When We Just Can’t Have It All :)

Bagian dari Wisata Swiss yang agak sayang dilewatkan :Rosengarten, salah satu tempat yang menempati daratan tertinggi di Kota Bern, Swiss.

rosengarten rimbun

Yang membuat pemandangan alam Swiss yang mempesona itu karena sebagian kotanya memiliki daratan yang tidak rata. Jalanannya bisa turun naik gitu hehehe.

Yang paling kontras adalah kontur daratan di Kota Lausanne.

Tapi di Bern pun juga tidak rata-rata amat. Makanya, ada banyak titik di mana kita bisa leyeh-leyeh dan memandangi kota Bern dari ketinggian. Di Rosengarten ini misalnya :D.

Rosengarten = Rose Garden = Taman Bunga (Mawar) :D.

Taman bunga ini menjadi tempat bagi lebih dari 200 spesies bunga mawar. Saat ke sana, sebagian besar bunga-bunga belum mekar. Maklumlah masih akhir Maret waktu itu. Musim seminya  masih malu-malu.

Di sana juga ada restoran yang cukup besar yang menyediakan tempat makan outdoor dan indoor. Menunya ada yang makanan ringan seperti sandwich, kue-kue manis, roti-rotian lainnya, teh serta kopi. Ada juga makanan yang lebih berat seperti pasta-pastaan dll.

Rosengarten bisa ditempuh dengan tram no.10 dari Bahnhof-Bern. Turun di halte dengan nama yang sama, “Rosengarten”. Dari Bahnhof, waktu tempuhnya sekitar 20-25 menit. Terhitung agak jauh nih untuk kota seukuran Bern. Tapi tramnya nyaman banget kok ;). Swiss gitu lho ^_^ *jempolGedeGede*.

Di salah satu sisi area Rosengarten, ada tembok menjalar yang menjaga agar kita tidak terperosok di lembah bukit yang bawahnya tuh jalan raya gede. Tidak terlalu curam sih lembahnya.

Di situlah, saat matahari musim semi mulai rutin menampakkan diri, banyak orang duduk-duduk sambil lihat-lihat kota dari atas. Eike dong salah satunya hihihihi.

rosen sama abil

Nah, foto di atas itu (yang ada saya dan si bocah nomor 1 :p),  pemandangan Bern yang kita lihat dari tembok di Rosengarten tadi saat pepohonan belum ada yang berdaun ^_^.

Waktu itu, awal musim semi baru tiba. Sebagian besar pohon belum keluar daunnya. Jadi kita bisa memandang jelas bangunan-bangunan tinggi di bawah dan aliran sungai Aare yang warnanya hijau bening itu ^_^.

Surga bener deh rasanya <3. Pengin aja gitu rasanya duduk-duduk terus sampai lamaaaaaaaa di situ.

TerCandy-candy banget saat tiba-tiba kepikiran kalimatnya Terry ke Candy di seri 7 yang fenomenal itu, “Lebih baik waktu berhenti di saat seperti ini.”

Lebay kaleeeeee hahaha. Niatnya mau wisata Swiss kok ya malah dramaaaa -_-.

wisata swiss kota bern rosengarten
Dari atas Rosengarten, Bern, Swiss

 

Enggak lama abis ke Rosengarten ini, kami sekeluarga balik ke Irlandia lagi. Anak-anak udah kelamaan bolosnya hahaha. Hampir 2 bulan boooo ngintilin suami di Swiss :p. Tapi suami cuma 3-4 hari terus balik lagi ke Bern untuk menyelesaikan assignment yang totalnya memang 3 bulan.

Terus dikirimin foto ini, dari spot yang sama di Rosengarten. Wah, pohon-pohonnya sudah gondrong semua hihihi. Pemandangan di bawah sudah banyak yang ketutup dengan dedaunan dari segabruk-gabruk pohon di sudut-sudut jalan dan pinggiran lembah.

rosen rimbun 3

Tapi jadinya seger lihatnya. Kalau pas awal musim semi, cantik tapi kesannya gersang karena yang terlihat hanya batang dan dahan pohon coklat-coklat tanpa daun sama sekali.

Tapi kalau pepohonan rimbun, pemandangannnya jadi enggak maksimal. Penginnya dapat semuanya yak, ya yang seger-seger plus pemandangan cantik :p. Ya gimana … sudah dari sananya begitu.

Dalam hidup ini pun *mulai dah ceramahnya hihihi*, kita juga tidak selalu bisa berkesempatan memilih yang baik-baik saja. Misalnya nih, uang pas-pasan, lapar plus masih harus menyimpan uang untuk pulang naik angkot. Maunya sih tetap makan enak dan tidak jalan kaki pas pulang hahaha.

Apa daya, uang hanya cukup untuk beli nasi + kuah sayur nangka + kerupuk + perkedel di warteg, sisanya cukup untuk naik kendaraan umum. Padahal makan soto ayam enak juga, tuh, huhuhu.

Atau mari kita pikirkan drama yang lebih esktrim lagi hihihi.

Perhaps, about this girl. Tentang salah satu persimpangan di jalan hidupnya.

Ceritanya, dese ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri dan sudah dapat beasiswa. Terus dapat tawaran pekerjaan juga di sana. Heaven! Sudah dari kecil dia bercita-cita “melihat dunia”.

Eh, si pacar ngajak nikah. Tapi pacarnya enggak mau kalau dia ke luar negeri. Maunya nikah saja terus sekolah atau kerja tetap di Indonesia.

Orang tua si perempuan ya kepenginnya sekolah dulu saja enggak usah kerja. Paling kan setahun dua tahun baru pulang dan menikah. Tapi itu pun yang laki-laki enggan menunggu.

Jadi semacam ultimatum, pilih aku atau luar negeri! Yuk yaaaaa, kurang drama apa iniiiiiii hahaha.

Then, she has to choose.

Pastilah pilihan yang berat, ya. He was such a perfect person for her. Tapi ya si Eneng juga udah kadung punya cita-cita mau “melihat dunia” bahkan sejak sebelum bertemu si pria idaman tadi.

Si Eneng tentu penginnya ya dia tetap sekolah terus mungkin bekerja sebentar lalu pulang lagi dan melanjutkan mimpinya yang lain :). Atau, si Akang yang ikut ke luar negeri. Sekolah juga kek atau cari pekerjaan juga.

Pokoknya gimana biar tercapai semuanya.

Jadilah dia tetap berangkat ke luar negeri dan merelakan hubungannya kandas. Ya putusnya pun drama. Lalu, si perempuan berharap at least yang laki-laki memaafkan dan hubungan tetap berlanjut walau bukan lagi sebagai kekasih atau calon istri.

Si perempuan akhirnya bersekolah di luar negeri dan mendapatkan pekerjaan di sana. She finally gets what she wants. Well, some of them.

Iya sih, akhirnya yang laki-laki mengirim permintaan maaf. Anggaplah via email, ya. Happy ending? Entar dulu. Di dalam email itu ada lampiran dalam bentuk attachment.  Berupa undangan pernikahan. Nyesssss, sakitnya di mana, sakitnya di mana … huhuhu.

Ranting-ranting kering di sekitar Rosengarten membuat  mata kita leluasa menikmati pemandangan kota dari sebuah tembok tinggi. Walau cuaca masih terbilang dingin dan berangin. Namun, begitu musim semi mencapai puncaknya dan pepohonan lagi rimbun-rimbunnya, suhu pun sedang cerah-cerahnya, justru pemandangan dari atas tertutup oleh banyaknya dedaunan yang muncul.

Sometimes along this thing called life, we can’t have it all.  We just … can’t :). Tapi kalo rajin menabung mudah-mudahan kesampaian ya cita-cita kita ngerasain yang namanya wisata swiss ke berbagai tempat cantik di negara Eropa ini ;).

Have a nice weekend, Readers! <3

rosen rimbun 2

1 comment
  1. True, ingat wktu bebas tes masuk slah stu kampus swasta di bandung.tinggal berangkat,malah ortu tetap kekeuh saya kuliahx di makassar sj.pdahal niat banget mau kuliah di bandung.alhasil lagi galau2 nya,istikharah.baru sekali shalat kok yg terlintas kota makassar,masih nda percaya,soalx niat skalimi mau kuliah di bandung.
    pas diulang2 eh masih sama.akhirx berjuang lagi ikut SNMPTN n lolos di unhas.hehe

    salam kenal k jihan

Comments are closed.