Salah satu Objek Wisata di Swiss selain pemandangan alam, nih : Museum Olimpiade Lausanne Swiss. Kami kunjungi di pertengahan musim semi tahun 2015. Masih agak dingin waktu itu, sih :D. Sekitar bulan April.
Vlognya pun sudah ada lhoooo *uhuk* :p.
Olimpiade modern pertama kali dilangsungkan pada tahun 1896. Sesuai salah satu makna kata Olympiad, perhelatan ini diadakan setiap 4 tahun. Sejak tahun 1924, pelaksanaannya terbagi 2 : Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin.
Awalnya, kedua olimpiade ini selalu berlangsung di tahun yang sama. Dimulai tahun 1994, pelaksanaannya dipisah per 2 tahun. Jadi tahun 1994 adalah pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Norwegia, tahun 1996 Olimpiade Musim Panas di Amerika Serikat … dan begitu seterusnya hingga kini.
Sebanyak 3x even olimpiade dibatalkan karena Perang Dunia pertama dan Perang Dunia Kedua.
Menjadi tuan rumah Olimpiade bisa mendatangkan banyak keuntungan bagi negara penyelenggara. Misalnya dari segi bisnis-ekonomi serta pariwisata.
Sayangnya, dari wilayah Asia hanya Jepang-China-Korea Selatan yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade. Benua Afrika belum pernah sama sekali.
London dan Athena menjadi negara yang paling sering menjadi tuan rumah.
Per tahun 2022 nanti, Beijing akan menjadi kota pertama yang menjadi tuan rumah olimpiade musim panas dan olimpiade musim dingin.
Museum Olimpiade ini sendiri berdiri sejak tahun 1993.
Memiliki 2 bagian utama : Taman Olimpiade yang didominasi rerumputan hijau dan pahatan patung-patung tema olimpiade dari para pemahat profesional di berbagai negara.
Satunya lagi, bangunan museum yang menyimpan video, memorabilia, daftar biografi dari atlet-atlet yang berlaga di olimpiade dan kisah-kisah dari berbagai peristiwa dalam olimpiade yang pernah berlangsung.
Untuk masuk ke area di lantai 2 yang bagian museum memorabilia kita harus membayar. Ada beberapa paket yang tersedia. Karena tur keliling museum kayaknya membutuhkan waktu agak lama ada paket yang beserta makan siang + snack segala.
Untuk paket dasar bayarnya sekitar 26 frank/chf per orang. Kalau ada plus-plus makan dan guide segala macam paketnya bisa sampai 50 frank/chf per orang :D.
Wah, horor amat yaaaaaa hahahaha *gembokDompet*.
Tenaaaaang, sodara-sodarah. Kalau cuma jalan-jalan santai menikmati Taman Olimpiade dan beberapa bagian dalam museum itu gratis kok ;). Lumayan banyak juga dapatnya. Nah itu yang dalam video, itu semuanya gratisan aja :D.
Kami datang sudah kesorean. Jam 5 kalau gak salah. Sementara museumnya tutup jam 6 sore. Sayang lah kalau bayar karena untuk keliling seluruh ruangan dalam museum butuh lebih dari satu jam.
Semoga negara kita terus berbenah ya. Ibukota DKI Jakarta siapa tahu  menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah Olimpiade. Aamiin :D.
Nama negara bisa terdongkrak habis-habisan tuh. Seperti Sarajevo, kota kecil di Eropa Timur yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin tahun 1984. Membantu banget bagi negara kecil ini untuk bangkit dan menjadi dikenal namanya oleh dunia.
Apalagi Indonesia, nih. Penduduknya segabruk-gabruk tapi diaspora asal Indonesia masih suka salah dikenali sebagai orang Malaysia/Filipina atau Thailand hehehe. Enggak usah baper :p.
Kota Lausanne sendiri punya beberapa tempat wisata lain yang tidak kalah serunya. Sebenarnya secara umum sudah nulis tentang Kota Lausanne ini.
Ternyata rekamannya lumayan lengkap tentang Kota Lausanne jadi deh pengin bikin vlognya jadi beberapa :D. Ditulis lagi ya biar ada alasan share vlognya kan, kan, kan hihihihi :p.
Btw, kemarin mengobrol dengan teman yang tinggal di Jeddah. Kita ketemuan tuh di Luzern Swiss tahun 2015 kemarin. Dan kita sama-sama tergila-gila sama Swiss. The best country of the world ya kayaknya hehehe. Objek wisata di Swiss emang terhitung banyak, apalagi dari segi pemandangan alam.
Sementara mungkin, orang-orang non Asia kalau jalan-jalan ke Bali atau Pattaya heboh juga dengan eksotisnya Asia dan merasa Asia itulah yang surga dunia :p. Ya begitulah, rumput tetangga selalu lebih keren :p.