X

Satu Demi Satu

Mengenai antri stasiun kereta Jakarta. Tadi dapat video ini di wall Facebook. Orang-orang mengantre di salah satu stasiun kereta di Jakarta Pusat.

Wooowwwww *bigJempol*. SUDAH BISA NGANTRI?? *salute*

Kalau punya akun di Facebook, bisa diintip di sini ya videonya. Dari fanpage Koalisi Pejalan Kaki.

Ini di Gondangdia nih nampaknya hahaha. Mantan anker KRL Ekonomi gak bakal lupa lah sama warna-warna stasiun (after Manggarai dst :p). Sekilas tadi ingatnya Cikini, tapi saya hafal dong pelataran bawah Cikini :D. Pernah menempa nasib di stasiun kuning muda itu selama bertahun-tahun *YakDramaDimulai*.

Soal warna stasiun … Cikini kuning, Gondangdia oranye rada kuning, Gambir hijau, Juanda biru, Sawah Besar pink, mangga besar oranye tua, Jayakarta merah. Masih ingat! ^_^. Tapi bener gak?

Buat yang mengeluh soal jeleknya fasilitas Commuter Line, coba ya adik-adik googling KRL Ekonomi itu macam mana penampakannya hahaha. Sanggup naik KRL Ekonomi?

 

KRL Ekonomi Jabotabek, gambar : kaskus.co.id

 

Tuh, pernah bayangin naik kereta kondisi begitu tiap pagi dan sore dari senin sampai jumat selama bertahun-tahun? Saya sanggup lho! 4 tahun lebih! Selalu naik di jam-jam sibuk. Jam 7-8 pagi dari Pocin/Stasiun UI menuju Cikini/Sudirman dan arah sebaliknya di jam 5-8 malam *benerinIkatKepala*.

Alhamdulillah, enggak pernah dapat kejadian yang gimana-gimana. Saat kereta lagi padat-padatnya, banyaknya penumpang jangan ditanya. Enggak usah pegangan gak bakal jatuh. Kaki setengah menapak di lantai kereta. Ealah, bisa ketiduran pula eike di kereta lagi sesak-sesaknya hahaha.

Cara naik kereta saat orang sudah meluap sampai ke pintu dan sudah telat ke kantor juga seru lho hahaha. Jadi tinggal nempel di kerumunan, badan dibuat rileks, lalu biarkan kita ikut terdorong. Jangan melawan, biarkan badan ngikut arus. Pegel-pegel dikit lah paling. Yang penting badan jangan dikerasin.

Jakarta memang keras, Bung! :p.

Gambar : en.wikipedia.org

Namun, KRL Ekonomi kayaknya tinggal kenangan ya. Alhamdulillah sekarang Commuter LIne katanya sudah ada pintunya dan selalu ditutup sebelum jalan hahahaha. KRL Ekonomi mah orang-orang sampai naik ke atas, numplek di jendela plus gelantungan di pintu. Saya pernah stuck di pintu sampai kereta sudah jalan. Santaiiiiii … nanti sambil jalan, pasti kedorong terus sampai ke dalam hihihihi.

Pokoknya rumusnya badan harus rileks. Itu aja.

Btw, hidup memang seperti roda pedati. Tidak selalu di bawah, pun tak melulu di atas. Tak begitu sulit berganti posisi. Siapa sangkalah 4 tahun lebih gelantungan di KRL ekonomi (hahaha) hingga akhirnya bisa juga menikmati naik tube di subway London dan bolak balik naik SBB-train di berbagai kota di Swiss ;). Ihiiiiyyyy :p.

Begitu pun harapan kita untuk ibukota tercintah ^_^. Siapa sangka dari yang bikin nyut-nyutan suatu hari bisa jadi salah satu kota tercihuy di dunia. Aamiin, aamiin ya Allah.

Di ibukota, sedikit demi sedikit sudah banyak perubahan yang bisa dinikmati. Mengutip kata-kata Bang Tomi Lebang, “Satu demi satu” (y).

“Don’t look back in regret, but move on with hope.” -a saying-

Banyak sekali harapan kita di masa mendatang untuk ibukota tercinta. Semoga pembangunan dan perbaikan transportasi darat lancar dan terus membaik. MRT kan juga sudah lagi jalan, tuh. Ada juga pembangunan kereta dari Gambir ke bandara. Jempol lagi deh (y). Trans Jakarta juga terus menerus diupayakan ke arah yang lebih baik.

Semoga suatu hari kelar semuanya. Termasuk si kereta cepat Jakarta-Bandung ;). SATU DEMI SATU.

Terus berbenah Jakarta-Ku <3. Makin keren Indonesia-ku <3. Tidak bisa sekejab ya teman-teman. Sabar menunggu, iringi doa selalu. Aamiin, aamiin, ya rabbal aalamiin *khusyuk*

Mantan anak KRL Ekonomi mana suaranyaaaaaaaa *sodorinAbonemen* :p.

Sekarang ini, minimal kita sudah bangga sudah ada budaya antri stasiun kereta Jakarta. Again, satu demi satu ;).

davincka@gmail.com:

View Comments (1)

  • doain terus ya mbak dari negeri seberang. Saya juga KTP Jakarta ni. Biar Jakarta lebih baik lagi. Biar pakde RI 1 nya juga sehat terus supaya tetep bisa mimpin Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Amiiin *pake toa*