Pertama kali lihat lokasinya agak-agak galau gitu. Soalnya terletak di jalan kecil gitu. Gak kebayang deh tuh macetnya kek apa ya kalau hari normal. Kalau masih pandemi begini kan gak kliatan ya hehehe.
Tapi ada lahan di depan gedung sekolah buat parkir. Enggak gede juga sih lahan parkirnya. Entahlah kek mana itu suasana anter jemput anak sekolah di situasi normal, hhmmm….
Baca Juga : “Sekolah Kurikulum Internasional di Bintaro dan Sekitar”
Dari luar juga cuma kelihatan pagar dan halamannya nampak kecil. Begitu masuk, kami dibawa ke ruang tunggu. Ruang tunggunya sih kece.
Lalu muncul Ibu Wulan, perwakilan dari Mutiara Harapan Islamic School yang menemui kami. Setelah perkenalan sedikit, kami pun dibawa jalan-jalan ke dalam.
Begitu melewati pagar kecil yang menghubungkan kita dengan bangunan sekolah utama…woooww, guedeeeeeee. Banyak banget ruang terbuka, luas abis pokoknya :D. Langsung seneng sih pas liat gedung dan halaman di dalam.
Nyaman bangeeeetttt.
Ruangan kelasnya bersih dan rapi, ada beberapa lapangan yang disediakan di halaman.
Waktu itu mau coba daftarin si bontot masuk sini tapi udah penuh. Walau begitu kami tetep boleh muter-muter sampai ke dalam ^_^. Ini ya videonya ;).
Jadi istilah Sekolah Internasional sekarang diganti dengan SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama). Intinya, SPK ini adalah sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum semacam Cambridge/IB atau apa pun yang non kurikulum nasional.
Tapi berbagai SPK seperti misalnya Mutiara Harapan (atau Mentari Bintaro) juga masih memadukan Kurikulum Cambridge dengan kurikulum Nasional. Beberapa pelajaran masih berbasis kurnas.
Mutiara Harapan sendiri kurikulumnya pakai Cambridge dan SUDAH TERSERTIFIKASI. Kalo sudah ada embel-embel sertifikasi, biaya sekolah biasanya auto mahal, yes? Hehehe.
Wah, udah langsung loncat ke kurikulum aje. ALamatnya dulu, Jeeeuuunnngggg :p.
Alamat sekolah : Jl. Pd. Kacang No.2, Pd. Kacang Tim., Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten
Mutiara Harapan Islamic School menyediakan jenjang pendidikan dari TK sampai SMA. Komplit, Sis! Hehehe.
Memadukan kurikulum Cambridge (Science, Math, English, Social Studies) dan Kurikulum Nasional (Agama, PKN, dan Bahasa Indonesia).
Bahasa pengantar adalah bahasa Inggris. Untuk tiga pelajaran kurnas, bahasa pengantar adalah bahasa Indonesia. Berbeda dengan Mentari Bintaro yang guru-gurunya banyak dari Filipina, guru di MHIS rata-rata guru dari Indonesia.
Satu angkatan ada 3 kelas. Rata-rata murid 20 – 25 anak. Udah maksimal itu 25 anak per kelas.
Kayaknya sudah saya bahas di tulisan yang ini kalau Mutiara Harapan ini bukan SEKOLAH ISLAM TERPADU. Jadi hafalan alquran enggak terlalu wajib. Tentu di-encourage dan diharapkan lulus SD sudah hafal Juz Amma minimal tapi ENGGAK WAJIB.
Shalat Dhuha di sekolah pun sifatnya sukarela. Enggak wajib dilakukan berjamaah.
Pelajaran agama juga beragam enggak yang cuma sekali seminggu aja. Tapi bukan yang model SIT juga. Agak di tengah-tengah gitu kayaknya ya :D.
Menarik sih :).
Soal ijazah pas lulus SD nanti bisa dapat 2 ijazah (ijazah diknas dan hasil ujian checkpoint Cambridge). Jadi bisa lanjut ke sekolah mana pun tanpa kesulitan.
Kemarin sempet ketemu temen yang anaknya sekolah di Mutiara Harapan. Katanya di Mutiara Harapan ini agak santai jadi enggak terlalu ngejar akademis. Beda sama Mentari Bintaro yang lumayan ngejar akademis.
Perbedaan utama Kurikulum Cambridge dan IB itu terletak pada fokusnya. IB kan katanya fokus ke active learning, pertumbuhan individu, dan tidak terlalu diarahkan kompetitif. Kalau Cambridge nih fokusnya lebih ke nilai akademis.
Walau begitu, Mutiara Harapan nampaknya lebih santai daripada Mentari Bintaro hehehe.
Uang masuknya sekitar 45 juta rupiah. Dengan SPP bulanan 3 juta rupiah. Dan juga tambahan 5 juta rupiah per tahun. Belum termasuk buku dan seragam kayaknya, ya.
Masih lebih murah daripada Mentari Bintaro.
Lumayan buat alternatif bagi yang nyari-nyari sekolah kurikulum Cambridge yang sudah tersertifikasi yang harganya lebih murah daripada Mentari dan Binus Serpong :D.
Semoga informasinya membantu, ya. SEmangat nyari sekolah buat anaaaakkkkk :D. Jangan bosen-bosen survey, yes? 😀