XENOPHOBIA

Senator Australia, Fraser Anning, membuat heboh dengan pernyataan kontroversial tentang radikalis Islam di Australia terkait kejadian di Selandia Baru.

Masyarakat mungkin baru ngeh mengenai siapa dia. Tapi sebenarnya Fraser Anning ini memang sudah memperjuangkan tentang “Moslem-Immigrants Banned” sejak dulu-dulu.

Ini interviewnya tahun lalu : Fraser Anning on muslim migration ban in Australia.

Menarik banget membaca komentar-komentarnya yang mayoritas mendukung Fraser Anning. Beberapa malah mengancam, “Kalau kita terus-terusan membuka diri pada imigran, kita akan bernasib seperti UK.”

Komentator mengkritik pemerintahan Australia yang terlalu longgar terhadap imigran Islam di Australia.

Pada lupa kali kalau mereka pun sebenarnya pendatang di Australia. Eropa-Aussie-Kanada ini, menyematkan term “Immigrants” pada semua pendatang asal non Kaukasian termasuk para ekspatriatnya.

Tidak heran, cenderung memandang rendah pada kulit berwarna, apa pun skill yang dimilikinya.

Untuk urusan beginian, Amerika Serikat memang jauuuuhhh lebih matang. Ditempa ratusan tahun dengan semangat “land of freedom”. Amerika Serikat tidak pernah mengkhususkan diri buat ras Kaukasian sejak awal.

Walau tentu lumayan panjang perjalanan mematahkan arogansi ras tertentu di Tanah Liberty ini. Kini, si entuh kembali mencoba mengusik harmoni dengan kampanye dan kebijakan yang rada-rada nganu .

Semoga pemerintahan di benua Australia tetap waras, ya .

islam di australia
Moslem in Australia

Guncangan ekonomi global memang tengah terjadi di mana-mana. Eropa pun sama. Tidak kunjung melepaskan diri dari krisis berkepanjangan. Serba ribet di mana-mana. Perut lapar itu memang bahaya.

Ekonomi lesu, memancing ketakutan, tinggal ulangi saja pesan Yoda di Star Wars, tentang Fear is a human’s dark side dst dst.

Benua Eropa dan Australia tidak boleh lupa, perputaran ekonomi mereka ditopang oleh pendatang juga.

Di kota tinggal saya, pendatang tuh banyak banget karena kantor global Ericsson membuka Development Center di sini. Sudah banyak pendatang begini, masih banyak toko-toko tumbang dan demand tempat tinggal tidak diikuti oleh supply yang bertambah karena ekonomi masih “gelisah”.

Sebuah perusahaan social media company (Facebook group yang menguasai IG, Whatsapp, FB misalnya) juga membuka kantor pusat administrasi di Irlandia. Pemerintah Irlandia berusaha menarik investor asing dengan berbagai macam kemudahan, makanya pada hengkang dari US pindah ke Ireland.

Athlone, Ireland

Untung presidennya bukan Jokowi #eh.

Socmed companies ini butuh banyak admin dengan Native Asian Language. Ketahuan yang doyan maen medsos siapa ye kaaaaaan hahahaha.

Saking putus asanya nyari karyawan yang Native Indonesian Speaker, beberapa kontraktor mulai merekrut langsung dari Indonesia loh.

Ini saya beberapa kali dihubungi para adik-adik yang lagi interview sama Facebook soal biaya hidup. Segera kubikinin vlognya deh biar gak bolak balik ngetik panjang2 hehehe.

Investasi negara tergantung pada perusahaan-perusahaan besar ini. Sementara perusahaan butuh SDM asal Asia.

Kalau situ nyolot sama pendatang Asia, entar Facebook pusing cari admin, terus akhirnya balik lagi ke US? Hayo looooooo .

Bayangin aja kalau pendatang pada cabut. Siapeeeee yang mau belanja di toko-toko lokal-mu, belanja di Aldi-mu, ngopi-ngopi di kafe-mu. Jangan sombooooonggg, nohhh yang rajin ngopi-ngopi mah segerombolan emak-emak Arab kerudungan yang sekali minum bisa 2-3 gelas hihihihi.

Dunia ini mbok ya dijadikan tempat untuk hidup damai berdampingan. Apalagi RAS itu kan ciptaan Tuhan. Siapa yang bisa memilih akan memiliki kulit warna apa kita pas lahir ye kan?

Pernikahan beda negara

Hidup saling membutuhkan, tolong menolong makanya mari saling kenal mengenal. Jangan kaget lihat emak Asia yang cuma ibu rumah tangga tapi lulusan S1 .

Sebagian gak kerja karena kendala working permit. Sebagian lagi emang pemalas maunya ngurusin gosip artis sama fesbukan aja dia dari pagi ampe malem hahahaha.

INi juga berlaku buat orang-orang Islam yang tergila-gila pada khilafah bla bla bla. Para insecured-moslem yang selalu merasa dunia ingin menghancurkan Islam yadda-yadda-yadda. Persis seperti para komentator di video Fraser Anning yang di atas tadi tuh linknya .

Juga buat temen-temen diaspora non muslim yang sudah tinggal di negara-negara bule, jangan lupa kacang pada kulit lah. Sungguh sedih mendapati bahwa bigot-bigot model begini juga datang dari bangsa sendiri.

Yang sono islamophobia, asiaphobia dst dst. Yang laen juga tidak kalah inferiornya, nonMoslem-phobia dsb dsb.

Sukak merasa tidak nyaman di Indonesia bla bla bla katanya. Dimusuhi mayoritas suka dipersekusi dll.

Haeeeeeeee, jangan lupakan kami-kami yang muslim yang meluangkan waktu siang dan malam berantemin kerabat teman sendiri waktu mendukung Ahok yang non muslim di Pilkada DKI kemareeeeeennnn. Termasuk teman-teman muslim dari luar DKI loh.

Situ kira enak dikata-katain munafik, diserang lewat inbox suruh lepas jilbab!!! Tapi kan tetap saja prinsip Bhinneka Tunggal Ika buat NKRI tidak bikin kami menyerah, kan?

Tuh suami saya tengah malam di Texas ujug-ujug datang ke acara Menyalakan Lilin buat Ahok. Tengah malam, yes? Berkumpul bersama mayoritas non muslim untuk MENUNJUKKAN SECARA NYATA dukungan terhadap persaman hak dan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia apa pun agama dan rasnya.

Gambar : misacor.org

Saya enggak ikut karena harus jaga anak-anak di rumah . Tapi saya yang ngeditin videonya terus dikirim dan ditayangkan di Metro TV. Diedit tengah malam itu juga! Gue paling benci begadang kecuali ada special case.

And now you dare to mock my moslem friends in front of my face! ???

Note : people with bad behavior only exist to remind us to NOT to do the same.

Lagi-lagi kutipan dari video embak-embak mantan CIA kudu dipajang dimari,

“Because as long as your enemy is a subhuman psychopath, that’s going to attack you no matter what you do, THIS NEVER ENDS.
But if your enemy is a policy, however complicated, THAT WE CAN WORK WITH.”

Selama kita memilih untuk percaya bahwa ada kaum/ras/agama/kelompok lain yang akan menghabisi kaum/ras/agama/kelompok kita no matter what we do, THIS NEVER ENDS.

Tapi jika yang mengganggu kita lebih karena kebijakan-kebijakan tertentu, walau serumit apa pun, THAT WE CAN WORK WITH .

Humanity beyond everything.

Hempas manjaaaahhh semua rasa takut.

What barrier is there that love cannot break? -Gandhi- ?