X
    Categories: Indonesia

Fokus!

“Dulu petugas kebersihan juga sama. Kalau ketemu sampah, ngaaakunya banyak. Katanya tidak ada orang. Padahal orangnya ada belasan ribu … digaji.

Lalu saya mulai membentuk pembayaran gaji dengan transfer langsung. Supaya tidak terjadi yang fiktif. Termasuk juga pegawai taman, termasuk tata air PU.

Tapi apa yang terjadi? Betul-betul fiktif.

Bahkan ada yang nekat minjem nama orang. Sudah ditransfer, betul. Tapi tidak kerja. Jadi ditransfer ini uangnya. Namanya.

Jadi misalnya gini, dia paham aja yang mana orang yang tidak kerja pengangguran, daftarin nama, tahun lalu 2.7 juta, anda kan tidak kerja terima saja 500 ribu, sisanya dia yang kantongin. ATMnya dia yang narik.

Padahal ATMnya ke CCTV kita bisa lihat. Satu orang bisa menarik 400 ATM.

Gambar : pixabay.com

Lalu sekarang ada model baru lagi. Tetap yang bersangkutan yang narik tapi dimintain setelah keluar. Dipinjemin.

Beberapa sudah kita bawa ke Polda untuk diproses pidana. Dan pemberhentian sebagai PNS tanpa hormat.

Lalu kita mulai membentuk yang namanya PPSU. PPSU adalah Para Pekerja Prasarana dan Sarana Umum. PPSU inilah yang sekarang ditempatkan di tiap kelurahan ….. ”

-Ahok, Februari 2016-

Saya mengambil kutipan di atas dari pidato Ahok di depan Pegawai Baru PKWT Dishubtrans DKI Jakarta.

Di awal video, terang-terangan Ahok mengkritik keras jajaran Dishubtrans yang sebenarnya punya keterampilan dan kepiawaian yang tidak diragukan lagi. Masalahnya, mereka takluk pada setoran dari operator. Ya itu-itu juga masalah utamanya, MENTAL KORUP!

Apa? Kalian tidak tahu ada video ini? Padahal viral juga lho tempo hari . Jangan ngandelin video di Kepulauan Seribu melulu dong hehehe. Itu juga yang diulang-ulang yang bagian 3 menit itu .

Ini linknya, nonton yang lengkap yaaaaaaa sebelum terburu nafsu mau komentar  https://www.youtube.com/watch?v=ZdqLbNG51kQ

Praktik yang diceritakan Ahok di atas apakah metode baru dalam praktik korupsi di ibukota (dan mungkin di daerah lain juga)?

Bukan lah. Biasaaaaa mah yang begini. Yang tidak biasa adalah ada Gubernur yang berani terang-terangan memberikan perlawanan dan merombak sistem tanpa basa basi.

Belum tentu juga Gubernur DKI di masa lalu itu jahat-jahat dan korup semua. Belum tentu. Pun dengan para PNS. Belum tentu mereka dari awal sudah niat mau “ambil kesempatan”.

Lingkungan yang mungkin memaksa mereka harus terjerat dalam sistem seperti itu .

Loh, gubernur kan posisinya di atas? Koordinator.

Jangan lupa eksekutif kadang harus berhadapan dengan legislatif. Legislatif ini kumpulan semua partai. Jadi ya memang seperti lingkaran setan saja jadinya.

Ahok kok bisa? Ya karena dia pan sudah lama ditendang dari Gerindra hahaha.

Jangan lupa, perubahan di Jakarta tidak bisa lepas dari Ahok secara personal . Ada teman yang sudah putus asa terkait urusan surat-surat tanah, karena kesal, dia pun mengancam, “Ah, udah deh. Saya mau lapor Ahok saja!”

Sim salabim, setelah itu urusan lancaaaaaar. Hahahaha.

Menghadapi susunan anggaran yang isinya anggaran siluman dengan angka trilyunan, memangnya cukup ya dihadapi dengan senyum manis nan bijaksana, “Ayo yaaaa, jangan nakal. Jangan korupsi. Korupsi dosa lho. Ayo kita semua sadar bersama-sama.”

Ini Jakarta, Bung! Bukan pertunjukan opera sabun .

Pembangunan MRT di Jakarta (gambar : www.tempo.co)

Mereka, para pejabat negara itu tiap sumpah jabatan memangnya kalian kira mereka bersumpah atas nama siapa. Atas nama lo, atas nama nenek moyang lo?

Bukaaaaaaan. Mereka bersumpah janji dengan kitab suci kepercayaannya masing-masing.

Dengan sumpah itu, mungkin bisa seenak jidat memasang harga jutaan untuk pengadaan tempat sampah. Per biji. Pengadaan scanner, pasang harga 350 juta. Yaela jangankan urusan yang kata kalian “hanya” urusan duniawi itu, dana haji saja bisa dipermainkan.

Kalian sebut apa orang-orang yang mungkin tiap hari membaca ayat suci tapi perilakunya sama sekali jauh dari yang mereka ucapkan? Apa itu namanya, teman-teman? .

APBD juga menjangkau masalah fasilitas umum termasuk kualitas pendidikan yang seharusnya menjangkau seluruh rakyat. Pendidikan ini hal mendasar karena pendidikan, like I always said, bisa menjadi salah satu pemutus mata rantai ketidakberdayaan dalam hal apa pun .

APBD juga kalau dimanfaatkan seoptimal mungkin ya itu hasilnya … sungai-sungai yang dulu kita sudah pasrah dan hanya mimpi-mimpi, “Kapan Jakarta bisa begini bisa begitu”

Sekarang sungai-sungainya bersih karena PEMBENAHAN habis-habisan yang dilakukan Ahok dan jajaran Pemrov DKI. Kalian kira itu otomatis ya? Kalau otomatis kenapa baru bisa di era Ahok? Dulu-dulu masalahnya apa?

Gambar : Facebook Fanpage “Dinas Kebersihan DKI Jakarta”

Belum lama berlalu viral berita soal Ahok mengamuk kenapa tanah kuburan saja bisa dijadikan bahan bancakan cobak? *pijetKening*.

Unfortunately, yang diperjuangkan Ahok itu belum “full tank”. Seperti saya bilang, masih pemanasan. Tidak mungkin bisa mengubah perilaku puluhan tahun hanya dengan dua tahun kepemimpinan. Tugas Ahok belum selesai .

Dan sekarang, calon-calon lain mengklaim MAU MELANJUTKAN program-program Ahok. Kasih senyum manis saja deh .

Ahok juga hebat dalam masalah pengawasan. Dia itu bisa lho ngamuk-ngamuk sambil menyebutkan undang-undang terkait dengan sangat lancar. Jadi, memang repot. Galak + cerdas. Perpaduan yang “ngeri”.

Benar-benar tipe eksekutor. Pemrov DKI diubek-ubeknya. Yang namanya rotasi dan pergantian posisi berlangsung secara disiplin dengan memperhitungkan KINERJA.

Tentu ada korbannya. PNS yang sudah berumur dan sudah “nyaman” dengan sistem yang dulu-dulu tentu terhempas satu persatu. Makanya, resistensi pun tinggi. Memangnya enak kalau sudah biasa ongkang-ongkang kaki sekarang kena pecut melulu .

Jadi, kalian jangan kira kerjaan PNS itu santai-santai dan tukang ketik doang. Setidaknya untuk PNS di Pemrov DKI, hal itu sama sekali tidak berlaku lagi.

Jangan suka nyinyirin PNS. Kalau mereka kerjanya bener kan kita juga yang mendapat manfaat .

Beberapa teman di Pemrov DKI mengeluh betapa beratnya kerja mereka sekarang, ya mari kita hibur mereka dan ngasih semangat yuk sama-sama, “Terima kasih ya teman-teman Pemrov DKI atas kerja kerasnya. Usaha tidak akan mengkhianati hasil (y). Jakarta kini adalah Jakarta yang sungguh berbeda.”

Berbeda dalam arti yang positif dong ya tentunya .

“Serangan” terhadap Ahok terkait isu sensitif tertentu ya harap dimaklumi saja.

Dari tahun 2012, 5 tahun yang lalu, isu yang diangkat juga sama kok.

Ya kita bisa apa. Hampir tidak ada celah untuk menjatuhkan Ahok secara rasional. Terpaksa ya mau tak mau lagi-lagi harus berlindung di balik isu sensitif.

gambar : www.merdeka.com

Lima tahun berlalu sama sekali tidak ada peningkatan . Tidak ada *thumbsDown*.

Ya itu kan mereka.

Kalau kita mah… fokus saja. Fokus!

Kalian rela, semua perubahan yang sungguh nyata di depan mata ini akhirnya berlalu begitu saja? Yakin kalau diganti akan sanggup menerabas sistem birokrasi secemerlang Ahok?

Modalnya apa, rekam jejaknya apa? Think about it .

Kan saya sudah bilang deh ya, soal Ahok adalah standar baru. Yes! Kinerjanya benar-benar bikin deg-degan. Standarnya tinggi. Keberaniannya bikin jiper. Diskotik tenar yang sudah meresahkan sekian lama saja bisa dibubarkan tanpa banyak drama.

Kalau sampai nanti gagal memenangkan Pilkada dengan prestasi segitu kinclongnya, di daerah-daerah lain jadi terpengaruh, “Ah, si Ahok saja yang capek-capek gini gitu kalah kok. Berarti enggak perlulah tonjolin kinerja. Cukup senyum manis nan bijaksana melambai ke kamera seperti biasa, seperti pejabat dulu-dulu. Tidak ada yang perlu diubah.”

Jangan sampai fokus kalian terpecah atas isu-isu yang itu-ituuuuu saja dibesar-besarkan, digoreng-goreng sampai gosong, ditiup-tiup sekuat tenaga. Jangan terpengaruh .

Tetap tonjolkan kinerja-hasil nyata-rekam jejak (y).

Boleh dong kampanye kalau positif ya . Jangan malah menarik diri dari kampanye apa pun . Kalau kita tebar sisi positif terus mereka sakit hati ya salah siapa dong? hehehe.

Ikuti fanpage-fanpage berikut ini kalau tetap gatal pengin share ini itu, ingin memantau hasil kerja Ahok dan Pemrov DKI, serta ingin terhindar dari debat kusir tiada makna :

Pemprov DKI Jakarta
Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama
Jakarta Smart City

Jangan takut menunjukkan keberpihakan . Jangan ikut-ikutan kayak mau perang gitu ah kelakuannya. Ingat, tidak ada yang bisa kalian lakukan untuk menurunkan ketegangan mereka. TIDAK ADA. It’s their problem. Not yours .

Jakarta sudah berbenah sekian jauh. We’ve come so far, don’t throw it away .

Yang matanya sipit tapi nyalinya lebar jangan sampai lepas!

Fokus, fokus, fokus

davincka@gmail.com:

View Comments (8)

  • pendukungnya ahok ada dimana mana, enggak hanya di jakarta, pelosok kota kecil pun yang jaraknya ratusan kilometer dari jakarta pun ada. Bahkan luar jawa pun aku percaya juga ada.

    Semoga ahok bisa lanjut lagi dan berbenah, karena secar nggak langsung efeknya akan tersebar ke pelosok negeri, rakyat mulai positif bahwa pemerintahan bisa bebenah.

  • Mbk jihan, selalu inspiratif tulisannya..but, for this issue, hmmm..seperti yg tertulis di atas, ahok selama jd gubernur bukan representasi partai manapun yah? Cmiiw..jd penasaran seandainya terpilih lagi apa bisa ya segarang sblmnya? Tangguhkah saat berseberangan dgn partai yg mendukungnya?

  • Sip mba jihan...
    Sya kok ya prihatin sama teman2 saya yg begitu bencinya sm Ahok, saking bencinya sampai menumpulkan mata bathin nya.. sehingga tak melihat ada kebaikan di diri pak Ahok.
    Soal yg penistaan agama yg dituduhkan ahok kyknya perlu dpkirkan scra rasional apa iya ahok bgt?. Apa sebodoh itu ahok berani menghina Islam? Secara dia gubernur Dki yg mayoritas masyarakatnya muslim? Apa lagi dia mau mencaonkan diri lagi nanti di pilgub?
    Seharusnya Buni yani yg dipertanyakan maksudnya apa dia unggah video yg sdah dipotong dan diedit bgtu? Kalau seandainya terjadi kerusuhan yg besar ini dosa dia...

    • Bukanlah. Tiap orang bertanggung jawab sama dosanya sendiri-sendiri. Kalau terpengaruh dengan video sepotong itu ya BY enggak tanggung jawab lah :D. Siapa suruh gampang terprovokasi :p.

  • Setelah sabar menunggu...akhirnya tulisan Mb Jihan tentang ini muncul juga. Kasihan saudara dan teman sesama muslim yang telah terprovokasi isu ini. Tetap berpikir jernih dan fokus seperti kata Mb Jihan !!!

    • Ya beda-beda perspektif dong ya. Buat mereka kan ini masalah akidah hehehe. Mereka juga merasa kita kali yang tidak normal :p. Jadi mending fokus ke tujuan masing-masing saja, yes? ^_^