10 Februari 2005, pewaris tahta nomor satu di salah satu kerajaan di dunia yang masih bersisa itu mengumumkan pertunangannnya. Usia sang pangeran telah hampir mencapai 60 tahun, namun konon, dia berlutut ketika melamar kekasihnya. Kekasihnya sendiri bukan seorang gadis, usianya pun tak lagi muda. Usia mereka hanya selisih satu tahun.
Benar, sang pangeran akan menikah untuk kedua kalinya. Pernikahan kedua tapi bersama dengan perempuan yang sesungguhnya adalah cinta pertamanya. Yup, gosipin siapa kita kali ini? Siapa lagi kalau bukan Pangeran Charles dan Camilla.
***
Perceraian Diana dengan Charles menghadirkan satu nama baru, Camilla. Saya tak bisa membayangkan seperti apa kehidupan Camilla di masa awal kematian Diana. Pasti keselek mulu gara-gara disumpahin sama banyak wanita di dunia 😛.
Kurang apa, sih, Diana? Cantik iya, langsing iya, tinggi iya, baik hati iya, sayang anak iya, rasa pedulinya tinggi pula kepada sesama. Why Charles? Why? Why? *alaRatuDrama*.
Apalagi waktu melihat penampakan Camilla di depan televisi. My oh my. Kagak ada cakep-cakepnya dibanding Diana. Selera berbusana Camilla pun sangat sembrono. Sementara Diana terkenal sebagai salah satu icon fashion dunia. Keanggunannya apalagi. Kalah jauh, deh.
Konon (konon melulu hihihihi, referensinya sudah lupa semua booo :P), ada dua versi mengenai pertemuan pertama Camilla dan Charles. Intinya mereka bertemu di sekitar tahun 70-71. Satu dekade sebelum Charles menikahi Diana.
***
Camilla ini gadis yang tomboy, pandai berkuda, suka berbicara (bawel :P), aktif dan kagak ada jaim-jaimnya, hehehe. Sangat berbeda dengan kelakuan cewek-cewek yang dibesarkan dalam lingkungan aristokrat. Tapi sebenarnya Camilla berasal dari keluarga yang sangat berada, lho. Dibesarkan dalam lingkungan kerajaan yang kaku dan dingin, entah mengapa Charles langsung tertarik pada Camilla remaja.
Tidak cuma saling tertarik, tapi pacaran *dijewerSamaUstFelixSiauw* . Hubungan berhenti begitu saja ketika di tahun 1973, sang pangeran mengikuti wajib militer. Mengapa mereka putus? Ini banyak lagi rumornya. Tapi rumor paling kuat ya karena keluarga besar Charles emoh dan merasa bahwa karakter Camilla kurang cocok jadi istri raja.
Camilla tak menunggu lama dan akhirnya menikah dengan orang lain. Charles sempat terluka dan mengirimkan surat kecaman kepada paman Camilla, Lord something gitu lah, “”I suppose the feeling of emptiness will pass eventually.”
Kekasih sudah menjadi milik orang lain, Charles pun move on. Pacaranlah beliau dengan beberapa orang sebelum akhirnya dijodohkan dengan Diana. Dunia pun bersorak ketika di tahun 1981, pernikahan Charles dan Diana dirayakan besar-besaran dan disaksikan jutaan mata melalui layar televisi.
***
Dalam salah satu wawancara kontroversialnya di salah satu stasiun TV, Diana mengeluh terang-terangan, “There were three people in this marriage from the start. And it’s just too crowded.”
Diana pun mengakui, sebelum melangkah di depan altar, dia sudah tahu bahwa hati sang pangeran bukan miliknya. Bahkan konon, Camilla yang menyarankan Charles untuk menuruti keinginan ibunda ratu untuk meminang Diana. Di tahun 1979, Charles memang kembali berhubungan dengan Camilla. Dibiarkan oleh suami Camilla karena sang suami ini pun ternyata punya selingkuhan juga *ondeMande*.
Akhirnya, setelah sang putri tewas dalam kecelakaan maut di penghujung Agustus 1997, pelan-pelan Charles kembali menjalin hubungan dengan Camilla.
Entah pakai susuk apa ini Camilla sampai-sampai puluhan tahun berlalu, hati sang pangeran tetap tertambat. Charles pernah mengakui bahwa Camilla adalah sahabatnya. Tempatnya mencurahkan isi hati dan dia merasa cocok karena Camilla enak diajak berdiskusi soal apa saja termasuk politik, kerajaan, masalah sosial dan curhat-curhat lainnya .
Sementara menurut Charles, Diana adalah perempuan yang pendiam dan sering enggak nyambung kalau diajak ngobrol. Wallahu’alam ya. Ini fansnya Lady Di jangan unfriend eike, ya. Ini kata Charles sendiri, lho. Eike gak ngarang-ngarang hehehe.
Masuk akal, sih. Kalau membaca biografi Camilla yang penuh warna. Teman-teman dan guru-guru sekolahnya menggambarkan Camilla sebagai perempuan gaul, cerdas dan penuh energi. Pernah sekolah sampai ke Swiss dan Perancis segala. Kalau tidak salah pernah pula berkecimpung dalam dunia jurnalis. Ya beda ‘karakter’ lah dengan Putri Diana yang dibesarkan ala bangsawan nan anggun yang berprofesi sebagai guru TK sebelum dipinang oleh sang pangeran. Diana kecil memang dikenal sangat pemalu.
Sewaktu mengetahui ternyata sang pangeran hanya berpura-pura, Diana tidak langsung menyerah. Dikuatkannya hati dan tetap melangkah di atas altar. Dengan harapan, kelak kesetiaannya akan terbayar dengan cinta sang pangeran. Sadly, it never happened 🙁.
Inilah hal yang sangat menyakitkan buat Diana, terungkap dalam salah satu ucapannya, “He never gave our marriage a chance.”
Sikap ogah-ogahan Charles sebenarnya sudah ‘tertangkap’ saat wawancara pertunangannya dengan Diana.
Anthony Carthew (ITN): And, I suppose, in love?
Lady Diana Spencer: Of course!
Charles, Prince of Wales: Whatever ‘in love’ means.
Kurang ajar banget, kan? Diana langsung mengiyakan. Sementara Charles malah mengungkapkan kalimat menggantung, “Whatever ‘in love’ means.”
***
Kita kan cuma bisa menerka-nerka dan sibuk baca-baca google ya boooo hihihihi. Yang namanya cinta kepada sesama manusia memang susah didefinisikan, susah ditebak, apalagi dikira-kira.
Bukan tugas kita menghakimi siapa pun di sini. Kisah-kisah semacam ini cukup dibaca dan dijadikan pelajaran, enggak perlu sampai jadi pikiran segala ih hehehe.
Bahwa, menghalangi dua insan yang lagi dimabuk asmara hanya karena alasan-alasan ‘duniawi’ macam enggak selevel lah, kurang ningrat lah, kurang anggun lah, tidak akan begitu saja menyelesaikan persoalan. Malah, bikin masalah baru –> rasa sakit hati lah, dendam lah, dan korban perasaan lainnya.
Wong naksirnya sama si A, dipaksa kawinnya ama si B.
Bahwa, mahligai pernikahan bukan ajang coba-coba. Kalau sang pangeran bersikap ksatria, pertahankan dong cinta anda kepada Camilla. Bukannya ‘menyerah’ dan ikut dalam sandiwara yang disutradarai oleh kerajaan.
Ingatlah akan kisah salah satu kakek anda, Edward VIII. Yang rela meletakkan tahta agar bisa mempersunting Wallis Simpson, seorang janda non ningrat asal Amerika Serikat.
Tapi, cinta Charles untuk Camilla menunjukkan satu hal, “There is something beyond physical attraction” . Konon, rasa kasih yang tidak hanya berdasar fisik semata biasanya memang lebih langgeng 🙂.
Yah, namanya juga konon. Boleh setuju boleh tidak hehe.
***
View Comments (35)
Mbak, foto ke2 dari atas itu, bukannya foto charles-camilla, bukan charles diana, ya?
Hah, lagi2 aku setuju dgn postingan ini. Fisik sepertinya memang nomor kesekian dari semua poin yg menyebabkan cinta itu datang ya..
Ah, tadinya kupikir diana-dodi bakal berakhir bahagia, loh!
Oiyaa hihihi, sudah diedit :P. Banyak juga sih kasus awalnya dari fisik ;). Aku pun ke suami dulu lebih karena fisik hehehe. DI mataku ganteng euy *blushing*. Setelah kenal, wah, enggak cuma ganteng doang :). Alhamdulillah.
Haha, iya betulll. Awalnya mungkin fisik ya. Aku jg ngelirik bagindaraja krn dia yg paling tinggi diantara temen2 kampus. 182 cm, lumayan ya buat perbaikan keturunan... :lol:
Setelah deket dan setahun dari tgl jadian kami nikah, ternyata emang rasanya aku nggak salah pilih orang. Eh cie, cieeee... :lol:
Huff, menghela nafas. Jadi inget lady di, dia ulang tahunnya kan sama dengan ulang tahunku. *OOT digampar yang punya blog*
Ihihihihi, masa digampar. Malah mau bilang terima kasih, lho, sudah mampir dimari ^_^.
Camilla memberikan kenyamanan yang gak didapat pangeran charles dari Lady Di ya mbak, hehehehe :D
Masalah cocok-cocokan aja kali, ya. Karakter Camilla dan Diana kan beda. Bukan berarti satu lebih bagus daripada yang lain. Ya, cuma beda aja. Tekanan jadi putra mahkota, mikirin masalah2 politik, 'dingin'nya lingkungan kerajaan mungkin bikin Charles lebih butuh sosok yang ceria dan bisa diajak bertukar pikiran di sela-sela ribetnya jadi anak raja hehehehe. Nah, yang dia butuhin kebetulan adanya di Camilla :D. Ih, sok tau deh eike ahahahhahha.
he..he... jaman remaja dulu suka ngikutin siapa aja pacarnya sang pangeran, sampai nebak2 siapa yg akan jadi pengantinnya
intinya cinta itu ga bisa di paksa
tapi dari hati untuk hati
akuuuuhpun pas baca yang soal 'he never give our marriage a chance' itu makin syebel sama Charles. Aku gak benci sama Camilla meski suka banget sama Lady Di, tapi sama Charles grrrrrr menurutku dia gak pantes dapet DIana maupun Camilla. Kebagusan semua, huh. DAn jadi sebel sama Royal Family yang kayaknya belain Charles banget. Huh lagi. Soal Wallis itu aku baca di Kartini dulu dan pas liat di film The King's Speech, dan beda penggambaran Wallis di Kartini dan di film. I prefer yang versi KArtini deh, lebih dramatis dan Wallis-nya gak nyebelin macam di film itu. Aku ngikik sendiri baca ini, Jihan, keinget sama masa-masa dulu suka banget baca tentang Royal Family dan gosip-nya, dulu belum ada inet pula jadi gosip beginian dicari cari di majalah luar yang bekas hihi
orang lajang kayak aku menyimak dah! :)
Oh ... cinta sejati kamu yang mana sih....
:D
Ayooo yg manaaaa :P
thx for sharing charles-camilla story, jee. media kebanyakan bombastis & negatif. it's actually beautiful.. tentang jodoh yg emang "gak akan ke mana" (kata orang). gw jg blon lama ktemu profesor pensiun yg baru balik dgn true lovenya setelah 30thn terpisah.. seneng dengernya. // each person brought close to us by god is for learning anyway :) kita gak tau akan dikasih umur berapa panjang ;)
Kalau gue memang rada-rada #timCamilla :P. You're welcome ya say. Congrats ya seminarnya sukses, nih. Gue juga jadi baca-baca soal U* itu hehehehe.
Aku sebenarnya dari dulu "ngefans" sama C&C. Suka aja lihat mereka, sampai sama-sama tua begini kelihatan begitu saling cinta dan nyaman berdua. Bandingkan saja foto-foto Charles bareng Diana, dan Charles bareng Camilla. Bahasa tubuh gak bisa bohong! Camilla brings out the best in him. Dulu bareng Diana, Charles selalu kelihatan suntuk dan jutek. Dengan Camilla, sang pangeran ini jadi kelihatan ramah, bahagia, ketawa mulu. Jadi inget lagunya Radiohead, True Love Waits.
Oh ya, anak-anak Charles aja cinta dan hormat sama Camilla. Pernah baca/nonton interview dengan pangeran Harry tahun 2005? Dia bilang kayak gini, "She's not a wicked stepmother. William and I love her to bits. We are grateful for her. She makes our father happy." Or something like that. So there you go!