[Cerbung] Temanku Cina (2)

Tentang Dia (Bagian 2) –> bagian 1 nya di sindang :D. 

Oleh : Jihan Davincka

***

Tahun demi tahun berlalu.

Tidak seperti hari biasanya, sore ini, rumah si Cina agak ramai. Astaga, melihat dia dan papi-maminya saja aku suka pusing. Sekarang, ada belasan orang-orang bermata sipit memenuhi ruangan besar di tengah-tengah rumahnya.

“Jangan bengong. Masuk sini.” Tiba-tiba tanganku ada yang menarik.

“Ada acara apa?” Tanyaku penasaran ketika kami berdua sudah duduk berdua diatas ranjang besar di kamarnya. read more

[Cerbung] Temanku Cina

Tentang Dia

Oleh : Jihan Davincka

***

BAGIAN 1

Tanah di ujung jalan itu cukup luas. Bertahun-tahun ditinggal pemiliknya, lama-lama dijadikan tempat membuang sampah oleh para tetangga.

Aku melewatinya selalu dengan hati berdebar. Bangunan rumahnya sudah hampir tidak ada. Seminggu setelah bangunan itu kosong, rumah batu yang sempat berdiri kokoh di sana dibongkar orang-orang.

Dulu-dulu aku suka mengusap-usap mataku jika lewat sini. Aku tidak mau terlihat menangis. Aku takut kalau orang-orang tahu mataku basah. read more

[FF] Dear Pakde, …

Gambar : www.myeloma.org.au
Gambar : www.myeloma.org.au

Tak berani kuremas selembar kertas di tanganku. Cepat-cepat kusisipkan di balik kebaya. Tanganku berkeringat. Kalau tintanya sampai luruh tak terbaca, habislah aku.

Ini bukan surat kuitansi apalagi surat cinta. Tapi di atas lembaran putih itulah, kutitipkan harapan terakhirku. Usaha penghabisan untuk menyelamatkan masa depanku. Ketika sebulan yang lalu Ibu gencar membujukku, “Mbah Setyo sudah membantu melunasi utang bapakmu. Tolonglah Ibu, penuhilah permintaan keluarga besar untuk menikah dengan anak Mbah. Iku Pakdemu. Pakde Trisno.” read more

Tips Menulis Cerpen : Write and Send!

Coba lihat contoh cerpen di bawah ini :

Jam 12

Sepuluh menit lagi. Tanganku berkeringat terlalu banyak. Sampai-sampai aku takut sebilah benda di tanganku akan terlepas. Seluruh rasa percaya diri yang setengah mati kukumpulkan beberapa bulan terakhir ini entah kemana perginya. Kini, tak cuma jantung yang berdetak terlalu cepat, lutut pun bergetar begitu rupa.

***

Apaan sih ini?

Ada yang nanya, kalau bikin cerpen, pembukanya enaknya gimana? Judulnya apa? Contoh paragraf pertamanya gimana? Semacam nanya soal tips menulis cerpen gitu, ya. Duh, paling enggak ahli deh bikin tips-tips hihihi. Apalagi tips menulis cerpen. read more

[Cerpen Majalah Kartini] Judul : Yang Kumau

Cerpen Majalah Kartini , Oleh : Jihan Davincka

***

Cerpen Majalah Kartini

Jam sebelas lebih sepuluh menit. Masih dua jam lagi pesawatnya mendarat.
Aku tak bisa melupakan peristiwa tiga bulan lalu. Saat wajahnya merekah penuh kebahagiaan, tak henti-hentinya berujar, “Manda, ini betul-betul keputusan yang tepat. Terima kasih, Nda.”

Aku tak melepaskan genggaman tanganku sejak detik aku duduk di sampingnya, “Doakan selalu yang terbaik ya, Pa.”

Wajah berseri yang tengah terbaring di sebuah ranjang rumah sakit mengangguk-angguk dengan mata berbinar. Pipiku memanas. Dua butir airmata meluncur cepat tak tertahan. Kuabaikan segala kerisauan yang menghantui beberapa minggu terakhir. Apapun untukmu, Papa. read more