
Baru-baru ini Suhay Salim bikin heboh karena berita pernikahannya yang cuma pakai baju kasual / celana jeans di KUA. Udah gitu doang .
Apa kabar gue yang kudu pesta 2 hari (akad nikah + resepsi) dengan 2 adat berbeda : Bugis dan Minang! *nangis*.
Kalau mau kayak Suhay, kudu langkahi mayat keluarga besar dulu kali hahahahaha.
Daripada nyinyir menyangka dia ini cuma selebgram enggak penting yang tiba-tiba tenar enggak jelas, mending teladani konsistensi adik-adik kita seperti Suhay Salim dkk ini hehehe.
Buat orang tua seperti kita yang didera kekhawatiran semacam, “Gustiiiii, akan jadi apa anak-anak kita kelak?”
Era perubahan digital apalagi ancaman Artificial Intelligence / Kecerdasan Buatan yang terus menerus bikin deg-degan.
Para orang tua gundah, pergeseran gaya hidup termasuk pilihan profesi di era mendatang bikin kita bingung kira-kira skill apa ya yang perlu kita genjot ke anak-anak biar siap menghadapi masa depan???
Ya makanya kaaaaaannn, buka mata lebar-lebar. Kenalilah dunia baru sekitar kita ini . Tidak perlu memaksakan diri untuk masuk dan menjadi bagian dari mereka tapi minimal jadilah pengamat dan jangan takut belajar dan menerima perubahan .
Bukan buat kita semata. Buat anak-anak kita oiiiiiiiiii hehehe.
Daripada meremehkan, “Siapa sih Suhay Salim ini”, mending kita pelajari kiat-kiat suksesnya dan teladani kerja mereka serta cermati profesi-profesi terkini di zaman yang makin berlari ini .
Contoh lain, mungkin boleh kita cemas dan mengeluh, banyak toko-toko offline kelihatan bangkrut dan tutup gerai dan menghempaskan banyak karyawan mereka.
Kalau fokus meratap doang, apalagi meratap sambil julid (hahahaha) plus nyalahin presiden (awwwww tetap #cebbieOnDuty hahaaha), mending pelan-pelan ubah persepsi kita.
Ratusan toko tradisional tutup? Tapi mungkin ada ribuan emak-emak dasteran di rumah yang membuka usaha jastip dan berbisnis jual beli online kan? .
Belum lagi endorser-endorser di Instagram yang makin merata, tidak cuma nyangkut di seleb-seleb doang. Orang biasa pun kalau tekun dan pandai membaca peluang bisa “cari makan” dari profesi endorser ini .
Tak kenal maka tak sayang, yes? Makanya daripada nyinyir-nyinyir gak penting dapat duit juga kagak, mbok ya kenalan dulu .