Salah satu variasi dari aneka resep kentang nih. Sebenarnya sih, resep kentang panggang ini enggak spesifik untuk yang ingin mengikuti pola makan food combining :D. Tapi, kalau dicocok-cocokin bisa juga.
Saya sendiri sampai sekarang masih mengkonsumsi nasi putih siang dan malam. Kalau pagi kan ekslusif buah, dong, ya ;). Walau sering melanggar juga hahaha.
Anak-anak dan suami masih belum kuat ber-buah-buah doang di pagi hari sampai jam 12 siang. Tapi tiap pagi mereka pasti minum jus. Bukan jus kotak-an. Buah-buahan segar yang diblender gitu. Pada enggak doyan makan buah potong. Biasanya sih Narda doang yang mau makan apel yang dipotong kecil-kecil gitu.
Nah, sarapannya ini saya usahakan agar menyantap menu karbo. Ingat, untuk menu karbo, protein hewannya disingkirkan dulu, ya ^_^. Biasanya bikin mie goreng sayur atau nasi goreng sayur. Gampang dan cepat hihihi.
Masih bingung dengan menu karbo, menu protein hewani dan pola makan harian ala FC? Monggo dicek ke tulisan yang ini ;).
Sebagai variasi, si kentang panggang ini lumayan sering menjadi hidangan sarapan buat suami dan anak-anak. Bikinnya gampang banget. Belum lagi, kentang juga sering di-diskon di supermarket, hahaha *ngakakNgirit*.
Apartemen di Athlone ini memang ciamik-ciamik. Fully furnished segala. Sampai segala printilan dapur lengkap, kap, kap. Si landlord saya malah seleranya fancy juga. Seumur-umur baru sekali ini punya perlengkapan dapur yang keren-keren hihihi. Setelah di Jakarta dan di Jeddah, isi dapur didominasi oleh peralatan plastik :P.
Kompor listrik 4 tungku juga menjadi standar di apartemen-apartemen Irlandia. Plus oven-nya yang keren punya. Sempat gaptek saking banyaknya tombolnya hahaha.
Aneka Resep kentang yang dipanggang sendiri ? Super gampil ;).
Bahan :
Kentang (biasanya saya 1-2 kg), lada (white pepper) + garam, 1 sendok teh minyak sayur, daun bawang (biasanya pakai daun bawang perai), optional : mentega
Cara :
1. Saya paling suka menggunakan jenis ‘salad kentang’. Ukurannya mungil-mungil. Rasanya lebih gurih dan agak manis. Tinggal dicuci bersih lalu dibelah-belah. Tebal tipisnya terserah kokinya aja :D. Ingat, kulitnya jangan dikupas. Gizinya disitu, tuh ;).
2. Talenan besi (apa sih namanya? bener kan ya talenan? hihihi) untuk memanggang sudah dipasangi dengan aluminium foil di seluruh permukaannya. Taburi minyak sayur sedikit. Susun kentang yang sudah dipotong-potong tadi di atas talenan.
3. Taburi di atas kentang, lada + garam secukupnya. Aduk-aduk biar merata. Paling bagus diaduk pakai tangan saja, daripada pakai sendok dan semacamnya. Optional, pakai lada merah (red pepper) juga kalau mau pedas. Tapi si Narda belum ‘kuat’ makan pedas. Jadi, biasanya dibuat 2 versi sekali masak. Dibedain talenannya saja.
4. Panaskan oven, 220 derajat. Setelah panas, masukkan talenan yang sudah berisi kentang tadi. Panggang sekitar 20 menit sudah cukup. Di sela-sela pemanggangan, sekitar 10 menit kemudian, taburi si daun bawang perai yang sudah dicincang kasar ke atas potongan-potongan kentang. Kalau dimasukin dari awal, gosong euy :P.
Hasilnya, tuh di gambar pertama di atas tadi :D. Jangan lupa tambahkan sayuran segar. Anak-anak dan suami saya doyannya pakai timun segar yang dipotong-potong kecil. Sawi juga bisa. Atau paprika segar yang juga dicincang kecil-kecil.
5. Setelah matang, bisa langsung disantap saja. Enak, lho. Gurih dan harusnya lebih sehat, ya, karena judulnya dipanggang bukan digoreng :P.
6. Bisa juga sembari dipanggang, siapkan sebuah mangkok agak besar. Serut-serut mentega plus daun bawang, campur dalam mangkok itu. Anak-anak kadang lebih suka kalau pakai mentega.
7. Selagi masih panas, cemplungin potongan-potongan kentang ke dalam mangkok. Aduk-aduk biar menteganya meleleh dengan rata.
8. Tinggal dihidangkan, deh :D.
Walau tanpa daging atau telur, rasanya tetap cetarrrrr:D. Cobain sendiri. Gampangnya enggak main-main, kan? Ya kalau susah-susah biasanya enggak bakal saya jabanin. Hahaha.
Mari makan ^_^.
Aduh, aku baru tahu loh, vitamin kentang justru ada di kulitnya….
Btw, daun bawang perai beda ya, sm daun bawang yg biasa? Eh, toss dong sesama yang males ngejabanin resep2 susah dan rawan gagal. Huahaha..
Btw lagi, bikin nasgor/migor tanpa protein hewani? Bisa enak, gituuuu? Cobaaaaa, di pamer eh.. di share dong, resepnya… Da bageur-geulis-pinterrrr… 🙂
Gue juga baru tauuuu si daun bawang perai ini hihihihi. Gede-gede booo, rasanya sih mirip2 ma daun bawang biasa. Nasgor/mie goreng ala vegetarian gitu enak koookkk. Mau share belum ada fotonya neh hihihihi. Bager itu apaan sih? Bawang goreng? Hahahhahaha.
talenan maksudnya loyang kah? 😀
Hahahhahahaha…iyya ituuuu :D.
Jeung Jihan, itu loyang bukan talenan. Hahahaaa…. -______-”
Ini eike pagi-pagi buka post ini buat nyontek resepnya. Nyoba buat sarapan soalnya anak-anak udah bosen dibikinin roti atau bubur yang manis-manis. Mau nyoba bikin sarapan yang gurih sekarang. Dikasih oregano enak juga kali ya. 😀 TFS. ^^
Kasih apa ajalah. Di sini juga orang-orag suka nyaranin kasih daun basil atau apalah gitu namanya hihihi. Apa di update aja itu kata talenan yak? hahahahaha
Daun basil nama lainnya kemangi qiqi… aku jg baru tau klo masalah ini
Oh ya? Saya juga baru tahu nih hehehehhe. Thanks ya infonya :D. Berarti selama ini nyari-nyari kemangi tinggal beli daun basil saja, ya. Padahal sering lihat banget lho itu si daun basil ^_^.
Mbak, bagus banget tulisannya. Makasih ya ^_^ skg lg nyoba nih ngikut fc, cuman sering bingung soal penggolongan jenis makanan, misalnya kentang itu termasuk jenis pati atau sayur ya? Soale jaman sekolah dulu kentang dibilang pganti nasi he.. trus tAhu tempe termasuk sayur atau protein? Smpet ngintip menu fc ada menu nasi sambel tempe terong, nah itu apa brarti menu pati+sayur? Soale ada terong nya juga he.. Makasih pencerahannya yaa 😉
makasih resepnya mb a jihan. sepertinya cetarrr