Jajaran nominasi dalam film Pemenang Oscar 2019 enggak terlalu cetar sih menurut saya. Apaan neh telat amat bahas Oscar 2019. Padahal nominasi Oscar 2020 baru aja dikeluarin beberapa hari yang lalu hehehe.
Gak papa deh, mau review The Favourite, kuda hitam di jajaran nominator The Best Picture Oscar 2019.
Eike ngajak suami ikutan nonton walau film ini pasti bukan genrenya karena kutau dese ngefans sama Emma Stone hehehe.
Wah, gak rugi loh yang cowo-cowo nonton film ini #eh :p.
Kemenangan Olivia Colman sebagai Best Actress Oscar 2019 di film ini dengan acceptance speechnya yang super cute (I love her so much!) juga nambah rasa penasaran.
Baca Juga : “Review Film : La La Land, A Man We Loved vs A Man We Need?”
Oscar Olivia melengkapi Rachel Weisz & Emma Stone yang menjadikan 3 perempuan yang menjadi tokoh sentral di The Favourite = Oscarian semua :p.
O ya, baik Rachel Weisz dan Emma Stone, dua-duanya juga menjadi nominator di kategori Best Supporting Actress Oscar 2019 untuk film yang sama.
Menurut saya ceritanya anti mainstream, sih. Diangkat dari kisah nyata tapi yah namanya film, micinnya pasti banyak :p. Pas baca biografi benerannya, ada beberapa bagian yang beda.
Filmnya tergolong drama komedi. Tapi ini komedi satir khas Kerajaan Inggris. Jadi ya sebagai rakyat berdarah bukan biru kutidak terlalu nangkep lucunya gimana –> haeeee sobat jelatakuuuu.
Tapi memang bukan komedi-komedinya yang membuat film ini sangat berkesan.
Baca Juga : “Review film : Andhadhun, Open Ending yang Seru”
Berkisah tentang persahabatan Ratu Anne (Colman) dengan Sarah Marlborough (Weisz) yang sangat kompak dan extremely closed di tengah-tengah perselisihan Kerajaan Inggris via perang-perang dengan kerajaan lain di masa itu.
Masa lalu Ratu Anne yang penuh tragedi membuatnya tidak terlalu fokus ke politik. Terbantu oleh Sarah yang cerdas tapi bermulut tajam plus rada galak. Tipe-tipe yang enggak doyan basa basi dan menjilat.
Lalu datanglah Abigail (Stone), sepupu Sarah, yang sempat terlempar nasibnya dari aristokrat menjadi pelayan rumah tangga ke dalam persahabatan mereka berdua.
Abigail seperti antitesisnya Sarah, tidak bloon-bloon amat, tapi lebih pandai bersilat lidah, dan pandai memuji.
Tidak terlalu mudah ditebak. Ceritanya mengalir cukup cepat. Saya bingung kok ada yang mengeluh bosan ya katanya? Saya mah melotot terus sampai filmnya abis hehehe.
Lika liku pengambilan keputusan ala kerajaan ini mengajarkan juga pada kita, bersyukurlah sudah hidup di era demokrasi ;).
Akting para Oscarian-Lady emang salam jempol banget (y), tetep #cebbieOnDuty.
Endingnya keren (y).
Tidak ada hubungan yang sempurna. Masing-masing punya kepentingan sendiri-sendiri, prinsip hidup beda-beda, tidak selalu berarti kebenarannya mutlak pada satu pihak doang.
Kejujuran dan kesetiaan kadang-kadang dalam praktiknya ya tidak semanis madu.
Persahabatan antar perempuan itu memang rumit, Bro :p. Situ gak akan kuat, biar kami aja hahahaha.
Tuuuuhhh cerita kerajaan tidak melulu didominasi sama kisah perang, perselingkuhan remeh temeh, foya-foya hura-hura dst dst dst. Tema yang diangkat dan cara menceritakan yang cukup unik.
Wonderful movie. Selamat menonton <3.
Sementara untuk FILM PEMENANG OSCAR 2019 kategori Best Picture adalah GREEN BOOK. Reviewnya di sini ;).