Kegiatan super faedah sejam terakhir tadi. Eh, dua jam ding *tutupMuka*. Kembali mengudara di ForGos setelah beberapa bulan “insaf” hahahaha.
Aih, lagi ramai bahas selegram yak. Termasuk para selegram hijab. Capek kali tadi bolak balik searching nama-nama selegram yang dibahas. Ya ampyuuunnn, akyu benar-benar tertinggal ini dari dunia Instagram ck ck ck.
Ampe sepet mata dan sibuk cekikikan karena komentar-komentar setajam silet dari “punggawa-punggawa” Forgos .
Jadi ketemu istilah “selegram hijrah” segala cobak. Tidak sedikit selegram hijaber yang kegiatannya enggak jauh-jauh dari jualan segala-segala yang dilabelin SYAR’I *elusKitabSuci. Entah endorse entah bikin label sendiri.
Salah satu komentar di forum yang patut di-hilite ,
“Pokoknya gimana caranya itu captionnya jualan syari-syari an. Seolah kalau belum beli berarti belum sah hijrah elu, Sis!”
Hahahahaha.
Kirain di politik saja lagi ramai-ramai “dagang-dagang ayat” . Ternyatah ya Sis, di Instagram merajalela segala macam OOTD dari para hijab-hijrah er, whatever it means . Tapi pinter ih . Saya juga jadi seneng intip-intip. INTIPnya aja yang rajin, beli mah enggak pernah hahahaha.
Tapi tadi nyasar di salah satu akun embak-embak yang ternyata juga jualan gamis gitu tapi dengan pedenya dia posting foto-fotonya yang tidak pakai jilbab. Salut cara dia menjawab dengan tenang segala tuduhan “Nyaranin orang masuk surga lo sendiri masuk neraka” (benar! ada yang komen begini lho hahahahaa).
Dia sih menjawab enteng saja, kira-kira gini cara dia menangkis nyinyir-nyinyiran di akun OL Shopnya, “Saya jualan baju-baju gamis karena memang pasarnya lagi bagus. Kemarin-kemarin saya jualan baju kaos dan kemeja juga, kok.”
Dia enggak marah dan blokir-blokir. Banyak juga yang belain. Dia jualannya profesional aja sih. Cuma kasih caption nama bahan dan model. Enggak ada embel-embel lain.
Karena tidak sedikit lho ol-shop syari-syari an yang kadang tega pasang foto semacam “siksa api neraka buat perempuan yang enggak pakai hijab atau hijabnya tidak syari” beserta segabruk ayat-ayat dan hadis-hadis. Ini mau jualan apa mau nakut-nakutin hihihi.
Atau pasang-pasang testimoni betapa tenangnya hidup setelah pakai jilbab atau switch ke yang model syari sambil … jualan tentunya! .
Gilak deh lapak-lapak olshop gamis syari. Harganya ngeri-ngeri jugak ya. Ngeri tapi laku keras .
Sebenarnya tidak sedikit juga selegram hijaber yang awalnya memang bukan model bukan artis. Salut, deh. Ada beberapa. Mereka bisa menginspirasi walau datang dari kalangan orang biasa . Misalnya Dwi Handayani Syah Putri dan Mega Iskanti.
Banyak pula toko-toko online yang menjual kostum-kostum hijab yang juga dimiliki oleh orang-orainng biasa. Pebisnis yang benar-benar mulai dari 0 gitu, lho. Tapi begitu buka PO dahsyat itu yang beli.
Misalnya akun @Heaven_Lights yang ternyata yang punya juga namanya JIHAN hehehe. Jihan, seorang ibu rumah tangga biasa yang awalnya coba-coba jualan jilbab dan akhirnya bisa kayak sekarang ini.
Follow saja akunnya @Heaven_Lights tuh. Jilbab yang dijual ada 2 jenis yang “general” sama yang premium. Saya penasaran terus akhirnya pengin beli. Alamaaaaaakkk, ternyata buka PO nya hanya di jam-jam tertentu saja. Biasanya jam 9 pagi. Paling sekali atau 2x seminggu baru mereka jualan.
Rebutan gilak hahaha. Akhirnya saya juga belinya dari re-seller. Nah ini juga tidak kalah cerdasnya. Re-seller dari akun-akun sejenis Heaven Lights ini lincah membeli barang-barang pas mereka buka PO. Barang-barang ini dijual kembali dengan menerapkan sistem jastip (jasa titip).
Harganya dinaikkan minimal 10 ribu rupiah dari harga aslinya. Tetap lho banyak yang ngincer. Saya ini salah satunya hihihihi.
Ah ya, saya tahu Dwi Handayani dan Mega Iskanti gara-gara mereka berdua juga sering menjadi model di akun Heaven Lights tadi. Tapi kedua selegram hijab ini juga sering menjadi model di brand-brand lainnya.
Mungkin tiap open PO, Heaven Lights bisa menjual belasan ribu helai kain jilbab. Harganya yang tipe non-premium relatif murah, lho. Berkisar 50-70 ribu rupiah untuk kain jilbabnya. Kainnya juga baguuuussss <3. Saya beli 2 kemarin. Warna-warnanya juga cantik.
Ini bukan endorse, yes? ;). Berasa selegram hijab dah hahaha.
Saya bahas karena saya pengiiiiiiinnn ikutan jual-jualan ginian. Tapi pengin jadi reseller atau stok barang yang udah ada saja dari Tanah Abang atau Thamcit. Iiiiihhh, lebih murah lagi kalau mau beli langsung ke pasar-pasar tradisional macam Tanah Abang dkk ini :D.
Akun lain yang tidak kalah fenomenal adalah @VanillaHijab. Yang punya ternyata mahasiswi muda belia, Atina Maulina, yang terhadang penyakit serius yang akhirnya coba-coba berbisnis jilbab dan laku keras juga seperti Heaven Lights tadi. Cara jualannya mirip-mirip. Atina sudah sukses dengan Vanilla Hijabnya sebelum usianya mencapai 25 tahun.
Makanya era digital ini tidak selalu negatif, ya. Tengok deh tuh Jihan Heaven Lights, dari rumah sembari mengurus anak bisa mempekerjakan banyak pegawai dan punya bisnis sebesar Heaven Lights.
Kalau yang artis beneran jualan jilbabnya mahal-mahal banget euy hehehe. Vanilla dan Heaven Lights ya sekitaran yang saya bilang tadi, 50 – 70 ribu rupiah per piece. Mereka juga jualan baju-baju dan celana. Harganya seratusan ribu kalau tidak salah.
Beneran nih jadi terinspirasi banget dan pengin ikutan jualan. Ikutan jualan yaaaa bukan ikutan jadi selegram hijab nya hahahaha :p.
Bisnis jilbab benar-benar cetar membahana ya. Jadi ingat jaman saya dulu, jilbab itu beli kain yang di neci pinggirnya. Jilbab mewah itu adalah jilbab dengan bordiran di pinggirnya. Cuma ada itu aja dulu sih.
Sekarang makanya saya suka gaya jilbabnya Teh Cinta Atalia. Mahal murahnya nggak kelihatan. Pakai kain 15rb an juga bisa. Nggak yang syari dan panjangnya bermeter-meter itu. Tapi ada bagus juga sih. Menunjukkan muslimah itu banyak uang, rajin mencuci dan menyetrika jilbab yang sangat lebar.
Rata-rata bahan jilbab gak perlu disetrika kayaknya ya hehehehe.
Ya udaah..jadi reseller produk akuuuh aja mbaak jihaan… hihihi