Susahnya tuh karena banyak yang salah paham soal pengertian feminisme. Kurang tepat banget kalau mengatakan feminisme bertentangan dengan ISLAM.
Masa ada yang bilang feminis itu yang suka melarang-larang perempuan pakai beha misalnya ???. Feminis itu adalah mereka yang menyemangati kaum perempuan untuk berani berlari telanjang di jalanan.
Itu feminis apa orang gila, ssssiiiiiihhhh? ??????
Enggak usah jauh-jauh dan ribet-ribet cari contohnya.
Itu kalian (perempuan) bisa punya hak sekolah sama kayak laki-laki, bisa menggunakan alat kontrasepsi buatan dengan aman dan damai, bisa pakai celana panjang (etapi kelompok #indonesiaTanpaFeminis emang gamisan semua deng hehehehe), punya hak pilih dalam politik setara dengan laki-laki dst dst dst ya jasa kaum feminis jugak.
Tapi saya juga pengin menyoroti kebalikannya. Kenapa akhir-akhir ini pada sensitif sama feminisme?
Jadi mungkin begini … di masa lalu FEMINISME seolah memperjuangkan agar perempuan bisa sekolah, bisa berkarier di luar rumah segala macam KARENA DALAM PRAKTIKNYA masih banyak keterbatasan.
Nah, makin ke sini, justru terjadi hal-hal berkebalikan. Saking semangatnya nih jiwa-jiwa feminis mungkin ya hehehehe.
Kadang terasa SEOLAH ada ANGGAPAN bahwa PEREMPUAN KEREN ITU YA KUDU EKSIS DI LUAR RUMAH JUGAK.
Padahal menurut saya, perjuangan kaum feminis itu lebih ke arah PEREMPUAN SEHARUSNYA PUNYA KEBEBASAN MEMILIH. Iya gak sih?
Tapi makin ke sini kok ya nyinyir-nyinyirannya dua arah hahahaha.
Baruuuuuu aja kemarin ada teman saya curhat tersinggung berat dengan kerabat dan teman-temannya (yang perempuan) yang suka memamerkan betapa kerennya diri mereka yang apa-apa tuh beli sendiri enggak minta suami.
Ada juga yang doyan mengancam-ancam, “Hayo looooo, gak punya kemandirian finansial terus entar suaminya enggak ada, mampus lo semua.”
“Lihat dong gue, gue tuh bantuin suami gue bayar KPR rumah segala macam bla bla bla.”
Sampai ada yang pernah bilang, “Apa enak lo beli skincare segala macam minta suami? Ih, gue mah gengsi.”
Nah, yang begini-begini ini juga sumpah ngeselin ??.
Nanti kalau saya balas, “Aduh, kasihannya, suami istri kerja berdua banting tulang, beli rumah sebiji aja kudu KPR. Gue nih, rumah udah 3, beli cash semua, yang kerja suami doang” ???.
“Tapi kan Je, masih punya sisa buat jalan-jalan ke luar negeri.”
Atuhlaaaaahhh, ini gue bangun tidur aja udah di luar negeri loh hahahahaha.
Pasti pada mengamuk nuduh sombong bla bla bla.
Loh ya makanyaaaaaaaa, jangan suka ukur-ukur orang lain pakai ukuran kita ???.
Inget buibu salehah kesayangan Tuhan semuanya, beli barang kebutuhan istri apa pun itu pakai uang suami ITU SAHIH. Asal uang suami sendiri, kalok pakai harta suami orang lain nah itu baru beda cerita.
On the other hand, kuliat emak-emak yang sok-sok an “hijrah” pakai gamis menjuntai ke lantai, naik mobil ke mana-mana, nongki-nongki ngopi-ngopi di kafe dengan caption “Friends till Jannah” juga sibuk mencitrakan betapa idealnya hidup perempuan yang “di rumah aja” gak usah ikut-ikutan cari duit.
Lah iyes, situ tajir. Coba bayangin ancaman-ancaman “perempuan harusnya di rumah saja” diterapkan ke para janda yang anaknya banyak. Jangan bilang poligami solusinya. Noh, lihat yang poligami juga nyarinya janda-janda kece, Cuuuyyy. Perlu gue sebutin nama-nama ustaznya?
Ini soalnya suka sambung menyambung nih antara anti-anti feminis sama poligami-poligamian zzzzzz .
Why do we have to judge each other? ?
Seharusnya kita, para perempuan apalagi yang sudah punya predikat tambahan sebagai istri atau ibu, saling menyemangati untuk menjadi versi terbaik dari diri kita masing-masing.
Kita harusnya bersatu menyuarakan hak dan kepentingan kita kepada pihak-pihak terkait. Bukannya malah perang sendiri dan saling mengobarkan propaganda yang menjatuhkan.
Apa pula ini hestek-hestek #indonesiaTanpaFeminis yang digagas oleh para perempuan juga. Lagian situ kira kelompok feminis isinya perempuan doang?
Coba sekali-sekali pengajiannya diisi diskusi tentang permasalahan kaum perempuan dan segala tetek bengeknya. Biar sadar, dunia ini tidak hanya diisi oleh kelompok kalian saja.
Ini sedikit info mengenai isi perjuangan kaum feminis era terkini, beda negara kadang beda isu –> https://www.tempo.co/…/feminisme-di-dunia-apa-yang-kini-dip…
Raise your knowledge, not your voice .
Ada yang lebih aneh mba, rambut aku sering cepak, di bilang feminis. hanya karna rambut. tapi aku setuju banget feminis itu membiarkan dan mensupport sesama wanita menjalani pilihanya, banyaknya saling nyinyir di kehidupan nyata dan medsos.
Belom lagi yg aneh. Kalo feminis mesti lesbian. Adoooh… aneh….