Pemilihan Presiden Amerika Serikat di tahun 1864 adalah pertaruhan luar biasa bagi Abraham Lincoln dan cita-cita besarnya untuk menghapuskan perbudakan di seantero federasi. Perang sipil telah lebih dahulu pecah antara “Utara” yang pro amandemen dan “Selatan” yang pro perbudakan.
Ditengarai, lawan Lincoln akan ‘setengah hati’ memperjuangkan amandemen ini. Kandidat lawan di kubu sebelah sudah diprediksi akan memilih “berdamai” dengan Konfederasi di “selatan”. Mungkin … akan sia-sia saja selama ini perjuangan untuk melepaskan Amerika Serikat dari belenggu perbudakan.