X

[Film Tokyo Love Story] Ku Tak Tahu Harus Memulai Dari Mana

Rika Akana

Hari ini hari ulang tahunnya Kanji. Rika sudah menyiapkan surprais macam-macam. Kanji dan Rika? Penggemar film Tokyo Love Story harusnya langsung ngeh dong ya ;).

Hokinya Rika kayaknya lagi jelek. Karena ternyata, di hari yang sama, Satomi menelepon Kanji. Nampak pengin curhat :D. Kanji memilih menemui Satomi.

Sebel banget deh pas episode yang ini. Cengeng amat ya ini si Satomi. Gak penting, gak jelas, kegeeran bakal ditaksir sama semua orang! Suara hati hater banget gak sih? Hahaha.

Problem is… ini si Mbak Satomi pan sudah sama Mikami, ya. Ngapain lagi ganggu-ganggu Kanji yang ternyata lagi ditaksir habis-habisan sama Rika –> ceritanya yang nulis ngefansnya sama Rika :p.

Rika & Kanji

Habis maki-maki Satomi, Kanji juga harus dipersalahkan. Mbok ya, empati dikit toh yaaaa. Dihargai sedikit usaha temannya yang sudah berusaha keras biar ente tahu kalau dese itu lagi naksir berat :p.

Terus belakangan ternyata diceritakan juga tentang pertemanan Satomi-Kanji-Mikami dalam Film Tokyo Love Story, yang ternyata lahir dan dibesarkan bahkan bersekolah bareng dan menjadi sahabat karib sejak kecil. Mereka sama-sama merantau ke Tokyo dari sebuah desa kecil yang sama.

Sejak kecil, Kanji memang sudah memberi perhatian lebih kepada Satomi. Selalu ingin melindungi semacam itulah. Sampai remaja juga begitu. Tapi Kanji kan ceritanya pemalu jadi dia diam saja dan berharap Satomi nanti tahu sendiri.

Too bad, Satomi malah naksirnya sama Mikami. Sebaliknya dengan Kanji, Mikami ini tipe-tipe “bad boy” begitulah. Tapi Satomi yang perangainya keibuan dan tidak terlalu suka banyak bicara malah senengnya sama yang model Mikami ini. Onde Mande kuadrat lah.

Satomi Sekeguchi

Duh, begitulah cinta ya, deritanya tiada akhir –> Cu Pat Kay mode on. Cu Pat Kay? Jangan kebanyakan nonton drama, sekali-sekali nonton Kera Sakti dong ah :v :v :v.

Then, they grew up. Rame-rame hijrah ke Tokyo. Tetap bersahabat karib. And here came Rika Akana. Beda dengan Satomi, Rika ini mulutnya toa’ abis. Ceriwis luar biasa. Dia adalah rekan kerja Kanji di kantor.

Sampai-sampai tidak sedikit adegan di mana Kanji bete dan bilang ke Rika, “Kamu ini bisa diam, gak, sih?” Hahahaha.

Ealah, Rika malah naksir sama Kanji yang bawaannya tenang dan irit ngomong. Enggak tanggung-tanggung, dalam suatu acara kantor, Rika lagi pegang mic terus teriak kencang-kencang, “I love you, Kanji Nagao!”

Terus mukanya Kanji di close up, kelihatan banget kalau saat itu ekspresinya semacam “aku mau mati saja”. Cewek sableng emang! Hahaha.

Terusnya lagi, Satomi malah jadian dengan Mikami (finally!) tapi ternyata Mikami masih ‘bandel’. Sibuklah si mbak-nya curhat ke Kanji. Kanji ya sebenarnya sudah mau move on, apalagi mungkin pusing juga ya dipepetin terus sama Rika (hihihi). Tapi dia enggak rela juga kalau melihat Satomi sakit hati.

Intinya, Kanji ikhlas Satomi buat Mikami asalkan Satomi hepi. Macam itulah. Tapi kenyataannya kan enggak.

Nah, dari situlah, cinta segi lima dimulai. Segi lima? Yoih, karena ada satu tokoh perempuan lagi yang namanya … duh, lupa. Malas browsing. Pokoknya si Eneng yang ini naksir sama Mikami gitu lah.

Rika & Mikami

Kepada RIka, Kanji sebenarnya juga enggak tega. Tapi gimana ya, bingung juga ngadepin cewek super agresif satu ini kali hehe. Tidak ingin menyakiti tapi gimana, naksirnya dari dulu sudah sama orang lain :).

Rika lama-lama juga “menyerah”. Semacam … “I can’t make you love me if you won’t…”

Film Tokyo Love Story ini cukup ribet dan bikin mikir. Karena by the time you hate Satomi misalnya, dikasih flashback soal masa lalu Mikami-Satomi-Kanji tadi. Jadi ya, bingung lagi, harus bete apa enggak nih hehehehe. Tokoh Mikami juga begitu. Kok ya laki-laki gatel-gatel aja bawaannya, ada juga “why” dan “how”nya sekilas-sekilas. Enggak jadi deh mau menghujat habis-habisan :D.

Setiap tindakan atau kelakuan masing-masing karakter tidak dilempar begitu saja. Tapi juga tidak diurai detil. Dikasihnya sedikit-sedikit biar nontonnya juga seru dan itu tadi…bikin mikir ^_^. Bahwa yang kita sangka enggak penting/genit/sok kecakepan ternyata enggak gitu-gitu amat :p.

Konflik kecil-kecilnya juga banyak. Pokoknya tidak ada tokoh yang sempurna baiknya –> cantik, baik, lugu, miskin (miskin tapi kullitnya semulus sutra zzzzzz -_-), selalu ditipu tapi akhirnya “happily ever after”.

Tidak ada juga karakter yang enggak ada angin enggak ada hujan, pokoknya dari lahir kayaknya sudah jahat ajah! :v :v :v.

Demam AADC beberapa hari terakhir ini malah bikin saya terkenang-kenang sama dorama Jepang “Tokyo Love Story.” Wah, nasionalismenya rendah ini! hehehe.

Mungkin, film AADC itu diputar justru saat saya sudah mau lulus kuliah :D. Dan saat saya SMA, urusan cinta-cintaan belum menjadi prioritas. Waktu itu benak saya 80% isinya, “Harus lulus di UMPTN! Mau kuliah di Jakarta! Pengin merantau ke tanah Jawa!”

Ada lah naksir-naksiran pas waktu SMA. Cuma ya, sekadar drama-drama-an ala abege yang memang agak tak terhindarkan ya :p.

Jadinya ya begitu, Film Tokyo Love Story lebih membekas karena settingnya sama-sama di usia kerja. Saat yang sama dengan saya dimana drama percintaan sedang ada di puncaknya hahahahaha.

Kisah dalam Film Tokyo Love Story juga lebih “membumi” dan logis. Walau tentu saja, sebagai fans garis keras Teteh Rika Akana, saya berharap endingnya adalah … Kanji Nagao sujud menyembah di hadapan si Teteh karena menyesal sudah telat datang ke stasiun kereta api tempat mereka berjanji untuk bertemu terakhir kalinya sebelum terpisah selama 3 tahun.

Kanji Nagao

Ending Film Tokyo Love Story ini memang bikin gatal-gatal tapi memang jauh lebih masuk akal. Tiga tahun kemudian, secara tak sengaja Rika berpapasan di jalan dengan Kanji yang sedang bersama Satomi.

Rika, seperti biasa, tetap heboh dan ceria. Kanji lega melihat Rika biasa-biasa saja, mungkin tadinya sempat takut bakal disambit hahahahaha. Satomi malah menyarankan mereka berdua reunian dan dia undur diri.

Kanji sempat enggak enak. Tapi Satomi memberi senyuman manis penuh pengertian.

Rika akhirnya tahu kalau Kanji sudah menikah dengan Satomi. Mereka mengobrol biasa dan saling bertanya keadaan. Tidak terlalu diperlihatkan apakah Rika bete apa gimana. Pokoknya ya biasa saja. Tapi tidak juga digambarkan mereka seolah baik-baik saja dan pura-pura lupa sama masa lalu. Kesan grogi ada tapi ya … biasa aja gitu. Ini mbulet gini sih neranginnya hahahahahaha.

Kanji : Apa kabar, Rika? Balik Tokyo lagi?
Rika : Yoih. Ya, gue gini – gini aja. Enggak berubah banyak.
Kanji : Iya sih
Rika : Etapi, ngaku aja, kalau mau jujur, gue cakepan kan ya?
Kanji : (ketawa grogi)
Rika : Ngaku aja lo!
Kanji : Iya deh, iya. Lebih cakepan sekarang.
Rika : Wah, genit lo! Gue bilang Satomi ah… hahahaha (ngakak nenek sihir)
Kanji : Idih
Rika : Biarin, mau gue laporin! Hahahahahha

Mereka saling berpisah dengan cara berjalan saling membelakangi ke arah yang berbeda. Klise tapi nontonnnya enak aja gitu. Natural. Sempat becanda-becanda lagi si Rika kayak dulu-dulu. Sifat sablengnya ini yang bikin banyak yang ngefans kali ya sama karakter cewek grabak grubuk ini :p. Kanji juga ketawa-ketawa. Sama sekali tidak diperlihatkan ada tanda-tanda CLBK.

Rika bahkan menolak memberikan nomor teleponnya –> “Isn’t it better this way? Running into each other in a city like we did today.”

Rika & Kanji

Scene terakhirnya adalah, Kanji langsung mencari Satomi dan begitu bertemu langsung senyum hepi dan jalan lagi berdua sambil nempel-nempel gitu. Sementara Rika, walau jalannya masih sendirian, tapi tampangnya tertawa lepas seolah satu beban sudah hilang dari hatinya. Sotoy aje dah yang nulis! :v :v :v.

Memang harusnya begitu kan, ya. Move on gak move on, hidup terus berjalan dan tidak perlulah ditunjukkan semua drama dalam hati ke seluruh penjuru dunia :p.

Untuk penonton macam kita juga diajak berpikir dan lama-lama jadi terasa sulit untuk sebel sama si Satomi. Dan jadi mereka-reka ulang, “Ini jadi yang jahat yang mana nih???”

Semua punya alasan walau tidak harus selalu dibenarkan. Tapi ya, kalau dirunut lagi satu-satu, ya memangnya siapa gitu “bad guy” nya? Hehehe.

Kenapa ya kita itu kecenderungannya selalu berusaha nyari-nyari siapa yang salah. Padahal cuma perlu menggeser pertanyaan sedikit, “Salahnya DI MANA?” Lebih general. Tidak harus mencari SIAPA ;).

Bisa saja, waktunya yang salah, kondisinya yang tidak memungkinkan, right one on the wrong time or right time on the wrong one. Karena konon, karakter orang per orang bukan sesuatu yang statis. Kondisi dan situasi yang tengah dihadapi merupakan salah satu faktor utama yang bisa memengaruhi si karakter tadi. Bersyukurlah, jika dalam perjalanan kita di dunia, kita jarang-jarang berada di “ujung jurang” atau tidak harus mengalami yang namanya “buah simalakama” :D.

Seharusnya akan sangat jarang kita boleh menyimpulkan, “Ish, dia memang jahat tauk! Orangnya memang gitu! Ih amit-amit, enggak pernah deh ketemu orang sekejam dia.”

Judgemental, judgemental, judgemental ^_^.

Itu dia. Mencari the whole story biasanya susah. Informasi tidak lengkap dan hanya sepotong-sepotong. Berat sebelah dan hanya mengupas dari satu sisi. Kadang juga makan waktu dan memang pada akhirnya seringnya kita tidak mungkin mendapatkan satu jalan cerita yang utuh.

Nah makanya jelas kan, seringnya kita sulit mengetahui sesuatu secara komplit, sistematis dan terstruktur (eh, ini pasangan katanya salah deh kayaknya hahahahaha). Maka dalam banyak hal pula, kita harusnya LEBIH SERING untuk tidak menuduh dan menghakimi ^_^.

We don’t judge others for often we don’t know the whole story ;). Jangan kebanyakan nonton sinetron gak jelas lah :p. Kalau pun (ngakunya) enggak pernah nonton, stop thinking others like the ones you refuse to watch on TV lah ;).

Salam damai dari fangirl garis kerasnya Teteh Rika Akana ^_^. Catat ya, sebelum ada Jokowi, saya sudah sering mengemban amanat sebagai fans garis keras! :v :v :v.

Pertanyaan penting dari tulisan yang tidak penting-penting amat ini :p –> kira-kira relevansi judul sama isi tulisan apa yaaaaaa? ;). Ini ending dari Film Tokyo Love Story nya :

Tokyo Love Story – The Ending Scenes 😀

***

davincka@gmail.com:

View Comments (25)

  • Toooooooss tim Rika Garis keras, suka nyamain Rika ke diri sendiri (suka suka yeee ihihi) untuuung aja gak bertepuk sebelah tangan juga dan yg dikejar gak ada satomi nya hahaha gak kukuuu rasanya jikapun menang tapi karena terpaksa. Inget pas sms film ini diputer besoknya bakal jadi bahan bicara sampe minggu berikutnya

  • Belum pernah nonton, karena mungkin emang beda generasi Mbak J *kedip-kedip
    cuma emang si drama Jepang itu gitu, g ada yg murni antagonis atau protagonis.
    cuma kayaknya saya ketampol berat sama ending tulisannya.. hahahaha.. *move on!

  • ini dramaku waktu SD mbaaaak. :D ulasannya lengkap euy. Selain TLS ada juga dorama yg percintaannya agak ngejelimet, Ordinary People! Menguras air mata banget. :D :D

  • Timnya Rika akana juga dimari...ohh Kanji nagao...naksir berat...gemes banget ama satomi *jambak* huhuhu

    Scene paling bikin nyesek ya itu pas ketemuan lagi...jalan saling membelakangi..hiksss

    Ahhh thank u udah ingetin lagi film ini....ku tak tau harus memulai dari mana
    Sang waktu pun s’lalu terus mengejarku ke sana
    Terbang melayang lalu menghilang
    Tertelan kata kiasan cinta

    *hasil googling* :)))

  • Ah suka deh sama Tokyo Love Story ini. Inget dulu nongton nya mesti sembunyi sembunyi soalnya belum cukup umur :D
    Mungkin cinta itu emang gak harus memiliki ya mbak, move on move on :lol:

  • haduh duh duh, gara2 koensi inet lemot, jd br bs malam ini mampi ke sini dan nemu postingan ini. Mbaca judulnya, langsung aja keinget sama Ost TLS ini ...

    oiya, kenalkan, saya jg fans garis keras Rika Akana :lol:

    Dulu nontonya pas masih SD kls 6, jadi menilainya masih hitam putih. Rika akana orang yg menyenangkan - Satomi orang yg menyebalkan.

    hheemmm ... soal move on, sampe skrg bmbisa move on dr dorama ini hihihihihihi

  • Adegan sedih ketika Rika Akana ada promosi kerjaan akan dimutasikan ke Amerika,,, rika berharap si Kanji mencegahnya agar tidak ke Amrik tp kanji kaya kebingungan gtu... trus rika pergi krna dy mulai sdikit mnyerah akan prasaan cintanya ke Kanji...

  • sya jg pendukung keras rika akana,klo ingt si satomi jd sebel dan yg lebih menyebalkan itu si kanji...udh tau d taksir cwe baik kaya si rika malah milih satomi yg manja dan ga jelas...waktu nonton TLS msh SD tp ga pernah lupa cerita film ini.