keluhan hamil 32 minggu

Bersalin dengan Mudah dan Normal Melaluli Hypnobirthing

Sekarang lebih pede sharing pengalaman bersalin dengan mudah dan normal dengan hypnobirthing karena sudah praktik … 3x! Hahaha. Salah satu teknik alami melahirkan tanpa rasa sakit nih ;).

Baca : 3 Kehamilan di 3 Negara

Hamil pertama dulu memang agak was-was mendengar/membaca kisah-kisah melahirkan. Kok ngeri bener ya huhuhu. Sakitnya bisa yang gimanaaa gitu. Bacanya saja sudah ngilu duluan plus memang saya orangnya penakut.

Terus terpikir lagi, saya penakut dan gampang emosi. Sudah membayangkan nanti bakal tereak-tereak kesetanan kalau lagi menghadapi kontraksi hahaha. Apalagi banyak teman mengalami kontraksi sampai belasan hingga 20 jam! My oh my *ngelapKeringat*.

Nah dari situ terpikir untuk mencari-cari info soal melahirkan tanpa rasa sakit. Beneran lho, itu saya googling dengan keyword itu dan langsung ketemu buku yang beneran judulnya persis “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit” karya Evariny Andriana. Ini cover bukunya :

hypnobirthing buku hypno-birthing web id

Tentu saja … langsung beli! Pas baca langsung merasa ada harapan. Saya praktikkan metode relaksasi via bonus CD panduannya.

Terus di kantor (saya masih  bekerja waktu  hamil anak pertama), hypnobirthing juga hits waktu itu. Teman pun banyak yang ikut programnya. Katanya, ada kelas hypnobirthing yang dipandu langsung sama Ibu Lanny di Rumah Sakit Bunda. Duh, langsung jiper. Malas ah kalau bayar-bayar hihihi.

Berdasar pengalaman pribadi, relaksasi sebenarnya bisa dilakukan sendiri kok di rumah. Mungkin masalah niat saja, ya. Ada kan sebagian yang prinsipnya, “Asyiknya rame-rame” hihihi. Kalau sendiri suka malas. Saya mah demi menghemat hayuklah kita jajal! Hahaha.

Di buku disebutkan, kalau kita kesakitan, kita cenderung tegang, akibatnya napas menjadi terengah-engah. Tubuh tidak cukup mendapat oksigen…making it WORSE! Akibatnya, harusnya sakitnya hanya di daerah perut, ini menjalar ke mana-mana. Paha dan betis, lengan dan mungkin sekujur tubuh ikut menegang jadi terasa pegal semuanya.

Padahal kontraksi kan datangnya periodik. Jadi misalnya dalam tempo beberapa jam sebelum melahirkan itu (apalagi anak pertama ya) kita tidak terus-terusan sakit. Ada jedanya :). Tapi karena panik dan napas tidak terkontrol, rasa sakit dan pegal makin menjadi.

bersalin dengan mudah dan normal melalui hypnobirthing
Gambar : melindahospital.com

Dalam CD relaksasinya kita diajarkan untuk bersikap rileks. Kita diminta meregangkan semua otot perlahan dari kaki ke kepala. Sekuat mungkin. Lalu perlahan semua otot dilepaskan dari ketegangan. Kalau dibiasakankita jadi paham dan hafal kapan tubuh sedang tidak rileks ;). Bisa kok dicoba sendiri di rumah. Paling durasinya 20 menit an. Biasanya kalau sudah selesai, saya ketiduran hihihi.

Fungsinya buat saya yang sudah praktik langsung  melahirkan normal dengan hypnobirthing sebanyak 3x, kira-kira begini :

1 – Memahami lebih dalam tentang apa yang terjadi saat proses persalinan

Konon, saat terjadi kontraksi, si jabang bayi dalam perut pun tengah berjuang. Jadi, bukan hanya si Ibu yang merasa sakit, jabang bayi pun berada dalam fase-fase tidak  nyaman. Ingat ini baik-baik. Saat kontraksi, kita jadi lebih kuat karena sadar adek bayinya pun juga merasakan efek yang sama.

2 – Bernapas dengan benar

Nah, saat-saat kontraksi, janin dalam perut butuh suplai oksigen yang cukup agar bisa melewati masa-masa “perjuangan” ini dengan lancar. Makanya, jelang lahiran, biasanya perut ibu dipasangin alat CTG untuk memantau detak jantung bayi.

Saat kesakitan, kita umumnya bernapas pendek-pendek. Namanya juga panik, ya, hehehe. Jangan! Tetap bernapas dengan normal. Saya kebetulan juga ikutan pilates (via youtube doang hihihi). Diajarin kan cara bernapas yang benar dengan diafragma/perut, bukan dengan dada! Kalau pernapasan dada bikin cepat capek.

3 – Mengalihkan Pikiran

Di rutinitas relaksasi yang seharusnya sudah rutin kita lakukan sejak hamil muda, pikiran kita selalu diarahkan untuk tetap positif. Kalau tidak salah dalam CD Bu Lanny kita diminta membayangkan lagi lari-larian sama adek bayi di pantai. Berdua saja sambil tertawa-tawa. Duh, seriusan lho, bisa menangis itu kalau bayanginnya pas lagi hamil hihihi. Faktor hormon juga kali, ya.

Alihkan pikiran! Kalau lagi kesakitan, jangan fokus di sakitnya. Fokus ke pernapasan dan bayangin yang indah-indah tadi. Imajinasi yang lain juga boleh.  Pokoknya afirmasi positif. Bebaaaaassss :D.

Btw, rutinitas relaksasi juga bisa didapatkan dengan rutin berlatih Yoga, Pilates dan sejenisnya ^_^. Itu juga efeknya dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya saat melahirkan ;).

4 – Memperlancar Proses Pembukaan Jalan Lahir

Yes! Karena napas teratur dan kecukupan oksigen, prosesnya juga jadi lancar. Kontraksi bisa makin teratur dan makin lancar.

5 – Menikmati Proses dan Tidak Buru-buru … Ngeden (hihihi)

Fokus ke rasa sakit bikin kita jadinya stres lah ya :p. Boro-boro mau menikmati hahaha.

Iya lho, kadang kan, kalau sudah dekat-dekat pembukaan sempurna, ada rasa ingin mendorong. Percaya deh, sebenarnya tanpa perlu ngeden lama-lama, kalau sudah saatnya lahir, pasti akan “plup” begitu saja. Duh, apa ya ini bahasa enaknya hahaha.

Begitu pembukaan sempurna, tahu-tahu rasa mulas (seperti ingin pup) datang sendiri tanpa perlu kita paksa-paksa mengejan dan mendorong. Makanya, banyak kasus orang yang melahirkan diam-diam (ya you know lah kasus begini kan banyak) tanpa bantuan tim medis dan sukses-sukses saja. Prosesnya alami.

bersalin dengan mudah dengan bantuan hypnobirthing
Gambar : privatepregnancy.co.uk

Paling terasa waktu lahir anak ke-2 dan ke-3. Bayi-bayinya keluar benar-benar secara alami. Anak pertama dulu dibantu sama Bu Dokter. Enggak tahu kenapa, tahu-tahu dia menggunting sendiri dan bantu narikin hehehe. Mungkin karena anak pertama ya takutnya si calon Ibu belum pengalaman :).

Kalau sudah mau lahir tuh, ada rasa mulas luar biasa yang enggak sanggup kita tahan-tahan. Pokoknya pengin ngeden banget. Enggak usah pakai tenaga, refleks aja gitu hihihi. Apalagi pas anak ke-3. Sekali bernapas doang, anaknya tahu-tahu sudah keluar sendiri hihihi.

Another thing … menjaga kewarasan sampai bukaan 10 itu tidak hanya mencegah kita dari ngeden membabi buta (hahaha) tapi juga sobekan di daerah vagina tidak terlalu banyak. Jahitan juga sedikit. Ada yang bisa tanpa jahitan sama sekali lho ;).

6 – Melahirkan Normal Alami Tanpa Obat-obatan

Karena tubuh terus rileks sehingga tenaga terus terjaga. Pikiran bisa dikendalikan jadi tidak perlu macam-macam obat-obatan untuk membantu mengurangi rasa sakit. Selain hemat biaya juga mengurangi efek samping. Jangan dikira obat-obatan itu aman 100% lho, ya ;).

Gambar : thestorkmagazine.com
Gambar : thestorkmagazine.com

7 – Tetap Bugar Pasca Melahirkan

Ini efek tambahan dari nomor 6 juga. Somehow, obat-obatan itu kan membuat kita kehilangan kesadaran dalam durasi dan tingkat yang berbeda-beda. Katanya, tergantung respons tubuh. Begitu pengaruh obat habis, baru deh terasa lemas dan pegal-pegalnya.

Tubuh yang rileks juga mengurangi ketegangan pastinya. Tidak butuh energi besar untuk menahan rasa sakit. Jadinya, habis melahirkan ya paling capek sedikit lah. Alhamdulillah, penting ini pas lahiran anak ke-3. Cuma lahiran di bangsal kan standar sini hihihi. Lahiran jam setengah 1 malam, suami sudah balik ke rumah jam setengah 3 dini hari karena ada kakak-kakak si bayi yang kudu diurus di rumah.

Saya paginya  bisa langsung jalan-jalan dan hanya terasa mengantuk sedikit. Tidak capek-capek amat ^_^. Bisa langsung mandi sendiri dan lumayan kuat begadang sendiri nemenin dedek bayi yang lagi belajar nenen hehehe. Suami enggak bisa ikutan nungguin. Selain karena ngurus yang gede-gede, bangsalnya sempiiiittt :p.

***

Jujur saja, waktu melahirkan sakit, gak? Sakiiiitttt hahaha. Apalagi kalau sudah bukaan 7 ke atas. Jadi, sebenarnya manfaat hypnobirthing ini (untuk saya pribadi) adalah untuk MENGHADAPI RASA TAKUT.

Logikanya sih gini, kadang ya, rasa takut itu bisa membuat kesulitan/kesakitan menjadi berkali-kali lipat lebih menyiksa daripada seharusnya. Kontrol diri yang penting saat menghadapi kontraksi.

Pic from thhis video : https://www.youtube.com/watch?v=ko2LCrpeC_A
Pic from thhis video : https://www.youtube.com/watch?v=ko2LCrpeC_A

Sakit sih sakit. Tapi, jauh lebih realistis daripada yang kita bayangkan. Apalagi  kalau baru anak pertama, ya. Duh, rasanya mau pingsan saban nonton video orang lahiran normal hahaha.

Ternyata memang BISA kok kita melahirkan dengan tenang SETELAH kita berhasil mengatasi rasa takut itu ^_^. Tanya deh sama suami saya, saya kalau jelang lahiran, enggak pernah jejeritan, eh anak pertama awalnya sempat histeris deng hahaha. Tapi anak kedua lancaaarrr :D. Apalagi anak ke-3. Sampai bidan dan susternya saja muji-mujji terus lho. Ihiiiiyyyy <3.

Face your fear!

“Sesungguhnya bukan kesulitan yang membuat kita takut. Tapi ketakutanlah yang membuat kita jadi sulit.” -Ali bin Abi Thalib-

Hadapi saja, ya gak? :p. Tapi alangkah baiknya jika sebelum berhadapan, kita sudah well prepared terlebih dahulu ;). Dicoba ya Kakaaa, hypnobirthingnya ^_^.

“Giving birth should be your greatest achievement not your greatest fear.” ~ Jane Weideman

[Updated : ini ada vlog saya tentang Mengatasi Baby Blues pasca melahirkan]

3 comments
  1. Bener banget mbak, kalo pengen nggak terasa sakit harus pinter ngatur pernapasan. Aku yang pertama sempat takut juga, aplg ibu2 sebelah ranjang udah mau lahiran anak ketiga masih jejeritan. Bikin down aja, untungnya aku sama bidan, jadi dibantu latihan pernapasan. Alhamdulillah enggak sampe jejeritan, sampe dipuji2 sama perawat, ehm juga, hihiii

    Nah waktu anak kedua itu malah mau mbrojoli karena enggak terasa apa2 waktu kontraksi. Tetangga sampai ketakutan maksa saya cepet2 ke RS, hahaha.

  2. Ini yang saya butuhkan. Saya jujur sedang ngerasa takut-takutnya menghadapi persalinan yang semakin menjelang. Aura-aura positif sedang saya “kumpulkan”. Walau begitu kadang kalau lagi termenung suka deg-degan sendiri. Kadang semakin banyak baca tentang persalinan malah semakin deg-degan.
    Kelihatannya saya perlu cari buku diatas untuk bisa saya praktikan dari sekarang.
    Terima kasih banyak ya mba atas informasi dan bagi pengalamannya. Saya jadi merasa sedikit lebih rileks karena hal ini tidak hanya saya sendiri yang mengalami 🙂

    1. Iya betul. Anak pertama ya Mbak? Semoga sukses ya ^_^

Comments are closed.