Kita akan menjadi alien pada waktunya hihihi. Mungkin begitu pesan dari film Planet 51, film kartun keluaran Non-Disney tahun 2009 silam.
Chuck, seorang astronot, tak sengaja mendarat di Planet 51 yang ternyata dihuni oleh makhluk hijau yang di Bumi dikenal dengan sebutan Alien.
Tapi justru, di Planet 51, Chuck dimusuhi oleh para makhluk hijau dan dimaki-maki dengan sebutan “Alien” hehehe. Chuck sampai ditangkap dan hendak dihancurkan karena dicurigai dengan macam-macam tuduhan.
Sebenarnya Chuck punya teman di sana, namanya Lem. Lem juga syok banget pertama kali bertemu Chuck. Tapi akhirnya temenan.
Bahkan Chuck banyak mengajarkan tentang alam semesta kepada Lem yang sudah dicekoki oleh doktrin di planetnya, bahwa ukuran semesta ini hanya sekian-sekian saja. Tidak mungkin lebih.
Akhirnya Chuck ketahuan juga walau Lem berusaha keras menyembunyikannya.
Ya pada dasarnya kita juga begitu, ya. Sesuatu yang aneh, hal-hal yang baru, lebih sering mengganggu kenyamanan kita. Tidak nyaman sering menghadirkan rasa takut.
Standarlah, dari takut menjadi marah, ujung-ujungnya benci. Padahal mengerti juga enggak
Tidak usahlah contoh aneh-aneh.
Misalnya … karena menikah beda suku, saya sempat wakwawww banget deh di bulan-bulan pertama pernikahan saya. Setelah resepsi berlangsung, saya langsung tinggal bersama suami dan orang tuanya.
Ya ampyuuuun, Urang Awak dari barat Sumatera bentrok sama Tau Ogi dari selatan Sulawesi hahaha.
Baik Bugis maupun Minang, sama-sama suku dari luar Jawa yang terkenal tidak begitu pandai berbasa basi dan sudah terbiasa menyampaikan isi hati langsung apa adanya.
Terbayang kan bagaimana hingar bingarnya masa-masa adaptasi awal pernikahan? Hahaha.
Itu skala ringannya.
Ya mungkin seperti sekarang-sekarang ini yang lagi ramai adalah topik … Cina-cina an hihihi. Satu paket dengan isu komunisnya.
Dikit-dikit, “Awas Cina!” Bentar-bentar “Bahaya laten komunis.”
Tidak sedikit orang-orang yang masih mengandalkan imajinasi ala masa lalu tentang Negeri Seribu Lampion ini. Masih ada saja orang yang menyebut Cina sebagai negara miskin makanya rakyatnya banyak yang jadi buruh ke Indonesia.
Cina, kini, adalah ekonomi terbesar ke-2 di dunia. Jepang sudah tergeser ke nomor 3.
Tahun 1993, pendapatan perkapitanya cuma 490 USD per tahun. Di mana saat itu US sudah nyaris 25 ribu USD dan Jepang hampir 32 ribu USD. Indonesia, 1993, sekitar 740 USD. Masih gedean Indonesia dong yaaaaa. Mepet 2x lipat dari China.
Pendapatan perkapita ini kira-kira (sederhananya) bisa diartikan sebagai gaji/penghasilan rata-rata tiap penduduk di suatu negara dalam satu tahun.
Tahun 2005, China melesat ke 1760 USD. Sementara Indonesia hanya naik ke 1170 USD. Dalam tempo 4 tahun, di 2009, China melesat ke 3650 USD, sementara Indonesia berada di 2050 USD.
Melompat ke tahun 2014, China sudah hampir mencapai 7 ribu USD sementara Indonesia 4 ribu saja belum nyampe
Jangan lupa jumlah penduduknya sekitar 1.4 milyar. Indonesia hanya sekitar 260 juta orang. Bisa bayangin tajirnya China
Soal tenaga kerja asing. Apa kalian itu pernah tahu soal TKI ilegal di Arab Saudi sana? Pernah dengar soal kasus pemutihan TKI ilegal di Saudi tahun 2013 silam? Sudah mencari tahu ada berapa jumlah TKI yang mengadu nasib di luar negeri dengan kondisi ilegal?
Saya pernah menuliskan soal ini di tulisan saya per tahun 2013 yang lalu.
Jumlah remitansi TKI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan BNP2TKI per Juli 2012 merinci untuk kawasan Saudi Arabia remitansi yang dikirim TKI sebesar US$ 1,1 miliar dan Malaysia US$ 1,3 miliar. Selebihnya disumbang oleh TKI di Amerika, Australia dan negara-negara lain di Kawasan Asia Pasifik.
Secara keseluruhan perolehan devisa dari remitansi TKI pada pada 2012 sampai dengan Juli mencapai Rp 37 triliun (1 US$ = Rp 9.500).
Remitansi adalah dana yang dibawa masuk oleh pekerja migrant ke negaranya asalnya. Remitansi merupakan salah satu sumber daya ekonomi yang paling besar bagi negara, terutama negara berkembang atau negara dunia ketiga.
Bahkan menurut World Bank, remitansi merupakan penghasilan terbesar kedua negara-negara berkembang. Karena itu, tingkat kemiskinan di sebuah negara dapat menurun.
Saya tidak membenarkan pekerja asing yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Tapi coba diraba-raba dari sudut pandang yang lebih luas, yuk
Apalagi kalau cuma modal berita-berita tidak jelas juntrungannya dan ketidaktahuan kalian atas kondisi Tanah Tiongkok yang terkini, The Rising Dragon (y).
Soal komunis dan komunisme sepertinya lebih tersesat lagi hehehe. Cobalah dari dasar dulu, apa itu pengertian komunisme dan apa yang diperjuangkan mereka sebenarnya?
Buang dululah doktrin palsu via film yang tidak kalah palsunya yang mungkin bertahun-tahun jadi tontonan masa kecil kita
Balik ke film Planet 51 tadi, Lem bilang begini kepada Kapten Graw yang kayaknya senep banget sama Chuck,
“I know what you are afraid of… and it is not Chuck. It’s not monsters or, or aliens. it’s THE UNKNOWN. I spent my whole life running from it. And I think, maybe, you have, too. But, I’m telling you. The unknown isn’t something to be afraid of. It can be your best friend. And just when you think that it means the end of everything you know, it’s really… just the beginning.”
Cobalah belajar sejarah dari sumber yang lebih paten daripada meme-meme yang kadang isinya cuma 2-3 kalimat beserta gambar yang minim info tapi gampang bikin hati meledak-ledak macam mercon tahun baru
Kadang, ragu-ragu atas ketidakyakinan kita sendiri dalam mengelola informasi yang jadi kendala, ya. Banyak yang takut “terpengaruh” atau gimana-gimana. Sebelum belajar ya harus percaya diri dulu dong
Kayaknya hal inilah yang membuat banyak orang menghindari “menuntut ilmu” dan semacamnya
Tahun baru, semangat baru, cita-cita baru, dan tentu saja … ilmu dan pengetahuan baru.
Ignorance is a bliss but KNOWLEDGE is a power
Selamat tahun baru 2017