Kisah tentang negara beribukota dublin … Republik Irlandia!
(dimuat di Leisure Jalan-jalan Republika, Desember 2013)
Oleh : Jihan Davincka
***
Kota Dublin terletak di Republik Irlandia yang bersebelahan dengan salah satu negara di Eropa yang cukup popular, Kerajaan Inggris Raya. Republik Irlandia juga berbagi daratan yang sama dengan salah satu wilayah Kerajaan Inggris, Irlandia Utara.
Republik Irlandia tidak setenar Inggris. Menguasai sekitar 80% daratan di pulau Irlandia bagian selatan, Irlandia memang tidak sebesar dan sepadat Inggris. Wilayahnya didominasi oleh padang rumput yang digunakan sebagai wilayah pertanian dan daerah peternakan.
Tapi jangan salah, kota Dublin Irlandia, memiliki wajah yang jauh lebih gemerlap daripada wilayah lain di seantero Irlandia. Dublin, tidak hanya berfungsi sebagai ibukota. Dublin juga merupakan kota terpadat dan terbesar di Republik Irlandia.
City Center, Jantung Kota Dublin
Tempat pertama yang harus disambangi kala melancong ke kota asal Westlife, grup vokal yang pernah merajai dunia musik di akhir tahun 90 an, adalah City Center. Sesuai namanya, lokasi City Center berada di tengah-tengah kota, di sisi kiri dan kanan Sungai Liffey yang melintasi dan membelah wilayah kota Dublin Irlandia menjadi 2.
Lokasinya sangat strategis. Makanya, City Center bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari stasiun kereta “Heuston” maupun dari terminal bis “Busaras”.
Untuk mengitari wilayah-wilayah di seputaran City Center sendiri tidak perlu menggunakan kendaraan bermotor. Jalan kaki adalah pilihan yang paling tepat. Jalanan di wilayah ini dibuat senyaman mungkin untuk para pejalan kaki. Dari pagi hingga petang, tempatnya selalu ramai baik oleh penduduk kota maupun oleh turis asing.
Tapi jika tak kuat berjalan kaki, sewa saja sebuah sepeda yang bisa digunakan untuk berkeliling di City Center. Biayanya sekitar 10 euro untuk dipakai seharian. Ada tempat penyewaan sepeda di beberapa tempat. Serba otomatis dan praktis. Tinggal bayar, ambil dan pakai.
O’Connell Street, City Center
Ruas jalan utama di City Centar adalah O’Connell Street. Trotoar untuk pejalan kaki lebih lebar daripada jalanan untuk kendaraan bermotor. Tak akan lelah, deh, menyusuri O’Connell saking ramainya dikunjungi orang-orang dari pagi hingga malam.
Sebuah bangunan yang terasnya memiliki pilar-pilar tinggi seperti bangunan Yunani zaman kuno langsung menarik perhatian. Saya pikir museum atau semacamnya. Ternyata, bangunan tersebut sekarang digunakan sebagai kantor pos pusat (General Post Office). Walau di masa lalu, bangunan tersebut memang menyimpan sejarah kemerdekaan Irlandia dari penjajahan Inggris.
Sepanjang jalan O’Connell, di tengah-tengahnya, bertabur patung-patung dan monumen bersejarah dari tokoh-tokoh penting Irlandia. O’Connell sendiri diambil dari nama salah seorang tokoh nasional Irlandia, Daniel O’Connell. Monumen O’Connell berdiri paling megah dan besar sebelum memasuki O’Connell Street di dekat tepian Sungai Liffey.
Tak cuma patung /monumen dari tokoh-tokoh nasional dari republik yang pernah dijajah Kerajaan Inggris selama 8 abad ini, ada juga sebuah monumen seni yang cukup terkenal. Namanya The Spire of Dublin. Sebuah tiang besi tunggal yang menjulang ke atas setinggi 120 m. Kalau memandang ke atas, seolah tiang tersebut menembus hingga ke awan.
Nah, di sisi kiri dan kanan bangunan The Spire ini, kita bisa berbelok ke jalanan kecil yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki. Berbelok ke arah Henry Street tepat di sebelah kiri The Spire (dari arah Sungai Liffey), jalanannya akan menyajikan deretan toko-toko yang menjual brand-brand kenamaan seperti Zara, Mango, Coach dsb.
Sedangkan jalanan berbelok di sisi kiri The Spire, kita akan masuk ke Earl Street North. Jalanan ini didominasi oleh restoran dan kafe-kafe kecil. Juga ada waralaba khas eropa seperti Tesco dan Dunnes Store yang menjual rupa-rupa barang, dari baju hingga makanan dan minuman. Buat yang muslim, jangan khawatir. Kedai-kedai makan Timur Tengah yang halal mudah ditemukan di ruas jalan yang sama.
Setahu saya, ada 2 gerai halal di Earl Street North. Keduanya ala-ala Turki. Bisa ditebak, makanannya mirip dengan masakan khas Timur Tengah. Aneka kebabnya secara umum cocok dengan lidah Asia kita. Nasi-nasi berbumbu juga sudah umum dikenal di tanah air, misalnya Nasi Kebuli. Ada macam-macam pizza juga. Harganya berkisar dari 4-12 euro per porsi.
Temple Bar
Tempat lain yang terkenal di City Center adalah Temple Bar. Awalnya, Temple Bar ini adalah nama sebuah bar yang sangat popular di Dublin. Irlandia memang tersohor sebagai negeri asal Guinness, salah satu merek bir paling terkenal di dunia. Jangan heran, yang namanya bangunan bar, mudah ditemukan di berbagai wilayah Irlandia. Di kota kecil sekali pun.
Kini, nama Temple Bar tidak hanya untuk bangunan bar berwarna merah menyala itu, tapi digunakan untuk keseluruhan daerah di sekitar bar tersebut. Sambil menyusuri wilayah Temple Bar, sesekali mampir menonton pertunjukan-pertunjukan seni jalanan. Misalnya pengamen dalam formasi band komplit, ada vokalis-gitaris-drummer segala, lho.
Temple Bar lokasinya berseberangan dengan O’Connell. Kedua areal ini dipisahkan oleh Sungai Liffey.
Market Arcade di George Street
Tempat seru lain untuk berbelanja adalah Market Arcade di George Street. Masih masuk dalam areal City Centre. Lokasinya sejajar dengan Temple Bar, berarti berseberangan dengan O’Connell Street.
Di Market Arcade ini, menjual banyak barang-barang vintage. Semacam barang-barang bekas pakai yang masih bagus. Harganya tentu tidak mahal. Selain itu, ada toko-toko kecil yang menjual suvenir-suvenir. Toko-toko buku yang menjajakan buku-buku bekas, walau toko yang sama juga menyediakan koleksi buku baru.
Tempatnya tidak terlalu lebar tapi panjang. Ada salon dan rumah makan segala di dalamnya. Beberapa kios juga menjual baju-baju khas karnaval. Ada kostum-kostum tema binatang, badut dan baju-baju klasik ala-ala raja dan ratu Inggris zaman dulu.
Tempat ini tidak hanya ramai didatangi oleh turis asing. Tapi, warga lokal juga sering terlihat wara wiri di sana. Segerombolan mahasiswa juga hilir mudik di tempat ini.
Bangunan dan Hal Unik Lainnya
Tadinya, saya mengira bahwa sebuah bangunan besar di wilayah City Center dengan desain khas arsitektur eropa ini adalah sebuah gereja. Ternyata bukan. Bangunan tersebut ternyata milik Bank of Ireland, salah satu bank komersial paling besar di Irlandia.
Bangunannya tinggi, mirip dengan The General Post Office di O’Connell Street tadi. Yang unik, banyak kotak-kotak semacam jendela di sekujur dinding bangunan. Tapi semua jendela tersebut tertutup oleh batu alias tidak ada kacanya. Buat apa, ya, kira-kira?
Kita juga akan beberapa kali menemui kuda-kuda yang menarik gerobak yang penuh berisi barang. Penjual asongan? Bukan. Inilah salah satu cara bar-bar yang berada di City Center, Dublin, mempromosikan tempat mereka. Kuda tersebut akan dibawa berkeliling oleh seorang kusir untuk menarik perhatian orang-orang.
Di beberapa tempat di pinggir sungai Liffey juga ada bar terapung. Kapal-kapal kecil yang disulap menjadi bangunan bar.
Berburu Oleh-oleh Khas Irlandia
Salah satu pernak pernik khas Irlandia adalah kostum Leprechaun. Leprechaun adalah peri laki-laki tua yang suka mengenakan topi besar dan panjang berwarna hijau. Aksesoris lengkap dari sang Leprechaun banyak terdapat di toko-toko cendera mata yang tersebar di berbagai pelosok City Center, Dublin.
Ada toko khusus yang menjual aneka suvenir dalam bentuk waralaba yang membuka banyak gerai di berbagai tempat di City Center. Namanya Carrolls. Bangunannya khas didominasi warna hijau. Tak sulit ditemukan, mungkin di sepanjang O’Connell Street, gerainya ada 2-3 toko.
Setelah puas menikmati City Center, Dublin, silakan memilih-milih suvenir di gerai-gerai Carrolls.
Naik Apa dan Menginap di mana?
Di Athlone, banyak terdapat hotel-hotel berbintang seperti Sheraton dan Radisson. Radisson ini direkomendasikan karena letaknya yang tepat di salah satu pesisir Sungai Shannon. Pemandangan dari teras kamar yang menghadap ke Sungai Shannon dijamin cantik.
Selain hotel, ada juga penginapan yang modelnya Bed & Breakfast (B&B). Keduanya, hotel maupun B&B bisa dibooking melalui berbagai situs-situs online.
Penerbangan dari tanah air ke Irlandia juga ada beberapa alternatif. Bisa melalui maskapai-maskapai eropa atau melalui maskapai timur tengah seperti Emirates dan Etihad. Harga tiket tergantung musim. Biasanya, di musim semi hingga musim panas (kira-kira di bulan maret – september), harga tiket bisa melambung tinggi.
Untuk memasuki wilayah Irlandia, diperlukan visa khusus. Walau termasuk anggota Uni Eropa, Irlandia tidak termasuk wilayah Schengen. Untuk pemegang paspor Indonesia, biaya pembuatan visa gratis. Cuma bila diproses melalui tanah air, ada biaya tambahan.
Di Indonesia, tidak ada kedutaan besar Irlandia. Adanya Honorary Consulate yang berada di Jakarta Stock Exchange Building Tower 1, lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman kav 52-53. Biaya tambahan tadi diperlukan karena proses pembuatan visa harus melalui Kedutaan Irlandia terdekat yang berada di Singapura.
***
Padahal sepak bola Irlandia enggak bagus-bagus amat ya. Kok bisa demen sama tim Irlandia? Hehehehehe 😀
Thx kak Jihan buat reviewnya, seneng deh bisa mampir di blok keren ini. Kak Jihan tinggal di Dublin apa lagi ada study apa cuma liburan aja ini di Dublinnya??
Aku tertarik banget sama Irlandia, terlebih di Dublinnya. hehe..
Pingin banget bisa punya kesempatan mengunjungi Dublin, tapi liburan disana pasti membutuhkan biaya yang gak sedikit kan yaa 😀
Semoga bisa kesampaian bisa pergi ke Dublin hihihi..
Sorry ya kak, aku cerewet banget disini hehehe..
Aamiin. SEmoga kesampaian. Iya nih, paling berat itu biaya tiket karena Irlandia bukan tujuan favorit orang-orang dari Indonesia hehehe. Saya kan juga kebetulan aja nyampe sini karena kerjaan suami hhihihi #ajiMumpungAja
Alhamdulillah ya Mba Jihan dah bisa pergi ke luar negeri.
Saya juga lagi coba-coba apply scholarship Mba, and tujuannya adalah UCD (University College Dublin). Jadi terasa lebih mengenal kota Dublin dengan membaca site Mba.
Terima kasih banyak ya Mba, karena sudah memberikan sepenggal kisah yang dapat dijadikan pegangan bagi siapa pun yang belum pernah mengunjungi kota ini.
Semoga Mba dan keluarga selalu dalam lindungan Tuhan, serta diberikan kemudahan disetiap langkah dan usahanya.
Aamiin