Konon, bumbu sate padang tuh banyaaaaak dan ribet. Buat saya sih, enggak masalah bumbunya banyak asalkan ADA hihihi. Maklum yes, tinggal di rantau, enggak pengaruh sedikit banyaknya bumbu. Concernnya bukan ituuuuu.
Misalnya nih untuk membuat Ayam Woku kan bumbunya juga tidak aneh-aneh dan enggak banyak-banyak amat. Tapiiiiiiii mau beli daun kemangi di manaaaaaaaa hahaha. Akhirnya beberapa kali bikin Ayam Woku ya enggak pakai kemangi :D. Belakangan baru tahu kalau daun kemangi bisa diganti dengan daun basil ;).
Back to cara membuat sate padang.
Saya menggunakan daging sapi. Belum pernah nemu penjual lidah sapi di Ireland. Tapi di TExas ada lhoooo. Tapi harganya gak nahan hahaha. Biarin ah, pakai daging sapi ajah :D. Enak juga.
Pas nyari-nyari resepnya, saya perhatikan cara pembuatannya ternyata enggak seheboh yang dibayangkan. Cuma cemplung-cemplung saja. Jadi semangat pengin nyoba.
Tapi resep klasik seperti Sate Padang ini memang butuh waktu lebih untuk bertapa nyari resep yang benar hehehe. Sekarang banyak situs-situs resep boongan euy :(. Pemilik situs-situs model begini suka kreatif gak jelas. Emang niatnya copas doang. Biar beda mereka suka iseng ngilangin 1-2 bumbu. Piye tooooohhh -_-.
Untung deh ketemu banyak situs-situs resep orisinil macam punya Mbak Hesti, Mbak Ita, Mbak Nina, dll. Ini tiga-tiganya alumni NCC deh :D. Salim dulu buat semua masterchef yang disebutin hehehe.
Akhirnya coba-coba campur bumbu dan ketemu deh racikan yang pas. Setidaknya sudah oke menurut lidah suami yang memang asli urang awak :D.
Ternyata Sate Padang tidak seragam juga bumbunya dari tanah asalnya. Kata suami saya, ada yang kuahnya kuning pucat ada yang rada oranye. Iya sih, kalau beli di Ajo Ramon kuahnya lebih pekat. Padahal kalau jajan di pinggir jalan, ada juga yang kuahnya lebih bening.
Katanya sih kalau yang dari Bukittinggi kuahnya yang kuning pucat itu. Kalau dari Pariaman kuahnya oranye pekat. Ooo pantes, sih. Sebutan Ajo itu memang umum dikenal di daerah Pariaman. Ajo = Abang = Uda :D. CMIIW, ya.
Saya agak ragu nih dengan info suami hahaha. Maklum dese walau darah Bukittinggi 100% dari kedua orang tua, tapi lahir dan besar di Pulau Jawa. Takut enggak akurat infonya :p.
Anyway, belom sempat bikinin video live ala Dapur Davincka :D. Padahal udah pernah bikin beberapa kali. Biar deh, resepnya dulu aja yaaaaaa ^_^
Cara Membuat Sate Padang
- 1 kg daging sapi, cuci bersih, potong-potong sesuai ukuran yang diinginkan.
- Air untuk merebus
- 8 lembar daun jeruk
- 3 batang sereh, keprek
- 2-3 lembar daun kunyit (saya beberapa kali skip nih, enggak ada soalnya di sini, mungkin ada tapi belum nemu hehe)
- 3 cm lengkuas, digeprek
- 2 potong asam kandis (saya ganti dengan 1 sdt asam jawa)
- Minyak goreng untuk menumis
- Taburan bawang goreng
- 2 sdm tepung beras
- 2 sdm tepung sagu/tapioka
Bumbu Halus :
- 5 buah cabe merah besar (atau pakai cabe merah keriting juga bisa, banyaknya disesuaikan saja ya)
- 8 butir kemiri sangrai
- 20 buah bawang merah
- 12 siung bawang putih
- 4 ruas jari jahe
- 1 sdt kunyit bubuk
- 1.5 sdt ketumbar bubuk
- 2 sdm bumbu kari instan
- Garam + gula secukupnya
Cara Membuat :
- Tumis bumbu halus sampai wangi.
- Masukkan kunyit (atau daun kunyit), daun jeruk, sereh dan lengkuas. Aduk rata.
- Panaskan air dalam panci (kira-kira satu liter atau lebih) beserta daging sapi yang sudah dipotong-potong.
- Tidak perlu tunggu mendidih, masukkan tumisan bumbu + rempah tadi ke dalam panci berisi daging sapi. Masukkan pula asam kandis (atau asam jawa) dan bumbu kari instan ke dalam panci.
- Rebus hingga daging matang dan bumbu meresap. Jangan sampai kuahnya habis. Karena kuah daging ini yang nanti bakal jadi kuah satenya.
- Kalau daging sudah matang, angkat dan sisihkan. Tusukkan ke tusuk sate.
- Kuah sisa rebusan daging dididihkan lagi.
- Tepung beras dan tepung tapioka dicampur dalam mangkok kecil dan diencerkan degan sedikit air putih. Aduk sampai benar-benar larut.
- Masukkan campuran tepung ke dalam panci kuah sisa rebusan daging tadi.
- Aduk sampai rata dan mengental.
- Masukkan bawang goreng. Aduk lagi. Kalau terlalu kental tambahkan air panas. Jangan lupa koreksi rasa. Setelah dirasa cukup, kuah siap dihidangkan ^_^.
- Daging sapinya dioles-oles dengan minyak sayur lalu panggang dalam oven atau pemanggang sate (kalau ada). Panggang secukupnya saja ya. Toh daging sebenarnya sudah matang.
- Sajikan sate padang dengan siraman kuah saosnya plus dinikmati dengan lontong dan tentunya taburan bawang goreng.
Jangan gentar dengan banyaknya bumbu yang digunakan. Cara membuatnya enggak susah kaaaaan ^_^. Yang jelas ini favorit suami dan anak-anak banget. Suami saya itu tidak segan-segan mengkritik masakan saya kalau kurang enak kok hahahaha. Tapi yang sate padang ini, dia lumayan suka hasilnya.
Saya sendiri bukan penggemar sate padang awalnya. Waktu masih tinggal di Makassar terus liburan ke Jakarta ke tempat sepupu. Ditawarin sate padang, saya kaget. Soalnya definisi sate yang saya tahu ya sate ayam khas Madura yang pakai kuah kacang manis kental gitu hihihi.
Hampir muntah pas makan sate padang cobak waktu itu hahaha. Keterusan enggak sukanya. Anti banget sama sate padang.
Sampai akhirnya hamil anak pertama dan ngidamnya apa cobaaaaaa …. ya Sate Padang! Hahaha. Suami saya seneng banget. Dia fans garis keras sate padang. Jadi deh, kalau weekend kita kencannya di Sate Padang pinggir jalan :p.
Nah ini anak sulung saya memang suka banget masakan-masakan tradsional Indonesia. Makin pedas makin doyan dia. Makin banyak bumbu dia makin semangat makannya. Titisan bapaknya hehehe. Uniknya anak ke-2 saya enggak suka yang pedas-pedas tapi kalau sate padang, dia mau lho! ;).