X

Perang Suci

Waaahhh, jarang2 nih baca buku. Apalagi buku yg tebelnya sekitar 800 an halaman hihihihi :P.

Tapi sebelum buku ini gw dah perna baca 2 buku KA ini sebelumnya (sejarah tuhan, Muhammad sang Nabi). Sekilas kaya buku agama yah :). Tapi coba dibaca, buku2 karya beliau ini lebih tepat menjadi buku sejarah.

Meskipun konon kabarnya, Karen Armstrong ini seorang atheis, mantan pemeluk agama kristen, dan menyebut dirinya freelance monotheist, di beberapa bukunya (termasuk Perang Suci) secara eksplisit dia memuji2 Islam.

Garis besar buku ini membahas asal muasal pertentangan 3 agama samawi (Yahudi-Kristen-Islam) dan mencoba menarik benang merah antara Perang Salib di abad pertengahan dan hubungannya dengan konflik di timur tengah (Israel-Palestina) di masa kini. Konflik yang secara tidak langsung mempertentangkan ketiga agama samawi tersebut.

Gw suka sekali dengan semangat toleransinya yang tinggi. Memang benar, gw setuju dengan penulis, kalau dilihat secara sepintas, sungguh tidak masuk akal bila asal muasal pertentangan ini hanya karena perasaan memiliki yang begitu mistis atas kota Yerusalem yang diklaim sebagai kota suci bagi para pemeluk ketiga agama samawi tersebut.

Pertentangan yang sengit ini juga membuat masing2 pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai musuh Tuhan. Dan memerangi pemeluk agama lain dipandang sebagai jalan untuk meraih tempat yang mulia di sisi Nya. Sehingga tercetuslah istilah Perang Salib. Dan pada akhirnya memicu Jihad di sisi kaum muslim.

Penulis beranggapan alasan pertentangan sebenarnya banyak yang bersifat sekuler, tapi bisa melenceng menjadi pertentangan religius yang sayangnya berkepanjangan sampai hari ini.

Dalam buku ini, dibahas pula karakter para pemimpin Yahudi, Kristen, dan Islam yang sempat berseteru dari abad pertengahan, hingga era 1980 an. Bagaimana seorang Salahuddin (Saladin) bisa begitu populer untuk kaum muslim tapi bisa mendapat tempat di hati kaum non muslim. Bagaimana seorang Anwar Sadat yang memperjuangkan perdamaian di timur tengah bisa mendapat puja puji setinggi langit dari Amerika, barat, bahkan Yahudi, tapi terbunuh oleh militan dari negaranya sendiri.

Meskipun si penulis habis2 an mencoba merubah perspektif barat mengenai Islam, penulis ini banyak salah kaprahnya soal Islam. Mungkin karena dia mantan pemeluk agama kristen, sehingga melihat Islam nya dari kerangka pemikiran yang sama. Menurut gw, penulis hanya melihat Islam dari segi ritualnya saja. Hal2 lain yang tampak dalam Islam dipandangnya sebagai sekularisme semata. Padahal kan Islam itu bukan hanya soal sholat, puasa, berbuat baik pada sesama, bla bla bla.

Adapun mengenai Israel – Palestina yang sekarang ini memang masih hangat2nya, gw pun setuju dengan penulis. Israel tentu patut mendapat caci dari berbagai belahan dunia hanya semata karena alasan sekuler : Israel mendirikan negara di atas tanah Palestina. Terlepas dari apakah Israel itu mayoritas penduduknya beragama Yahudi atau tidak.

Buku ini cukup bagus untuk memperluas pandangan kita yang seringkali terjebak dalam konflik agama dalam banyak hal yang bila ditelaah lebih jauh ternyata sifatnya jauh lebih sekuler dari yang kita kira.

Selamat membaca :). 800 an halaman booo hehehehe…

davincka@gmail.com:

View Comments (1)