Ke Jakarta Aku kan Kembali :D

Mohon maaf kalau saat kembali ke jakarta tempo hari, acara kopdar dengan teman-teman lama maunpun teman-teman baru (padahal sudah heboh janjian via inbox sejak kapan tauk hahahaha) banyak yang tidak terwujud 🙁 *sambilSungkem*.

Acara mudik memang selalu diprioritaskan untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga tercinta ^_^. Apalagi suami yang memang dekat banget dengan keluarga kecilnya. Ya pokoknya Barney banget lah, i love you, you love me, we are happy family hihihihi. Tapi kan, his family is my family too ^_^.

kembali ke jakarta
Idul Fitri 2014 M 🙂

Kalau saya asalnya dari keluarga besar. Sudah biasa tinggalnya mencar-mencar :p. Kemarin saja, sama kakak sulung dan no.3 tak sempat bersua huhuhu. Adik macam apaaahhh? Ya gitu deh kalau sodaranya segambreng dan terpencar di berbagai penjuru DKI hahaha. Ada yang nyangkut sampai Bekasi pula :p. Dan ada yang kembali bermukim di Makassar.

Kembali ke Jakarta
Bareng no.4 dan no.6 😀

Tapi sempat ya jalan bareng ke Bandung bareng si no.2 sama no.6. Sama keluarga masing-masing. Cuma semalam. Jalan-jalan ke De Ranch. Bagus nih di sini. Gak mahal dan lumayan komplit buat anak-anak .

Kembali ke Jakarta liburan di Bandung
Rame-rame di De Ranch:D

Sisanya ya di Jakarta aja.

Tempat nan hits yang paling pengin didatengin itu … Waduk Pluit! Gak nyangka beneran bagussss<3. Tempatnya ternyata luas. Walau ternyata belum semua rumah-rumah di bantaran kali bisa dipindahkan :(. Step by step mungkin, ya.

Kembali ke Jakarta

Ke Waduk Pluit di siang bolong boooo hihihi. Hari minggu waktu itu. Sudah mulai ramai. Anak-anak hepi banget di sana. Papa-mamanya juga hepi karena wisata murah meriah hihihi *ngikikNgirit*. Ada tempat penyewaan becak-becak kecil yang bisa dikayuh sendiri, sepeda juga ada.. Motor-motoran listrik juga ada. Sama skuter-skuter yang diinjak-injak belakangnya itu lho. Murmer deh pokoknya *tepokTepokDompet*.

Kembali ke Jakarta

Sorean dikit langsung ramai. Ada yang datang gelar tikar doang, duduk-duduk bareng keluarganya. Tempatnya bersih, kok ^_^.

Banyakin dong Koh Ahok tempat-tempat kayak giniiiii. Anak-anak biar bisa punya outdoor playground dan para ortu gak mentok saban weekend ke mal lagi ke mal lagi.

Sempat bilang ke suami, lucu juga kalau foto-foto pre wedding di Waduk Pluit itu. Idih, anak sudah 2 kok ya masih mikirin foto pre-wedding :p.

Kembali ke Jakarta

Kawasan kota tua Fatahillah juga masuk list. Pokoknya sejalan dengan tema liburan murah meriah yaaa :p. Untuk mengimbangi mahalnya harga tiket mudik ini sepertinya hahhahhahaha.

Tapi serius, wilayah Kota Tua bagus juga. Justru di tempat-tempat kayak gini banyak bule-bulenya. Cuma sayang, depan museum Fatahillah, pedagang kaki lima-nya riweuh benerrrrrr -_-. Dulu katanya pernah ditertibkan tapi ya pada balik lagi :(. Padahal sudah disiapkan areal khusus. Jangan menyerah dong, Koh Ahok. Ayo perjuangkan terus!

Kembali ke Jakarta

Yang mungkin juga kurang adalah masalah packagingnya, ya. Duh, sayang banget melihat Museum Wayang yang harusnya bisa atraktif malah jadinya gitu-gitu doang.

Misalnya di wayang Gatotkaca yang segede itu, keterangannya hanya nama dan silsilah keluarga kalau gak salah. Enggak menarik! Mana tulisannya kecil dan sedikit banget.

Tampilkan dong sisi-sisi kehidupan yang jauh lebih menarik. Detik-detik kematian Gatotkaca misalnya di Perang Bharatayudha. Itu dramanya jauuuhhh lebih seru :p. Dan banyak orang yang mungkin belum tahu kan? Kalau cuma nama dan tanggal-tanggal penting mah di-google juga bisa :p.

Terus pamerin gamelan tapi ada tulisan enggak boleh dimainkan! Terus diapain? Zzzzz -_-. Kalau takut rusak, ya itu penjaga daripada ngumpul di tempat resepsionis (alasannya jaga kios yang pembelinya jarang banget :p) ditempatkan untuk menjaga areal gamelan tadi. Satu orang saja lah itu jaga kios :D.

Anak-anak kan penasaran lihat gitu-gituan dan pasti pengin nyoba.

Kembali Ke Jakarta

Terus seru juga sebenarnya melihat-lihat wayang yang terbuat dari lidi. Nah, lidi kan banyak tuh di mana-mana. Kenapa tidak ditunjukkan cara bikinnya? Kalau perlu ada penjaga yang mendemonstrasikan kepada para pengunjung. Enggak cuma anak-anak, saya juga penasaran euy cara bikin wayang dari lidi :D.

Tempatnya, sih, bagus. Dingin, full AC. Tapi ya keterangan-keterangannya standar banget seperti yang saya bilang tadi. Daripada merangkum tiap tokoh wayang berupa nama, tanggal lahir dan lain-lain, mending ceritakan 2-3 paragraf salah satu jalan cerita mereka yang menarik. Macam Gatotkaca tadi.

Kadang juga, wayangnya dipajang doang pakai nama thok. Udah. Gak ada keterangan apa-apa lagi.

Tulisannya juga jangan imut-imut begitu sampai mesti melotot bacanya hahahaha. Orang-orang bule itu suka membaca kok. Mereka juga pasti curious kan, what’s so special about this wayang or that mayang? Kalau cuma ngasih namanya doang serunya apa?

Ini masalah niat saja sih, ya. Sayang juga itu museum idenya sudah bagus, infrastrukturnya sudah lumayan, printilannya saja yang perlu dipermak. Bagus ini museumnya. Gak nyesel jalan-jalan ke sana ^_^.

Tidak ada salahnya juga punya tour guide. Untuk menghidupkan suasana. Tour guide itu enggak mesti orang pinter atau asli sejarah. Cari yang pinter ngomong dan atraktif. Tukang obat aja tuh direkrut hahahahaha. Timbang mereka kibul-kibulin pelanggan di jalan mending kasih kerjaan jadi tour guide. Kasih skrip nanti biar mereka kembangin sendiri. Yang malas baca panjang lebar biasanya suka kalau diceritain langsung ;).

Kisah pewayangan ini sebenarnya sangat seru, sarat makna dan pesan moral. Dan tentu saja… penuh drama! Hahahaha.

Udah ah, dijitak sama pengurusnya nanti. Cerewet bener. Lo aja sana yang pulang jadi tour guide! Hahahahahhaha.

Tempat terakhir adalah… TMII! Taman Mini enggak ada matinya, yak. Tetep seneng pas ke sana. Wahana yang kami datangi itu Istana Anak-anak, Taman Reptil dan naik Sky Lift. Dari kecil nih cita-cita naik kereta gantung baru kesampaian kemaren.

Kembali ke Jakarta

Di taman reptil ketemu komodo gede yang namanya Bimo. Sampai sekarang anak-anak masih ingat sama si Bimo! :D. Terus foto-foto ama ular. Si adik nih berani banget urusan gini-ginian. Kalau kakaknya mundur-mundur lihat ular berani colak colek dari jauh, si adik malah melotot pas depan kepala ular. Emaknya yang heboh ketakutan! Hahahaha.

Kembali ke Jakarta

Juga lihat buaya gede-gede, rupa-rupa kura-kura, sama aneka ular, dari yang jinak yang sampai yang berbisa.

Di Istana Anak-anak ya standar saja. Naik boom-boom-car dll. Don’t worry, tiketnya paling seputaran 5 ribu/10 ribu/15 ribu saja :D. Belum lagi banyak arena playground gratisan di pojok-pojok yang rindang. Ortunya bisa bergosip sambil nemenin anak-anak main.

kembali ke Jakarta

Naik sky liftnya yang agak mahal. 30 ribu rupiah per orang. Tapi rutenya panjang juga walau tidak menjangkau seluruh areal Taman Mini. Lurus-lurus doang bolak balik.

***

Terus berbenah, Jakarta tercinta. So far, perubahannya sudah mulai terasa. Semoga bisa konsisten terus.

Titip Jakarta, ya, Koh Ahok ^_^.

Di sana rumahku dalam kabut biru
Hatiku sedih di hari minggu
Di sana kasihku berdiri menunggu
Di batas waktu yang telah tertentu

Ke jakarta aku kan kembali
Walaupun apa yang kan terjadi … 🙂

***