X

Baju Bodo Modern by DADAGAYA Collection

Baju bodo, baju adat Bugis Makassar yang mulai dikembangkan versi Baju Bodo modern -nya.

Namun, negeri asal Baju Bodo -Sulawesi Selatan-,  akhir-akhir ini di-identik-kan dengan segala macam kisah-kisah asmara yang tidak kesampaian.

Entah cerita mantan yang datang bernyanyi yang membuat salah satu mempelai pingsan seketika. Atau mempelai yang berpelukan sambil sesenggukan dengan mantan di pelaminan yang menjadi tontonan orang-orang.

Uang Panaik, sering dikaitkan dengan kandasnya percintaan dua sejoli. Konon, gadis-gadis Bugis-Makassar kalau mau dinikahin “mahar”nya mahal. “Mahar” inilah yang dikenal dengan Uang Panaik tadi. Ada-ada saja.

Mungkin memang iya, tidak sedikit kisah kasih yang terpaksa disudahi karena sejumlah uang yang tak sanggup dibayarkan. Tapi ya tidak segitunya juga kali ah.

Toh di Sumatera Utara juga ada istilah Sinamot. Kira-kira istilah Sinamot ini mirip sekali dengan Uang Panaik. Budaya Minangkabau juga mengenal “Uang Japuik”, semacam uang jemputan. Ya maknanya serupa jugalah dengan Uang Panaik dan Sinamot.

Kesannya urusan materialistis begini sangat lekat dengan budaya Bugis Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebenarnya banyak hal lain yang bisa dibahas tentang 2 suku terbesar di provinsi Sulawesi Selatan ini. Misalnya soal kulinernya.

Kalau Coto Makassar, Ikan(g) Bakar , Sop Saudara, Sop Konro mungkin sudah familiar, yes?

Tapi tahu Nasu Likku/Likkua Manuk/Ayam Lengkuas tidak? Rasanya mungkin seperti rendang ayam versi kering ya kalau Likkua Manuk. Jadi bumbunya juga kering dan menghitam.

Penganannya juga macam-macam. Sanggara Balanda atau Pisang Goreng Belanda salah satunya. Resep Pisang Goreng Belanda / Sanggara bisa dilihat di sini ;).

Baju adat Bugis-Makassar adalah Baju Bodo, tidak pakai H di belakangnya yaaaaaaaa .

Baju Bodo ini pada dasarnya dibuat dari bahan kain yang tipis walau sedikit kaku, pilinan kapas ditenun dengan katun (kain muslin). Hanya berbentuk segi empat tanpa jahitan, kancing dsb. Bagian bawah terbuka, dan bagian atas ada lubang sebagai kerah.

Ujung kiri dan kanan juga berlubang, sebagai lengan. Bahannya transparan dan zaman dulu dikenakan oleh perempuan Bugis-Makassar tanpa dalaman sama sekali.

Sesuai perkembangan masa juga dengan masuknya pengaruh Islam, muncullah istilah Baju Labbu (labbu : panjang). Baju Labbu ini modelnya panjang selutut, tidak transparan, dan bahannya lebih kaku tidak setipis kain muslin. Kain muslin ini mirip kain kasa.

Kini, Baju Bodo sudah mulai dibuat rupa-rupa macamnya. Bahannya juga tidak saklek dan bisa dibuat dari berbagai jenis kain.

Ini sudah ada versi vlognya lho, keseruan pas pemotretan waktu itu. Foto keluarga sekaligus jadi model ala-ala hihihihi :

Sebagai perancang busana berdarah asli Rappang, Sidrap, Sulawesi Selatan yang 100% bugis sebugis-bugisnya (hahaha), kakak saya juga sering merancang busana adat asal kami. Sudah dimodifikasi sana sini tentunya.

Nah, di foto-foto yang sudah muncul berkali-kali dari atas ke bawah ini (hahaha),  kami berdelapan mengenakan baju adat Bugis-Makassar yang semuanya hasil rancangan :

Dada-Gaya :  FACEBOOK  Anwar ‘dada’ Sadat 
Instagram : @dadagaya_collection.
No WA yang bisa dihubungi : 08118874999 

Alamat lengkap Workshop DADAGAYA :
Jalan Pancoran Barat IV no.3
RT 011/RW 001,pancoran
Jakarta selatan
12780
HP:08118874999 

Tuh yaaaaa, ngomongin putus cinta ala Uang Panaik mulu. Padahal orang bugis itu hidupnya banyak yang hepi-hepi dan sukses meminang pasangan hidupnya masing-masing #eaaaaaa .

Lagian jodoh tidak selalu harus satu suku lah yaaaa. Ini mantu-mantunya Mama membentang dari Madura, Batak, Minang, Solo. Walau masih ada 1 yang nyangkut di sesama Bugis hihihi. Untung sukses ya resepsi tanpa drama uang panaik ??✌️✌️.

Kami bertujuh ini salah satu yang sukses dalam urusan pasangan tanpa harus nangis-nangis mengenang mantan gegara duit enggak cukup hahahaha. Eh, si desainer belum ketemu jodohnya, Deng. Dan si bungsu lagi sibuk bekerja demi Uang Panaik, cemungud eaaaaaaa Dek :p.

Detail per baju bisa dilihat di foto-foto di bawah ini ya 🙂

Ini lho desainernya 😉 –> Anwar “Dada” Sadat

davincka@gmail.com:

View Comments (4)

  • Baju nya bgus bgt mba jihan.... Ga sengaja nemuin tulisan mba soal mpasi.. Kebetulan saya org bugis jg.. Izin ikutin resep mpasi nya yaaah..

    • Silakan Mbak, terima kash sudah mampir blog ini hehehehe. Tau Ogi pole kega ro? Hehehehe

  • Hallo ka
    Maaf jika saya menyimpan pesan di kolom komentar ini, saya barus selesai membaca bagian blog kaka yg tentang Dublin, jika boleh bertanya, masihkah kaka tinggal diDublin?
    Saat ini saya tinggal di Norwegia dan berencana untuk berkunjung ke Dublin.

    Terimakasih
    Nida

    • Hai Nida, saya tinggalnya bukan di Dublin tapi di kota lain walau sama-sama di Republik Irlandia. Kalau ingin nanya-nanya tentang Dublin boleh join di Grup Indonesian-Irish Group yang di facebook ^^