X
    Categories: Chit-chat

Film MULAN 2020 and The Never Ending Mom-War(s) Hehehe

Mulan dirilis kembali di edisi terbaru Film Mulan 2020 ini.

Mulan, seolah “antitesis” dari embak-embak Disney yang dianggap ‘cengeng’ macam Cinderella, Snow White, Putri Tidur (yang keknya bobok doang bangun-bangun eeehhh udah ada yang ganteng di sebelah hahahaha), dan kawan-kawan :p.

Padahal memang Cinderella dan “Putri yang kesannya gak ngapa-ngapain tinggal tunggu dicipok” ini memang dibuat di tahun berapa duluuuuuu.

Sukak tersinggung nih kalo ada yang nyinggung-nyinggung Cinderella nyapu ngepel doang di rumah nangis-nangis gak berjuang untuk dirinya sendiri. You really took this wrong #kibarinKainPel 😝😅😅😅.

Di perkembangan zaman sekarang, Disney kan juga menawarkan Mulan, Moana, dan si Elsa ;).

Gambar : disneyprincess.wikia.com

Why can’t we happy for them all? Mesti banget dibikin tim-tim. Sudah ribet hidup gara-gara urusan BUBUR doang nih hahahaha #timBuburTIDAKDiaduk.

Aaaahhh, kenapa film keren ini harus tayang di situasi macam sekarang? Huhuhu.

Beraaaaattt kehidupan perempuan di masa lalu. Bahkan jika terlahir sebagai seorang Mulan, anak dari keluarga yang bisa dibilang sangat berada. Bahkan jika punya ayah sekeren Fa Zhou (ayah Mulan), sistem kemasyarakatan di masa itu tetap punya “dinding tinggi” hampir tak tertembus bagi kaum perempuan.

Salah satu budaya beberapa etnis di dunia yang “mendewa-dewakan” anak laki-laki :(. Bukan hanya di “era Mulan”, saya pernah nonton salah satu episode Oprah Winfrey soal nasib anak-anak perempuan yang dibuang (tanpa tanda kutip!) oleh orang tuanya.

Dulu pemerintah Cina punya kebijakan “satu anak saja” untuk menekan laju penduduk. Itu masih gak ya? CMIIW. Nah, kalau anak pertama perempuan, banyak yang dibuang oleh keluarganya karena mereka cuma punya jatah satu anak dan maunya LAKI-LAKI.

Seorang teman saya yang orang Batak pernah bilang gini, “Wih, lo menantu idaman orang Batak, Cuy. Anak lakik semua.”

Ish, akoh menantu orang Minang yang memegang kuat adat Matrilineal, Sis! Hihihihihi :p. Matrilineal, garis keturunan Ibu.

Untuk adat Bugis sendiri, suku asal saya, kayaknya biasa-biasa saja. Memang kami menganut patrilineal tapi seimbang saja kayaknya.

Kalian tahu kenapa Mama saya melahirkan sampai 8x? Karena lima kehamilan pertama semuanya menghasilkan anak laki-laki (ada yang kembar dan meninggal saat lahir). Ortu pantang menyerah, hingga akhirnya saya lahir dan adik perempuan saya lahir :D.

Perjuangan yang tidak sanggup saya teruskan! Hahahaha. Tiga saja, biarin lakik semua, aku angkat tangan 🙈🙈🙈😝.

Beruntungnya kita lahir di era sekarang. Gak perlu sampai mati-matian menyamar jadi lakik seperti Kak Mulan, bertarung di arena pertempuran.

Dunia militer bukan hal asing lagi bagi kaum perempuan. Di beberapa negara, wajib militer malah diterapkan ke seluruh warga negara termasuk perempuan.Haiiii Kakak Gal Gadot 😍😍😍. Dese pernah ikut wajib militer.

Boro-boro kena pancung malah dipuja-puja ama banyak pria di seluruh dunia 😎😎😎.

Daku sedih, sebegitu berat dan panjang perjalanan perjuangan hak dan kewajiban perempuan agar setara dengan laki-laki, kenapa sekarang ada tren “mundur ke belakang” yang justru didukung oleh sebagian kalangan perempuan sendiri :(.

Liu Yifei, pemeran MULAN di Film Mulan 2020

Mewakili tim nyapu-ngepel-masak-sesekali gaya-gayaan di medsos (hahahaha), daku tetap mengagumi karakter MULAN <3. You go, Girl 🤩.

Setuju banget dengan “The sense of independence and security is very sweet.”

Tapi kemerdekaan sesungguhnya itu termasuk kebebasan MEMILIH ^_^.

Bersyukur hidup di masa di mana kaum perempuan sudah boleh MEMILIH (walau masih banyak kasus tertatih-tatih di sana sini). Sending all prayer buat kaum pejuang keseteraan perempuan dan laki-laki <3.

Rayakan dengen BERHENTI adu urat soal siapa yang paling keren.

Berhenti nakut-nakutin perempuan yang bekerja di luar soal takdir, surga, ancaman api neraka, anak gak ada yang ngurus bla bla bla. Berhenti ngomporin emak-emak yang sudah ikhlas mengabdi dari rumah soal “hayo loooo entar suami selingkuh, entar suami meninggal tiba-tiba, mau jadi apa lu?

Inget dulu ada yang nyinyir, “ya ampun Mbak, skincarenya banyak bener. Uang suami dibuang-buang. Padahal gak kerja kan ya?”

Iya sih gak kerja akutu. Dari pagi ampe tengah malam, makan tidur aja sama oles-oles skincare sambil fesbukan ato bikin IG story. Anak-anak saya diasuh sama ROBOT di sini. Saya tinggal pencet tombol pakek remote 😂😂😂.

Kapan kelarnya ini? DULU, lingkungan memaksa perempuan “ngumpet di belakang layar.” KINI, tidak sedikit yang menyindir perempuan yang “sukarela memilih di belakang layar.”

Kapan bahagianyaaaaaaaaaa kita semua, Girls 😘😘😘 .

davincka@gmail.com: