Nampang Lagi di Leisure-Republika :D

…untuk ke-3 kalinya! Hehehe. Sekali lagi dapat gelas cantik :D.

Dua tulisan sebelumnya selalu masuk di rubrik “Jalan-jalan Religi” yang isinya cuma 1 halaman. Belakangan Leisure-Republika menghapus rubrik ini, jadi tinggal ada 1 rubrik jalan-jalan saja, yang panjangnya hampir 2 halaman penuh.

Di awal ramadan, karena kangen Jeddah, iseng-iseng cek-cek album foto lama. Jadi ingat jalan-jalan ke Bahrah di bulan Januari tahun ini. Sekitar sebulan sebelum hengkang dari Jeddah. Terus ingat juga waktu itu kita sering ke North Corniche, wilayah Corniche Road yang baru saja dirampungkan sesaat sebelum kami pindah dari sana. read more

Lomba Foto + Menulis Resensi di Koran

Oiya, tempo hari “Yamaha Motor Indonesia” mengadakan semacam photo contest gitu. Judulnya “Buku Jendela Impianku.” Peserta diminta berfoto dengan salah satu buku favoritnya. Terus di keterangan foto diminta menuliskan resensi buku.

Nah, eike tentu tak ketinggalan ingin bernarsis ria hihihihi. Foto-fotonya mah sebentar banget. Paling cuma 10 menit. Pulang dari nganter anak-anak + suami berenang, kita mampir di tepian Sungai Shannon. Apartemen kita kan emang di pesisir sungai ini. Jadinya kalau pulang, pasti ngelewatin salah satu spot bagus di sisi sungai yang ciamik buat foto-foto. read more

Tampil di Majalah Colours Garuda

Thanks to Facebook :P, saya jadi ditawarin oleh seorang editor lepas untuk menulis tulisan jalan-jalan di Majalah Colours Garuda, majalahnya lini penerbangan Garuda :). Tentu saja topiknya tentang tempat-tempat yang dijadikan tujuan penerbangannya Garuda. Termasuk Arab Saudi.

Nah, majalah-majalah ‘serius’ seperti Colours ini menuntut foto dengan kualitas ‘tinggi’. Untung saja saya punya banyak teman-teman yang hobi fotografi semasa masih di Jeddah dulu. Mereka tidak cuma sekadar hobi, tapi benar-benar keren-keren deh hasilnya ;). Sebenarnya mereka ini teman-teman kantor suami. Para telco engineers yang suka menghabiskan akhir pekan untuk hunting foto. read more

Tips Menulis Cerpen : Write and Send!

Coba lihat contoh cerpen di bawah ini :

Jam 12

Sepuluh menit lagi. Tanganku berkeringat terlalu banyak. Sampai-sampai aku takut sebilah benda di tanganku akan terlepas. Seluruh rasa percaya diri yang setengah mati kukumpulkan beberapa bulan terakhir ini entah kemana perginya. Kini, tak cuma jantung yang berdetak terlalu cepat, lutut pun bergetar begitu rupa.

***

Apaan sih ini?

Ada yang nanya, kalau bikin cerpen, pembukanya enaknya gimana? Judulnya apa? Contoh paragraf pertamanya gimana? Semacam nanya soal tips menulis cerpen gitu, ya. Duh, paling enggak ahli deh bikin tips-tips hihihi. Apalagi tips menulis cerpen. read more

[Cerpen Majalah Kartini] Judul : Yang Kumau

Cerpen Majalah Kartini , Oleh : Jihan Davincka

***

Cerpen Majalah Kartini

Jam sebelas lebih sepuluh menit. Masih dua jam lagi pesawatnya mendarat.
Aku tak bisa melupakan peristiwa tiga bulan lalu. Saat wajahnya merekah penuh kebahagiaan, tak henti-hentinya berujar, “Manda, ini betul-betul keputusan yang tepat. Terima kasih, Nda.”

Aku tak melepaskan genggaman tanganku sejak detik aku duduk di sampingnya, “Doakan selalu yang terbaik ya, Pa.”

Wajah berseri yang tengah terbaring di sebuah ranjang rumah sakit mengangguk-angguk dengan mata berbinar. Pipiku memanas. Dua butir airmata meluncur cepat tak tertahan. Kuabaikan segala kerisauan yang menghantui beberapa minggu terakhir. Apapun untukmu, Papa. read more