Kalau jalan-jalan Dublin, mesti banget absen di City Center :D. Ke Dublin memang biasanya naik bus. Lebih nyaman karena biaya parkir di sana mahal booo hihihi. Kalau kebetulan nyewa mobil di akhir pekan, kami pasti memilih melipir ke kota-kota lain.
Turun di terminal bus Busaras, tinggal jalan dikit banget menuju ke O’Connell Street. Jalanan yang paling hits ini bisa dibilang jantungnya City Center, Dublin.
O’Connell Street letaknya di salah satu tepian Sungai Liffey yang membelah Kota Dublin.
Dari terminal bus Busaras tadi, tidak perlu menyeberang sungai, ya. Karena letaknya memang di sisi yang sama dengan O’Connell Street.
Trotoar di kedua sisi O’Connell Street lebih besar daripada jalanan yang dipakai untuk kendaraan bermotor atau sepeda. Artinya…selamat berjalan kaki, Kakaaaaa :D. Hehehe. Iya, sih, banyak jalanan kecil-kecil yang terletak di sepanjang O’Connell yang memang tidak boleh dilewati oleh mobil atau bus.
Enggak kuat jalan kaki? Naik sepeda ajah ^_^. Di beberapa sudut di wilayah City Center terdapat tempat penyewaan sepeda. Praktis. Tinggal masukin koin dan ambil sepedanya. Enggak pakai penjaga, serba otomatis :D.
O’Connell itu dari pagi sampai malam jarang sepi. Pasti banyak orang lalu lalang. Tidak cuma turis-turis asing. Para pemukim di Kota Dublin juga demen ngider-ngider di sini. Soalnya memang banyak pertokoan dan rumah makan.
Sepanjang jalan juga banyak sekali monumen-monumennya. Termasuk patung-patung tokoh nasional Irlandia. Misalnya si Daniel O’Connell yang menjadi inspirasi bagi nama jalan ini. Belum sempet suami eike mengedit foto si patung Mr.O’Connell ini. Sementara, cek di google aja ya hehehe. Bangunan yang paling menyolok adalah GPO Building.
Semacam bangunan dengan arsitektur khas Eropa zaman dulu yang banyak tiang-tiangnya itu, lho. Apa ya itu namanya? Hihihi :P.
Terus, ada juga The Spike. Monumen sederhana yang cuma terdiri dari sebatang tiang menjulang tinggi ke atas. Panjangnya lebih dari 200 m. Lihat gambar di atas, tiang panjang di sebelah kanan itu yang dimaksud dengan The Spike.
Penampakan The O’Connell Street sendiri sila disimak di gambar yang ini.
Yang paling sering kita kepoin kalau jalan-jalan ke O’Connell tentu saja adalah rumah makan halalnya. Hahaha. Maklum inih, tinggalnya di dusun sekelas Athlone. Susah banget mau liburin dapur :P. Ada, sih, resto halal di Athlone, cuma … *bisikBisik* … mahal. Hahaha.
Dari The Spike, tinggal berbelok ke Earl Street North. Di sana ada beberapa rumah makan halal yang dua-duanya berlabel “Istanbul” alias masakan Turki. Enggak masalah, kami sekeluarga penggemar kebab dkk. Alumni Timur Tengah soalnya yak :P.
Di Earl Street juga suka ada atraksi-atraksi seni jalanan. Misalnya om-om yang keren ini. Dia bikin replika binatang dari pasir.
Sisi The Spike yang lain ada Henry Street. Walaupun isinya agak-agak bertentangan dengan prinsip hidup Keluarga Gober :P, kita tetap doyan mampir ke sini. Lumayan soalnya buat foto-foto :D.
Di Henry Street, berjajar toko-toko dari brand-brand level dunia. Segala Zara, Mango, Coach dkk, lengkap di sini. Di sepanjang jalan ini, lebih banyak turis yang mendominasi. Kok tahu? Ya pokoknya berasa aja aura-aura turisnya :P.
Oiya, di gambar kanan bawah itu salah captionnya. Mau benerin repot, udah enggak nyimpen masternya hihihihi. Itu bukan GPO Building tapi bangunan dari Bank of Ireland. Maaf ya *sungkemSamaPembacaBudiman* :D.
Kalau mau beli oleh-oleh? Gampaaaangggg… Di Dublin ada toko suvenir “The Carroll’s Irish Gift” yang punya banyak cabang di hampir tiap sudut City Center, Dublin. Terutama di O’Connell dan sekitarnya. Buanyaaakkkkk. Mari diborong ^_^.
Sekian dulu liputan dari O’Connell Street, di jalan-jalan Dublin kali ini. Sebenarnya masih banyak banget tempat-tempat seru di City centernya Dublin. Cuma kita cicil-cicil ya, biar banyak postingannya :P.
Ditunggu di Dublin ;).
Senangnyaaa bisa nyewa sepeda… Kotanya cantik sekali ya mbak… mudah2an sy bisa jalan2 ke Dublin. aamiin 🙂
Sayang, eike belum lancar nih naik sepeda roda 2 hiihihi.
cantiiik…aku belum nyampe ke sini nih mbak :D…doakeun my itchy feet sampe sana ya maaak :D…kangen udara bersih, langit cerah, dan sungai jernih :D….
Eh, kalau gak salah suaminya orang konsulat kan, Mbak? Di Irlandia belum ada KBRI nih. Usulin dong 😀
Ish, udah secanggih itu ya, bisa merasakan aura2 turis.. huahaha.
Mbak, itu sepeda meuni keren pisaaaann…! Nyewa pake koin, nggak ada penjaganya, ntar kalo kita tinggal di tempat lain, nggak papa, gitu? Keingetan kalo disini renang sewa ban, udah selesai kan tinggal aja gitu.. haha, ya maaappp saya kan belon pernah sewa sepeda di luar ngeri.. 😆
Mana, mana, katanya borong di city center? No pict=hoax…
Hhhahahahaha, jangankan sepeda, Neng. Belanja di toko saja sudah ada kasir otomatis. Kita scan sendiri, bayar sendiri. Bisa aja nyolong kalau mau :P. Yang borong kan orang lain, gue kasih semangat aja hahaha.
negaraku kapan seperti itu?
Segera! Aamiin ^_^
Sepedanya seragam ya. 🙂
Namanya juga sepeda sewaan 😀
atraksi jalanannya keren, itu replikanya mirip banget sm anjing beneran 🙂
Iyah, keren-keren. Yang nari-nari dan main musik dan nyanyi-nyanyi juga banyak. Bagus-bagus semua rata-rata 😉
tiap ke sini dan baca cerita jalan2nya mak jihan, cuma bisa (sementara ini) nyatet sendiri, “ntar gw juga mau ke sana ah…” hahahaa.. #ketawa sambil nangis#
mudah2an kesampean bisa ke tempat2 yg diceritain sama mak jihan ini.. :’)
aamiin dong maak… #maksa
Aamiin 😀
Rapelan bw..kepo soal jedah…ternyata tinggal di Dublin tho mbak sekarang..keren gitu kotanya…gara gara sitipis jadi silaturahmi sesama bloggernya nambah neh…
mbak…sy baru pertama kali main ke blog nya mbak.. tapi udah ngubek2 aja nih.. hihi
dikirimin blog ini dari salah satu teman yang baik hati, kok malah jadi males ninggalinnya. maunya ngoprek2 semua arsipnya sampe tuntas, kalau perlu begadang. *maklum besok anak2 libur sekolah*
Halo salam kenal Mbak. Aku berapa kali melihat blog ini seliweran di sosmed, ternyata tinggal di Irlandia ya. Saya awal September ini rencananya meninggalkan Jakarta untuk pindah ke Dublin, semoga satu saat bisa ketemuan langsung ya!
Awalnya iseng pingin tau soal kota Dublin gara-gara band favoritku, The Script. Dan ga nyesel udah kepoin nih kota kelahiran The Script. Dublin juga rekomended buat dijelajahi ternyata. Next trip pingin banget main ke Dublin ^^
Semoga kesampaian, Amienn..