Ibu hamil melahirkan : “Call the nurse .. ” kata saya. Sekilas lihat jam, 00 : 35.
Suami langsung keluar manggil suster. BIdan sih maksudnya hehe. Bidannya masuk masih santai-santai. Ternyata, bidan pengganti. Bidan yang seharusnya menangani saya mungkin lagi ke mana.
Dia siap-siap mau periksa dalam karena mungkin sudah tahu sekitar pukul 23.00 lalu, bidan yang satunya bilang saya masih bukaan 2.
Ealah, benar-benar ngedennya enggak bisa ditahan. Waktu saya gemetar karena ragu harus ngeden atau tidak, air ketuban pecah. Bidan pengganti masih bisik-bisik, “That’s okay. After this, we do examination.” Dia masih mau periksa dalam coba hihihihi.
Memang agak unusual. Karena sekitar 23.00 masih divonis bukaan 2. Curiganya sih Mbak Bidan yang tadi salah apa gimana ya. Soalnya kontraksinya sudah level bukaan 6. Tapi saya manut saja. Yang menangani saya bidan lain yang kebetulan juga jaga itu tadi hehehe. Masa iya 1 jam 45 menit bisa dari bukaan 2 langsung bukaan 10?
Jadi, begitu tahu-tahu bayinya loncat keluar, bidan pengganti pun agak panik. Walau terlihat dia berusaha tenang. Tapi jerit-jerit manggil temannya hihihi. Akhirnya, suami saya yang manggilin bidan di luar.
Bidan 3 yang dipanggilin pas masuk juga langsung kaget tahu-tahu sudah ada bayinya hihihi. Mungkin pikirnya, kapan teriaknya ya, sepi-sepi aja dari tadi :p.
Pas mungkin sudah bukaan sempurna sebenarnya saya ragu, beneran sudah boleh ngeden apa tidak. Lagi masih mikir mau ngeden atau ditahan, ya namanya ngeden beneran kan emang kita enggak bisa ngapa-ngapain. Alami saja.
Enggak usah jerit juga pasti bakal ngeden. Rasanya cuma tarik napas dikit, lah, bayinya tahu-tahu sudah loncat keluar sendiri. Kita bertiga (saya, suami, dan bidan) sama-sama kaget hahaha.
Alhamdulillah, doa kita dikabulkan ya Dek ^_^. Dilengkapi dengan ikhtiar dong tentunya, thanks to hypnobirthing + pilates <3.
Baca juga : Proses melahirkan normal anak pertamaΒ
Tapi saya pribadi tidak begitu setuju dengan jargon “melahirkan tanpa rasa sakit” ala hypnobirthing. Siapa bilang tidak sakit? *guyurPakaiAirKetuban* :v :v.
Sakitnya sih sakit banget. Enggak mau sok-sok bohong bilang enggak sakit. Sakit, kok. Yang coba dibantu oleh metode semacam hypnobirthing ini adalah mengelola rasa sakit. Gimana caranya agar rasa sakitnya tidak melebihi yang seharusnya. Bukankah Tuhan tidak mungkin memberikan rasa sakit di luar kemampuan manusia? ;).
Perempuan sudah disiapkan untuk sanggup melahirkan normal. Cuma yang sering bikin ribet adalah … rasa takutnya. Iya, takut sama rasa sakit kontraksi. Hayo, ngaku! hihihi :p. Jadi, sebelum mengelola rasa sakit disertai dengan manajemen rasa takut.
Kalau sudah takut, ya pasti akan lebih sulit. Otomatis itu.
Hypnobirthing, teori mengendalikan pikiran. Nah, pilates membantu dari segi fisik. Pilates ini yang paling penting pernapasannya. Dengan kombinasi melatih pikiran ala hypnobirthing + pernapasan pilates, benar-benar nyaris tanpa tenaga berarti menghadapi sangarnya kontraksi. Pernapasan ala pilates yang menggunakan full diafragma dan kekuatan perut (instead of dada dan bahu seperti pada umumnya) juga bisa dipraktikkan sehari-hari.
Patokannya tinggal lihat kalau anak kecil (balita) bernapas saja pas lagi tidur. Mereka umumnya masih “benar” cara bernapasnya. Perutnya yang turun naik, dada dan bahu tidak bergerak. Enggak cepat capek sih yang pasti ;).
Di persalinan 1 dan 2 dulu juga sudah praktik hypnobirthing. Pilates kan saya baru latihan rutin sejak tahun 2012. Nah, pas digabungin, super sekali, Kakaaaaa ^_^.
Jangan bayangin kursus mahal-mahal di tempat keren-keren. Situ tahu sendiri Mbak Poni a.k.a Bibi Gober paling takut sama yang mahal-mahal, euy, hahaha. Internet bukan cuma buat berantem di Fesbuk kok yaaaaa :p. Bisa juga buat searching video di youtube atau artikel soal persalinan lancar via google ;).
Balik lagi ke rasa takut. Ada pepatah lama dari Lao Tsu, “There’s no illusion greater than fear.”
Umumnya, takut kan suka tercampur rasa khawatir berlebihan. Khawatir kepada hal-hal yang belum tentu terjadi di depan sana. Sia-sia padahal. Mengkhawatirkan masa depan sama enggak gunanya dengan menyesali masa lalu. Tidak akan ada yang dihasilkan.
Alih-alih rasa takut berkembang jadi putus asa. Enggak boleh lho katanya berputus asa dari rahmat Allah ;).
Face your fear!
Hadapi saja, ya gak? :p.
“Sesungguhnya bukan kesulitan yang membuat kita takut. Tapi ketakutanlah yang membuat kita jadi sulit.” -Ali bin Abi Thalib-
Kelola rasa takut dengan doa yang selalu seiring sejalan dengan ikhtiar. Ora et labora kalau bahasa kerennya ;). Berusaha sambil berdoa ^_^.
Alhamdulillah telah lahir putra ke-3 kami. Hari Minggu, 13 September, pukul 00 : 45 GMT + 1. Lebih cepat 2 minggu dari HPL, seperti abang-abangnya dulu :D.
Btw, Baby3 sekilas penampakan mirip sama Baby1 :D. Mirip abangnya yang sulung. Another “produk Minang” nampak hehehe.
Semoga jadi anak yang saleh ya, Sayang <3. Now, lets help Mommy to get some proper sleep ;).
***
Selamat atas kelahiran baby nya Mba Jihan. Semoga jadi anak saleh. Setuju sekali sama tulisannya tentang rasa takut dalam persalinan. Salam kenal π
Terima kasih doanya. Salam kenal juga ya ^_^.
Selamat atas kelahiran putra ketiganya ya mba… Barakallah π
Btw, tanggal lahirnya sama kayak tgl lahir saya
Salam kenal mba
Monika – yg selama ini jd silent reader hhe
Waduh, jadi kembaran dong sama Tante Monika :D. Terima kasih ucapannya Mbak Monik. Salam kenal juga ya ^_^
Selamat atas kelahiran putra ketiga ya, Jihan π
Semoga mommy and baby selalu sehat.. dan baby #3 jadi anak membanggakan seperti juga abang-abangnya..
*peyuuuuukkkk*
Terima kasiiiihhhh :D. Doanya komplit deh hehe *pelukBalik*
Alhamdulillah. Jadi lebih mudah ya, pembukaan bisa secepat itu. Katanya yang normal (kalo ndak salah ingat) naiknya tiap jam ya? (kalo tahu seperti itu, orang memang bakal takut duluan hehehe). Hebatnya, kita ternyata bisa memilih untuk mencari jalan supaya persalinan bisa lebih mudah seperti yang Jihan jalani ini, ya.
Barakallah, semoga jadi anak shalih ya Nak. Welcom to the jungle π
Terima kasih Tante Mugniar π <3
Terima kasih Mbak π <3
Selamat atas kelahiran putra ketiga-nya ya mba Jihan π semoga cepat pulih.
Setuju deh,walau hypnobirthing tetap kerasa kok sakitnya,tapi masih bisa ditahan lah. enaknya anak ketiga proses kelahirannya lebih cepat dari anak pertama dan kedua ya.. Soalnya aku juga gitu,cuma lebih sakit aja,karena ga bisa napas dulu gara2 kontraksi lebih cepat π