X

There’s Always An Autumn After (500 Days of) Summer

Review ala-ala untuk film 500 days of Summer ceritanya :p. Ini film lawas yang enggak sengaja ketemu di semacam list 20 film komedi-romantis yang “layak tonton”. So-so aja sih ceritanya.

Yang bikin seru adalah perang komen di beberapa klip film 500 days of Summer yang ada di youtube hihihihi. Kirain di FB saja yang pada doyan berantem minim faedah hahaha. Ternyata, ada juga yang  punya waktu lebih untuk eyel-eyelan di Youtube :p.

Oiya, jangan lupa dong subscribe ke channel youtube saya di sini 😀 (tema channel : traveling, skincare review, resep masakan  Indonesia, suka duka tinggal di luar negeri).

Balik ke komen-komen tentang film 500 days of Summer tadi …

Sebagian besar membahas soal “pesan” apa sebenarnya yang pengin disampaikan oleh film ini. Ye kan tergantung yang nonton aja kaliiiiii. Lagian ini film ringan buat ditonton santai-santai sambil gegoleran. Ceritanya juga enggak rumit. Mayan ketebak alurnya.

Endingnya, walau cheesy tapi lumayan bikin geregetan. Endingnya ini nih yang bikin komen-komenan rameeeee :D.

Maaf nih, kayaknya bakal spoiler yak. Akyu bingung kalau ngomongin pilem tapi enggak bahas endingnya. Sungkem dulu. Kalau masih penasaran pengin nonton, tulisan ini dibaca entar-an ajah.

Gambar : amazon.com

Ah ya, pemerannya juga cantik banget, si Zooey Deschanel. Berhubung saya penggemar berat Dr Temperance Brennan di Bones, baik karena karakternya yang pinter warbyasak juga karena tampangnya yang kece banget. Nah pemeran-pemerannya itu adek kakak, yang di Bones itu Emily Deschanel.

Matanya itu lhoooooo ck ck ck. Itu karena pengaruh eye liner apa gimana sih? Hihihi. Tapi warna mata mereka juga cakep sih, ya. Hayoo yang kakak yang mana, yang adek yang maneeeeee.

Emily Deschanel & Zooey Deschanel

Mari kita fokus kembali ke film 500 days of Summer nya, sampai mana tadiiiiiii … beklah, dari awal dulu lah.

Storyline film berkisar soal seorang pria, Tom Hansen (Josep Gordon-Levitt) yang naksir berat dengan cewek imut, Summer (Zooey Deschanel). Summer muncul pertama kali sebagai seorang pegawai baru di kantor yang sama dengan Tom.  Saking imutnya, Tom macam jatuh hati pada pandangan pertama kepada Summer.

Tom ini percaya soal cinta sejati, takdir, bla bla bla, yadda yadda yadda. Sementara kayaknya si Summer tidak terlalu serius soal-soal beginian. Dese kayaknya lebih serius mikirin penampilan dan potongan rambut segala macam hehehe.

Enggak sinkron dari awal, tapi ya gimana, namanya kadung sudah jatuh cinta. Hajar teroooosssss :D.

Singkat cerita, mereka akhirnya jadi dekat. Walau kelihatan ya, Summer was doing it just for fun. Sementara Tom udah kayak Pangeran ketemu Cinderalla dah *pukPukTom*. Jadinya ketebak, bubar deh hubungannya.

Pas putus, Tom kayak yang hilang arah begitu. Mendadak dangdut dan seterusnya. Lalu akhirnya tidak percaya lagi deh sama yang namanya cinta sejati dan segala nganu-nganu nya tadi. Sampai akhirnya resign segala. Summer sudah resign duluan.

Terus Tom kan tadinya pengin jadi arsitek tapi enggak lanjutin kuliah dan malah bekerja menjadi copy writer di perusahaan produsen kartu, tempatnya ketemu Summer tadi. Biar bisa move on, Tom pun menghidupkan kembali cita-cita lamanya ini. Kembali mengejar impian menjadi seorang arsitek. Good boy :D.

Mulai down lagi gara-gara merintis jalan menjadi arsitek ternyata enggak mudah. Belum tembus juga lowongan kerja di mana-mana. Jadilah suatu hari Tom duduk-duduk di kursi taman di sebuah spot favoritnya di kota tersebut.

Tebak ketemu siapaaaaaaa? Ya masa ketemu “ibu di jendela” (ini apa sih meme-meme film pengabdi setan rame amat hahaha). Ya pastinya ketemu Summer dong, dong, dong :p.

Ternyataaaa, Summer sudah berstatus “istri orang”. Tom penasaran gitu kok si Summer tahu-tahu merit sementara dulu kok kayaknya kelihatan santai dan gak ada tanda-tanda kepengin jadi bini orang.

Maksudnya Tom semacam, “Ah dulu sama gue kok putus gak pengin pacaran-pacaran segala macam. Lah kok sekarang lu merit sama orang lain seeeehhhh…” #harapBersabarTomIniCobaan #siniYukGabungSamaGengPatahHatiPilkadaHahaha

Gambar : storypick.com

Summer bilang, “It just happened.”

Tom ngotot, “Right, but that’s what I don’t understand. What just happened?”

“I just … I just woke up one day and I knew.”

Tom ngejar terus, “Knew what?”

“What I was never sure of with you.”

Ouch! Itu mungkin perutnya si Tom kayak ditonjok berapa karung goni ituhhhh. Pahit bener huhuhu.

Ya itu mah simpel aja sih, ya. Namanya bukan jodoooooooh :D. Saya ingat istilah sahabat saya dulu, “Enggak KLIK.” Jadi urusan “KLIK” apa enggak ini memang gimana ya … ya mungkin seperti yang dibilang sama Neng Summer tadi, “It just happened.”

Nah, angka 500 itu menggambarkan hari-hari si Tom sejak kenal sampai akhirnya pelan-pelan move on dari Summer.

Di hari ke-500 itulah, Tom datang ke sebuah interview dan kenalan dengan perempuan yang juga ingin melamar kerjaan yang sama. Ketemu di ruang tunggu nih ceritanya. Pas kenalan, namanya adalah … jeng jeeeeenggg … Autumn! 😀

Flirting-flirting an sampai akhirnya Tom ngajak ngupi bareng. Autumn tadinya nolak tapi akhirnya mau. Awww, awww, awwww :p. Di sini deh jadi ramai komentar soal si Mbak Autumn ini. Ada yang bilang halah, paling entar sama Autumn juga si Tom kena depak.

Autumn in Philadelphia (2016) –> foto ini hubungannya ama cerita pilem apaan! Mau riya’ aja kauuuuu hahaha.

Ya iya juga, sama Autumn pun ya belum tentu happy ending. Mungkin bikin sekuelnya dah biar gak pada berantem hahahaha. Enggak “KLIK” di Autumn, ya lanjut aja terus sampai Winter atau Spring. Atau ulang lagi dari awal. Jangan menyerah, Bang Tom! 😀

Ya, makanya pesan filmnya sih mungkin BUKAN tentang tipe-tipe perempuan. BUKAN tentang si Tom yang mukanya nelangsa semacam minta di-patah hati-in mulu hihihihi.

Percintaan itu ya bagian perjalanan hidup saja lah. Muter-muter terus. Habis Summer ya ada Autumn dan seterusnya. Perpindahan musim juga tak terelakkan. Pastilah ada masa-masa gak bisa move on. Udah seneng sama Summer yang anget-anget hepi-hepi ealah harus siap-siap ngadepin udara dingin dan angin kencang ala Autumn.

It’s oke. In the end ya Autumn-nya datang jugaaaaaa :D. Eventually, kita pasti akan dan bisa menghadapi dan melewatinya (y). Cemungud eaaaaaa ^_^. Yang anak 3 mah dah beda omongannya hahahaha.

Ish, dulu-dulu pun ada dong kite punya masa-masa “Summer-Autumn” yang penuh drama dan air mata ini #eaaaaaa.

Yaela, udah kayak bahas apaan aje hahahaha. Dah ah, ya kira-kira begitulah kali yaoww maksud ending filmnya. Juga semacam kode-kode. Mengapa di film jadi pakai nama-nama Summer dan Autumn … bukan Mantili dan Lasmini #laaaaahhh hahaha :p.

Sejak ketemu Autumn di hari interview tadi, dimulai lagi deh itung-itungan harinya :D. Dari hari ke-500 “of Summer”, besoknya sudah ganti “musim”, mulai lagi cerita Day 1 “of Autum” ;). Kalian sudah nonton belom? Gimana? Punya kesimpulan lain kah? ^_^

davincka@gmail.com:

View Comments (5)

  • saya pernah nonton sekali dan nggak segreget yang temen saya ceritain, mungkin karena saya penyuka happy ending kali yaa dan nggak suka sama summer yang kayak mainin perasaan tom aja gitu haha

    but overall, emang filmnya terkenal banget.

  • Jadi ini review apa cerita spoiler, lengkap bgt jalan ceritanya sampe abis hihii ??
    Btw, ini film fav saya juga sih.
    Coba nonton Nick and Norah Inifite Playlist atau Once, dan mereviewnya tanpa spoiler ihikkk

  • iyaa matanyaa duuh duuhh, senjata banget tuh buat laki2. Aku sempet nonton waktu heits2nya film ini, seneng aja kook nontonnya, sikit patah hati juga sih kok tega yaa sama Tom. Well, kembali lagi ke pilihan hidup masing2 sih yah :))Miranti

  • Wkwkwk...emang asli si Summer nyebeliiiin banget karakternya di film ini. Tapi yaaa kalo diperanin sama si neng Deschanel termaafkan la yaaa sebelnya LoL

  • Aku pernah di posisi Summer #eaaa
    Rasanya ngga enak piyeee gitu sih, tapi ya udahlah. Emang jalan hidup