review buku berjalan jauh fauzan mukrim

Review Buku “Berjalan Jauh” (Penulis : Fauzan Mukrim)

Ini bukan buku traveling, yaaaaa .

“Berjalan Jauh” semacam kumpulan tulisan-tulisan pendek dari seorang Ayah buat anaknya. Sesekali beberapa gombalan buat sang istri (Kak Desan, apa kabaaar ).

Dibilang buku parenting juga kurang tepat, sih.

Some said, “It’s NOT about WHAT you write BUT HOW you write it.”

Indeed. Cucmey dengan tema-tema tulisan dalam buku “Berjalan Jauh”. Tema-temanya itu benar-benar sehari-hari banget-banget. Dibaca sambil lalu terus cengengesan tapi … jleb! Menancap di hati . Tulisannya lho ya, bukan yang lain-lain (Kak Desan, halo lagi ).

review buku berjalan jauh

Misalnya di tulisan, “Malaikat yang Patah Sayapnya”. Waduh, kirain mau bahas apaaaa gitu, eh ternyata …. hahahaha. Tapi qu nangis bacanya, but let’s not ignore the fact that akyu emang anaknya cengeng. Biar cengeng yang penting kece *apaLoApaLo*.

Jangan membayangkan pesan-pesan semacam “Oh Anakku semoga kau tumbuh menjadi anak yang saleh dst … juga tampan, kaya raya, kelak bisa menyulap kardus senilai …. ” Wooooiiiii, lagi ripiu buku, Kaaaaaaak, emblem cebbienya tarok dulu ??.

Yah pokoknya, bukan pesan-pesan yang es-te-de gitu-gituuuuuu . Pesan-pesan unik tapi sederhana mengalir pelan-pelan lewat tulisan-tulisan ringan.

Beberapa juga lumayan “serius” kontennya.

Kadang udah benerin posisi duduk karena siap-siap dirasa tema yang dibaca pas agak berat, eeeeehhh…langsung wakwaw lagi baca kalimat-kalimat semacam, “Aku pernah takut pada banyak hal. Takut pada musuhnya Megaloman. Takut pada Suzanna, Eva Arnaz, Lia Warokka, Ricci Ricardo.”

Saya kebayang emak-emak generasi milenial sibuk googling siapa-siapa saja mereka ????.

Beberapa kisah juga memberi sudut pandang lain tentang bapak kepada anak. Jangan terkecoh dengan judul “Dua Ayah yang Tidak Mengobrol Tentang Bola.”

Sudah siaga pengin ngikik karena judulnya terasa jenaka, isinya yang cuma 4 halaman boro-boro bikin ketawa malah jadi mewek. This one is super, Bang Ochank .

Many times, the writer can amazingly turn simple things around (most of) us INTO something worth reading? Benar-benar berkah luar biasa ya, Bang .

Padahal kalau ketemu langsung, orangnya seneng ngikik-ngikik jugak bukan tipe yang mikir mulu bawaannya walo pakek kacamata. Waktu kecil saya pengin pakai kacamata biar dikira pintar hahahaha.

Lihat saja kan di status-statusnya, lagi jalan pagi saja ngobrolin mau sarapan apa, tetap terselip yang jleb-jleb tadi.

Fortunately, kita bacanya bisa sambil ketawa-ketawa minimal senyum-senyum.

(Ini gambar dari situsnya Mbak Shanty, yang kemarin menang giveaway untuk buku ini) :

review buku berjalan jauh

“Menonton Artis Ibu Kota”, bacanya ngakak terus di awal, tengah-tengah terasa sejuk airmata sudah di pelupuk … ealah…ujungnya kek gitu hahaha. You’re so blessed, Ayah Ochank .

Jadi, gimana rasanya pipis sebelahan dengan Afghan? ???.

“Lebah Sudah Pergi” salah satu tulisan paling pendek tapi endingnya cukup menghujam.

Ada 50 judul dalam buku yang super random. Jangan kecele dengan judul lucu-lucu, itu sudah lihat contohnya yang saya tulis di atas, kan? Kejutan-kejutannya itu lho ck ck ck.

Boleh kenalan langsung sama penulisnya Fauzan Mukrim. Atau enggak usah buang-buang waktu soalnya bininya kece dan anaknya lucu-lucu #ehGimana (hahaha), langsung aja beli bukunya via River’s Corner atau hubungi manajer beliau Desanti Sarah.

Instagram River’s Corner ada di sini, ya. Monggo dicolek via IG kalau mau.

Sukses terus ya Bang Ochank dengan karya-karyanya. Terutama di masa-masa di mana newsfeed penuh dengan gejolak perang kek sekarang-sekarang ini hahaha.

Kuingin berikan 5 of 5 (stars) buat buku ini. Tapi takut Pakde Agus Amrullah ribut-ribut teriak “Chauvinisme Mengancam Kebhinnekaan” karena kedengkiannya melihat betapa kerennya orang-orang Bugis tidak kalah dengan orang Jawa, kukasih 4.83 saja ???

Bukunya sudah saya bawa “Berjalan Jauh” sampai ke tepian Sungai Shannon di kota tinggal saya di Irlandia . Sori fotonya gitu-gitu doang. Pak Fotografer sudah gantung kamera, malas diajak motret-motret serius lagi .

review buku berjalan jauh fauzan mukrim

Irlandia, terkenal dengan sungai-sungai yang mengalir jauh di sepanjang pulau dan curah hujan yang cukup tinggi di hampir sepanjang tahun … River dan Rain, Tante Jihan tunggu di sini yaaaaa ???.

Jangan capek menulis yang baik-baik Bang Ochank, yang nyolot-nyolot biar bagian orang Sidrap ajah hahaha …

“Ininnawa mitu denre sisappa, sipudoko, sirampe teppaja” ?.

“Hanya kebaikan yang akan saling mencari, saling menjaga, dalam kenangan yang tiada putus-putusnya.”

Ya sekali-sekali sih kalian juga kenalan sama pepatah-pepatah bugis, yes?

Btw, bukunya BAHASA INDONESIA kok hahaha.