The Davincka Code, How Traveling Inspires You

Bulan pertama di tahun 2014 sudah terlewati lebih dari setengahnya. Menengok kembali ‘catatan akhir tahun’ 2011 dan 2012, I always wrote that my life was at its best hehehe. For both years :).

2011 dan 2012 adalah masa-masa bermukim di Jeddah, Saudi. Catatan akhir tahun’ 2013, rasanya bernada-nada mirip. Walau sejak Maret 2013, kehidupan sudah berpindah daratan, lintas benua pula.

Dan kalau dirunut-runut lagi, mulai rajin mencatat dan serius mengurus blog sejak tinggal di Teheran tahun 2009 lalu. Benar juga berarti, sub judul yang diberikan editor kepada kumpulan tulisan-tulisan saya yang memang ditulis di rentang waktu 2011 – 2013, “How Traveling Inspires You.” read more

The Davincka Code

Hahahhahahaha… I know judulnya enggak banget. Suami saya sendiri sempat bilang, “Kok norak banget, sih?” 

Dulu, saya sempat membuat page iseng-iseng, sok-sok mau mengumpulkan tulisan dalam page khusus. Nah, page itu saya beri nama “The Davincka Code.” Enggak tahu awalnya gimana, pokoknya kepikiran begitu saja. Semacam plesetannya The Davinci Code gitu lah hihihihi.

Page itu sudah saya hapus. Ngapain juga. Nambah-nambahin kerjaan aje hehehe. Sudahlah, di akun ini saja semuanya tumpah ruah . Nama itu kepikiran lagi saat akan menerbitkan kumpulan tulisan di buku solo ke-2 saya. read more

When It’s Time … It’s Time

Dari usia 8 tahun, saya suka gemas kalau melihat cerpen-cerpen di majalah Bobo. Selalu terpikir, “Idih, kalau nulis ginian, gue juga bisa.” Hahaha. Pede tingkat dewa :P.

gambar : ivyleagueinsecurities.com
gambar : ivyleagueinsecurities.com

Dengan tekun saya tulis tangan sebuah cerita pendek di atas beberapa lembar kertas. Ketika dengan semangat menunjukkan hasilnya pada ibu, ibu malah bingung, “Ngapain ngerjain aneh-aneh. Nilai-nilaimu kan bagus-bagus. Konsen saja di sekolah.”

Sempat saya cari sendiri alamat redaksi di majalah bobo. Dari kakak saya, saya diberi tahu, “Pergi aja ke kantor pos. Beli perangko. Tulis alamat di amplop. Gampang, kok.” read more

Buku Memoar of Jeddah : Stands at Times of Challenge and Controversy

Buku Memoar of Jeddah : Kalau diberi pertanyaan mengenai film paling berkesan, kira-kira sama tidak, ya, jawabannya dengan film paling favorit? Karena buat saya, TIDAK .

Film paling berkesan itu justru … “Dreamcatcher”. Filmnya justru sama sekali tidak menarik. Manalagi saya bukan penggemar film thriller, apalagi thriller super garing yang melibatkan makhluk aneh-aneh macam cacing raksasa seperti di film ini .

Nonton film itu berempat, bareng teman-teman kampus yang malah akrab setelah kami lulus kuliah. Pas lulus itu, ceritanya nge-geng, hahaha, tua-tua kok baru punya geng . K read more

Cara Menerbitkan Buku Indie : To See The Stars in The Dark :)

Setelah sebelumnya berkutat di cara menerbitkan buku indie di buku Bunda of Arabia, saya sedang hepi-hepinya, nih. Alhamdulillah, buku solo pertama “Memoar of Jeddah” terbit juga via penerbit Quanta-Gramedia.

Cara Menerbitkan buku indie
Buku saya tentang Kota Jeddah, “Memoar of Jeddah”

Kemarin, kabar gembira berikutnya datang dari penerbit lain yang mengincar tulisan-tulisan dalam blog saya :D. Kalau akhirnya kontrak datang, habis deh isi blog gue kudu diumpetin semua hahaha.

Juga sedang menunggu finalisasi naskah novel yang juga dipesan oleh sebuah penerbit baru yang meminta saya membuat naskah untuk mereka. Mudah-mudahan cocok hihihi. Soalnya agak grogi bikin novel untuk pertama kali. Akankah tercapai hattrick tahun ini? “Aamiin” yang kencang :D. read more