Awal tahun 2011, di bulan Januari kayak sekarang ini, harga cabe juga menjadi buah bibir. Sempat menembus angka 80 RIBU RUPIAH per kg. Itu harga 6 TAHUN LALU yaaaaa.
Enggak usah dicek siapa presidennya. Kecewa kalian nanti
Tapi ya siapalah yang bisa hidup tanpa cabe ya Kak hahahaha *salamanDulu*. Perantau yang lidahnya sungguh kampungan macam saya ini tentu merasakan beratnya beban hidup dimana tempe dan cabe tidak hanya mahal tapi juga TIDAK ADA di kota tinggal saya.
Sampai akhirnya iseng main ke toko sayur dan buah depan gedung apartemen. Ada orang India yang masuk terus dia langsung ke rak belakang. Saya sebenarnya waktu itu nyari daun mint buat bikin Nasi Biryani. Jadi pengin nanya dia hihihi.
Ealah, ternyata di rak itu banyak bumbu khas Asia termasuk….satu keranjang cabe merah segar ginuk-ginuk montok yang seolah meledek saya, “Ke mane aje loooooooooo….”
Rasanya pengin salto dalam toko hahaha.
Begitu mas-mas Indianya hengkang dari rak itu, saya sikat cabe-cabe merah itu. Sayang, si mas-masnya udah ambil banyak. Tapi ya lumayanlah, sisa segitu cukup buat masak sekali.
Ternyata, pengin salto untuk kedua kalinya pas tahu harganya hahahaha. Rasanya pengin sujud syukur karena si mas-mas India sudah ngeborong duluan .Kan tengsin ya kalau gegayaan mau ngeborong pas di kasir terus minta dibalikin sebagian
Kalau kata orang Bugis, Siri’ ituuuuuu hahahaha
Anyway, soal harga cabe di Indonesia. Memang ada pola harga melangit hampir setiap akhir tahun jelang awal tahun. Di tahun 2011 salah satu yang paling pedas kenaikannya hehe.
Tapi tahun 2012 harga cabe turun lebih awal.
Tahun 2015, 2016 dan 2017, mengapa lebih spesial pedasnya harga cabe? Ya masa harus dikasih tahu kenapanya sih hahaha. Hanya di era siapa era siapa era siapaaaaaaaa
Kurus-kurus cabe rawit dah emang Pakde kite nih hihihi. Eh, kecil-kecil cabe rawit ya
Tentulah, walau ditempa banyak kesibukan di awal tahun yang penuh resolusi ngana ngunu ini (gayaneeee hahahaha), tetap saja seekor eh seorang kecebong imut ini harus tampil di garis paling depan membela Pakde *benerinBambuRuncing*.
Tenang, tenang, saya mah pembawa berita baik. Berita-berita baik yang luput dari hingar bingarnya kembang api berita yang meletup-letup di news feed saban hari hihihi
Misalnya tahun lalu, pemerintah menaikkan batas minimum PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak) untuk Pajak Penghasilan di pertengahan tahun 2016. Tentu efeknya lumayan buat penerimaan pajak. Penerimaan pajak akan berkurang karena pajak penghasilan akan melorot
Diantara polemik kegagalan mencapai target penerimaan, pemerintah masih memikirkan kok ya kepentingan masyarakat. Tetap nekat menaikkan PTKP walau resiko penerimaan negara akan berkurang.
Masing-masing memang harus berkorban ;). Negara ini kan kepunyaan kita sama-sama ^_^.
Dengan kenaikan PTKP diharapkan daya beli masyarakat secara umum membaik karena otomatis pajak penghasilan yang dibayarkan turun.
Begitu awal tahun 2017 ini ada harga naik, newsfeed pecah dengan rintihan dan keluhan yang muter-muter ke sana kemari yang pada dasarnya menuju ke satu orang itu tuuuuuhhh … pastinya beserta segenap pendukungnya harus menanggung akibat hahaha,
Nyatanya memang “bad news is a good news” ya
Anyway, semoga tetap semangat ya teman-teman. Ya memang berat lah itu kalau harga cabe selangit hehehe. I feel you. Tapi maaf, saya enggak bisa ikutan meratap berjamaahnya hehehe.
Soal harga naik ya, globally, it’s not a good time in everywhere. Tapi semoga Indonesia termasuk diantara negara-negara “ajaib” yang sedang meretas jalan untuk naik kelas secara ekonomi global
Bukan kapasitas saya untuk menerangkan masalah-masalah ekonomi secara detail. Saya mah paling andalannya cuma bisa bilang, “Sabaaaaaarrrrr…”
Namun, siapakah yang hidupnya yang tidak celaka selain mereka yang saling nasihat dan menasihati dalam menetapi kesabaran
Pikir yang baik-baik, berbicara yang baik-baik, prasangka yang baik-baik, insya Allah yang datang nanti semua yang baik-baik.
The best is yet to come ya teman-teman. Tapi ingat, tidak ada yang bilang perubahan itu mudah
View Comments (1)
suka sama tulisan yang ini, mbak. setuju banget dengan 'pikir yang baik-baik, berbicara yang baik-baik, prasangka yang baik-baik, insya Allah yang datang nanti semua yang baik-baik'.. ^_^