***
“Oh, checkpointnya agak rame. Agak tersendat, nih.” Saya lagi merem-merem pengin tidur. Jadi kaget dengar kata-kata suami saya barusan.
“Ha? Checkpoint?”
“Iya. Kalau di Saudi ini tiap mau masuk ke kota lain, harus ngelewatin checkpoint dulu.”
Saya mendadak terjaga melihat seorang penjaga berpakaian ala militer memegang senapan panjang. Dia berdiri sekitar 50 meter di depan mobil kami. Antrian mobil mendadak terhenti. Teman si penjaga tadi, terlihat menunduk berbicara kepada pengemudi mobil paling depan.
Dasar penakut. Lutut langsung lemas. Idih, ngeri amat, sih. Ketika giliran kami melewati si duo penjaga tadi, takutnya minta ampun. Ternyata, si bapak pemanggul senapan dan temannya tadi, menengok ke arah kami saja tidak. Hahaha.
***
Checkpoint itu apaan, sih? Istilah ini bagian dari serba serbi hidup di Arab Saudi :D.
Checkpoint ini diartikan sebagai titik pemeriksaan. Hampir semua kota di Saudi ini dilengkapi dengan pos penjagaan lengkap dengan petugasnya saat kita akan memasuki kota yang bersangkutan. Termasuk kota-kota kecil lho. Jadi, sebelum memasuki kota tertentu, kita harus melewati pos ini dulu.
Pos penjaga di salah satu checkpoint di Saudi (source : americanbedu.com)
Wah, kedengarannya kok sangar benar yah. Benar banget. Saya saja saat pertama kali tahu soalcheckpoint ini sempat parno kalau mau ke luar kota. Saban ketemu checkpoint, gelisah sendiri.
Padahal yaaaaaa…. kadang, seringnya di kota kecil, checkpoint itu cuma semacam gardu mini saja. Malah petugasnya sering gak terlihat. Sekedar formalitas aja.
Tapi saat kita akan melewati pos penjagaan ini ya harus menurunkan kecepatan kendaraan. Gitu aja kok. Kalau pun ada petugas, kalau petugasnya sendiri, biasanya asiyk maenan HP, mungkin curhat ke pacar : “Yang, panas bener, disuru berdiri pula sendirian disini. Kamu sini dong!” ahahaaaiiiii….
Kalau petugasnya ada beberapa orang, mereka kadang asik ngobrol aja rame-rame. Tapi teteeeeppp, mesti pelan-pelan kalo lewat sini. Cool aja :P.
***
Yang agak ketat itu kalau memasuki kota-kota besar seperti Jeddah ini. Atau kalau memasuki tanah haram : Mekkah dan Madinah. Apalagi pas musim haji, masuk Makah bisa ribet.
Kita tetap bisa memasuki Mekkah untuk ngunjungin sodara dari Indonesia atau untuk sekedar umrah, masih boleh. Lebih ketat lagi saat akan memasuki Makah menjelang wukuf. Selain untuk jemaah haji, Mekkah tertutup rapat.
Nah, kalau masuk Jeddah, seringnya memang tertahan agak lama saat melewati si checkpoint. Selain karena pasti banyak mobil lah ya, mesti pelan-pelan, dan pasti ada penjaganya. Biarpun kadang cuma lihat-lihatan saja dengan penjaganya. Diberhentiin sih jarang banget.
Sempat tersendat-sendat rada macet lah kalo mau masuk Jeddah. Apalagi pas sore-sore di hariweekend (kamis dan jumat). Macet? oh tidaaaakkk, yaela…. paling ketahan 10 menitan doang. Kalo dah biasa di Jakarta sih, 10 menit mah keciiiillllll .
Antrian mobil di checkpoint (source : guardian.co.uk)
***
Tapi urusan checkpoint ini bukan perkara gampang buat para bujangan. Apalagi jika seisi mobil isinya laki-laki semua. Yang model gini potensinya besar buat diberhentiin dan ditanyain surat macam-macam. Kalau dalam mobil ada perempuan, apalagi ada anak kecil dan bayi pula, biasanya sih amaaaann, pasti lolos-lolos aja ;).
Sebenarnya kalo apes disuruh berhenti ya jangan takut juga. Paling cuma ditanyain kelengkapan surat-surat aja. Seperti SIM, STNK, dan Iqoma (resident permit untuk warga Saudi). Kendaraan yang diperiksa pun sifatnya random.
Hal ini merupakan salah satu ciri khas negara Arab Saudi. Seringnya tidak se’mengerikan’ yang dibayangkan. Penyebab adanya pemeriksaan macam ini mungkin juga karena negara satu ini belum memberikan izin berupa visa turis. Sebagian besar tamu dari negara lain datang dengan visa umrah/haji. Pemegang visa umrah/haji seharusnya memang tidak serta merta bebas keluyuran ke mana-mana :D. Atau ada juga istilah visit visa. Biasanya visa ini untuk keluarga dari para pemukim (dari negara lain) yang diundang dengan invitation letter yang ngurusnya juga kadang gampang kadang ribet huhuhu.
Kami dulu tidak pernah sukses mengundang orang tua dengan visit visa ini. Padahal teman-teman lain lancar-lancar saja :(. Orang tua kami datang dengan visa umrah, walaupun menginap dan jalan-jalannya bersama kami ;). Lolos-lolos saja, tuh, bapak dan ibu mertua dari berbagai checkpoint yang dilewati hehe.
Kesimpulannya, ya jangan keburu jiper lah. Kalo udah sering bolak balik antar kota, paling ngelewatin checkpoint ini seperti layaknya melewati pompa bensin saja kok hehehehehe. Santaiiiiiii….^_*.
Kapan-kapan kita cerita-cerita lagi tentang serba serbi Arab Saudi :D.
***
Nah terus, kalo ada yg gak lolos di checkpoint itu, suruh puter balik gitu, ya? Gak boleh masuk? Di mall2 juga kan ada tuh, checkpoint. Dan biasanya juga begitu, kalo mobil bawa perempuan dan anak2 kecil, suka lolos aja tanpa periksa.. 🙂
ahahahaah bener bangeeeet, di TSM dan Ciwalk tuh, pas kaca dibuka saat mendekat udah keliatan ada tiga anak nongol dan yang nyetir emak-emak, bener bener akhirnya nggak sempet masuk gigi satu langsung lanjoot masuk ke parkiran .
Assalamualaikum selamat pagi, sy reza per desember nanti mulai kerja di jeddah. Dan belumendapat room to stay, mohon info rekomendasi teman yg mau share room di jeddah, dan barangkali punya no wni yg di jeddah untuk referensi bertanya banyak hal… thanks..
Punya akun facebook gak Pak? Coba join ke grup “Pasar Warga Indonesia Jeddah (PWIJ)”