Transportasi subway di Tehran Iran

Tehran urban and suburban railway (metro)

Kemaren pas mau beli oleh-oleh , ternyata Mas Syahrul (mahasiswa asal  Indonesia yang kuliah di Tehran, yang baek banget ama kita :D) enggak bisa nganterin karena saudaranya masuk RS.

Waktu baru datang banget dari bandara, Mas Syahrul ini yang nemenin suami jemput gw dan Abil. Ngangkutin barang-barang segala buat dibawa ke apartemen di lantai atas. Makasih banyak loh Mas Syahrul ^_^.

Ini pun udah janjian mau ditemenin beli oleh oleh. Mau dikasi tau tempatnya di mana aja sambil nemenin buat nawar-nawar. Mas Syahrul bisa bahasa Farsi yang lumayan.

Karena berhalangan, ya sudah, beli sendiri saja. Meraba-raba tempatnya kira-kira di mana.

Tadinya mau naik darbas (taksi) ke tempat / toko-toko penjual souvenir bersangkutan. Karena enggak tahu jalan dan alamat lengkapnya jadilah kita naik Metro!

Metro? Metromini? hehehe. Saya juga tadinya menyangka kayak bis gitu. Sempet ogah-ogahan. Tapi suami nerangin kalau metro itu kaya MRT di singapura, subway gitu lah. Waaahhh… malah keluar norak nya dan jadi semangat Hahaha.

Tadinya tidak berharap banyak. Kirain subway-nya enggak sebagus dan sekeren yang di singapura. Ternyata… enggak kalah lho! Bersih, keren dan enggak rame-rame banget. Jadi nyaman. Dan jangan coba-coba bandingin ama kereta di jakarta yak :P. Hehe.

Sayang disitu enggak boleh foto-foto dan saya gengsi berat dunk buat difoto sembunyi-sembunyi sama suami. Enggak maksimal nanti senyumnya hehehehehe…. Jadilah cerita Metro ini lewat postingan ini sajah :).

Cara beli karcis mirip di singapura, cara masuk nya juga. Tapi di sini, beli karcisnya ada yang one way saja. Kalau di singapura, belinya bisa paketan dan nanti ngurangin sendiri tergantung tujuan kita, bener enggak, sih? Agak lupa juga :P. Ke Singapura tahun 2007 hihihi.

Tempatnya bersih, nyaman dan tiap pemberhentian juga dikasih tahu nama stasiunnya. Enggak terlalu berdesak-desakan.

Oiya, disini ada gerbong khusus perempuan. Dan bener-bener tertib orang-orangnya. Jadi, jangan harap ketemu laki-laki di gerbong2 khusus ini.

Gimana kalau yang pergi dengan suami dan anak-anak? Masa pisah-pisah? Nah, selain gerbong khusus perempuan, semua orang bebas naik. Jadi saya Dan suami plus si Abil naiknya ya gerbong umum itu.

Jadi gerbong terbagi 2 : gerbong khusus perempuan dan gerbang umum.

Tapi, kalau di Singapura jalurnya kayanya dah lumayan lengkap. Jadi hampir semua tempat sudah bisa dijangkau via MRT. Di Iran, masih terbatas banget.

Jangan lupa juga, Iran kan wilayahnya lebih luas ketimbang Singapura. Jadi dengan jalur segini saja mungkin jangkauannya sudah lebih luas daripada di Singapura.

Pas menunggu sempat lihat-lihatan dengan beberapa perempuan Iran yang juga menunggu metro. Kayaknya mereka heran melihat gw berdirinya kok jauh dari suami. Soalnya gw awalnya mengira perempuan HARUS masuk gerbong perempuan.

Suami juga gak gitu paham. Jadi awalnya kami rencananya mau misah. Suami dan Abil naik gerbong umum itu. Ya terus diterangin kalau misalnya pergi sekeluarga, perempuan boleh gabung suami/mahramnya di gerbong umum.

Oalah, ternyata kek gitu. Akhirnya kami bertiga naik di gerbang umum.

Saya menikmati banget bepergian dengan Metro di Tehran ini, sambil berkhayal kapan kah kiranya di Jakarta bisa menikmati fasilitas angkutan umum seperti ini? :). Nanti pasti bisa! Amin ^_^.

Tiba di tujuan kira-kira hampir setengah jam. Di dalam metro kebetulan juga tidak terlalu ramai. Jadi enak-enak ajah gak dempet-dempetan banget.