[Third Pregnancy] Hamil 18 Minggu Anak Ketiga

Hamil lagi :D. Ini sudah hamil 18 minggu, eh apa 19 minggu ya. Pokoknya segituanlah. Ada teman yang nanya, “Eh gimana? gimana? Hamil sekarang masih kurus gak?” πŸ˜€

Ternyata … udah enggak lagi huhuhu. Hamil pertama dulu memang ceking banget. Sampai-sampai di kantor, tiap hari wara wiri depan satpam, Pak Satpamnya baru ngasih selamat pas udah hamil 7 bulan!

Hamil anak pertama, 30 minggu, ceking kan hehehe
Hamil anak pertama, 30 minggu, ceking kan hehehe

Katanya pagi itu, “Ya ampun Neng, alhamdulillah akhirnya hamil. Selamat ya” Hahahahhaaha.

Waktu minta izin cuti melahirkan di kantor, ada bos yang menghampiri meja dan bilang, “Jihan, gue lupa lo hamil! Hamil beneran gak sih? Tahu-tahu udah mau cuti?” Da`n dia pun menyerahkan segambreng kerjaan yang kebetulan berhubungan dengan divisinya hihihi. Bukan bos langsung soalnya.

Alasan dia, enggak kelihatan kalau hamil :D. Padahal menjelang lahiran rajin wara wiri ke mana-mana karena waktu itu kantor lagi ada perhelatan besar, mau ganti sistem! Pastilah personel IT yang paling dicari-cari :D. Dicari-cari untuk disuruh ini itu pastinya hahhaha. Sekarang sih di hamil 18 minggu so pasti udah melendung banget.

Seru kalau ingat dulu lagi training sistem baru, menyelinap keluar sebentar buat mompa ASI di Nursery :D. Pernah juga harus tetap ngantor pas libur tahun baru. Dijutekin sama suami :p. Tapi sebete-betenya, dianterin juga istri imutnya ini ke kantor pulang pergi. Terima kasih ya, Cinta. You’re my best <3. Kemaren abis anniversary, gombal jalan terus hahahaha.

Hamil minggu 19
Hamil minggu 19 di Bern, Swiss

Namanya libur, tahun baruan pula, hanya lantai tempat divisi IT doang yang ramai. Sistem baru go live. Dipas-pasin sama tahun baru. Sore-sore menjelang magrib masuk Nursery Room sendiri agak merinding hihihi. Tapi gimana dong, sudah hampir tumpah neh hahahaha.

Akhirnya komat kamit baca-baca surah macam-macam biar enggak takut karena sendirian doang. Saya mompanya kan pakai tangan jadi benar-benar sunyi senyap enggak ada bunyi pompa ASI elektrik yang digunakann mayoritas teman-teman di hari-hari biasa.

Hamil 18 Minggu

Nursery Room kantor saya dulu keren bingiiitsss ^_^. Ruangannya gede dan lengkap. Sagala aya! Unilever gitu lhooooo hehehehe :p. Kadang kalau sudah masuk Nursery, apalagi kalau lagi rame, sampai luber-luber dah tuh ASI saking serunya kita bergosip hahaha. Kadang sampai diteleponin sama Pak Bos ditanyain kok belum balik ke meja juga? Upssss… hahaha.

Tapi jangan khawatir. Di kantor saya dulu tuh, memeras ASI adalah hak! Kalau saya sudah nenteng tas item yang isinya segala macam perkakas mompa, Pak Bos enggak berkutik. Paling manyun aja dia padahal sudah siap-siap ngajak meeting! Hahhaahahaha. Sungkem dulu sama Pak Bos.

Hamil ke-2 di Jeddah. Ke mana-mana pakai abaya. Enggak pernah ganti abaya. ALhamdulillah sampai melahirkan, muat terus abayanya :D. Jadi makin-makin deh kurang gaung kalau hamil hihihihi.

Nah, hamil ke-3 ini, mungkin karena awalnya juga berat badan sudah lumayan hhhi. Jadilah, baru memasuki #week19 sudah buncit aja. Serius lho, hamil pertama dulu kan saya rajin foto-foto saban minggu hahahahaha. Itu perut baru nongol after #week25 :D. Hamil pertama, hamil mudanya paling parah. Turun sampai 5 kilo, enggak bisa makan.

Penampakan hamil anak ke-3 :D
Penampakan hamil anak ke-3 πŸ˜€

Hamil ke-2 paling enak makannya hihihi. Sudah mana di sana kan katering banyak, rumah makan di mana-mana, harga murmer, mana mau eike nyentuh dapur pas hamil muda! Hahahahahaha.

Soal hamil muda, nyaris tidak ada perubahan! Drama selalu dimulai di #week6. Dan baru berakhir di #week16 *ngelapKeringat*. Entah kenapa konsisten ini dari hamil 1, 2, 3. Hamil 18 minggu sih sudah mulai enakan banget.

Karena semua kehamilan saya direncanakan, maklum ya enggak pakai kontrasepsi buatan hihihi, sebelum hari H mens berikutnya, saya sudah siap-siapin testpack. Hoki saya memang bagus nih. Alhamdulillah ya Allah :).

Banyak yang bertanya soal kontrasepsi alami yang saya pakai. Saya jujur saja, saya pribadi memang takut pakai kontrasepsi buatan apa pun (kecuali kondom, which is kurang sreg juga :p, tahu kan maksudnya hihihi). Alasan saya lebih ke “alasan agama”. Ya, ya, ya. Saya konservatif banget soal ini. But don’t judge me ya, saya juga menerapkan ini untuk pribadi saja, kok ;). Tidak berani melarang-larang orang lain untuk memilih hal yang sama.

Adik saya tanya dia mau pakai spiral, saya bilang pakai saja. Karena memang fatwa ulama sehubungan hal ini terbagi 2. Monggo dipilih mana yang dirasa cocok.

Saya sepakat dengan almarhum Bapak, “Anak adalah rezeki” ^_^. Dan rezeki tiap manusia ada di tangan Allah. Tapi saya sadar, enggak mungkin juga enggak pakai pengaman sama sekali. Suami juga keberatan. Makanya, saya berikhtiar dengan kontrasepsi alami tadi. Lumayan juga effort untuk meyakinkan suami. Karena kontrasepsi alami memang lebih rumit. Harus dengan kerja sama kedua belah pihak. Makanya saya prefer cara ini hihihi.

Enak saja kita perempuan yang harus menanggung macam-macam resiko kesehatan sementara suami enggak ngapa-ngapain :p.

Saya juga tipe orang percaya akan kekuatan ilmu. Entah mengapa, saya meyakini pasti ada cara yang cocok untuk saya biar tidak saban tahun tek dung melulu hihihihi. Cara yang aman yang tidak harus beresiko lumayan buat kesehatan. Cara yang tidak bertentangan dengan logika manusia.

Kombinasi dari hasil tanya-tanya sama dokter kandungan yang membuat saya makin bulat (dan makin takut! hahahahaha) untuk TIDAK menggunakan kontrasepsi buatan non-kondom, googling sana sini, membaca buku macam-macam, menguatkan hati dengan membaca ayat-ayat dalam alquran, akhirnya saya jadi belajar soal pembuahan-masa subur-seluk beluk sperma dan sel telur dan macam-macam hihihihi.

Apa efek karena dulu sempat ngebet pengin jadi dokter ya? #eaaaaa :v :v :v.

Ilmu sudah cukup saatnya praktik. Tapi apa pun itu, saya percaya, tiada daya dan upaya melainkan kehendak Allah semata :). Begitulah salah satu hikmah yang saya tangkap dari kisah Bunda Maryam dalam alquran.

Jadi ya, keyakinan memang modal utama untuk memilih metode kontrasepsi :). Jangan berpikir kita semua hokinya sama. Mungkin juga saya dibantu hoki, makanya saya tidak berani merekomendasikan ‘cara’ saya kepada siapa pun. Takut disangka sotoy. Padahal emang! Hahahaha .

Anyway, saya menggunakan cara standar kok –> senggama terputus :). Cari di Google maksudnya apa :p.

Periode menstruasi yang teratur juga menolong saya. Saya leluasa pakai sistem kalender ^_^. Ini kepake justru kalau lagi merencanakan kehamilan. Oh ya, pola makan itu juga berpengaruh untuk mengatur periode menstruasi katanya. Kurang tahu juga saya. Sejak pertama kali haid, alhamdulillah, memang teratur :).

Sejak ikut FC, jadi lebih baik lagi, sih. Sila dicoba sendiri ya. Di blog saya sudah banyak postingan tentang FC ini.

Hamil 18 Minggu naik perahu di Swiss
Bumil naik perahu bareng si calon abang πŸ˜€

Tapi ingat, kesehatan itu harus menyeluruh. Sehat bermula dari perut, ke perasaan, ke pikiran, ke olah tubuh secara fisik kan? Satu paket! ;).

Waktu hamil muda, mood lagi berantakan. Makanya sempat menghindari dunia maya biar enggak keposting yang aneh-aneh. Bawaannya pengin mengeluh terus soalnya hahahaha. Saya banyak-banyak tiduran saja, baca-baca biografi ini itu di atas tempat tidur dari Google biar tetap waras :p.

Iyalah, tidak perlu semua hal perlu kita publikasikan dong ya. Biar yang indah-indah saja yang keluar hahahaha. Pencitraan? Tidak juga. Karena saya pikir apa gitu untungnya mengeluh di media sosial? Masalah pribadi pula. Solusi enggak ada, malu iya hihihihi :p.

Hamil 18 Minggu Masih bisa jongkok-jongkok ^_^
Masih bisa jongkok-jongkok ^_^

Untuk anak pertama memang saya khusus mendoakan minta anak laki-laki hehehe. Untuk seterusnya saya tidak peduli ^_^. Laki-laki lagi juga saya senang. Enak, gak ada saingan hahahaha. Enak juga karena sudah hands-on banget kalau anak laki :p. Kalau perempuan juga tetap senang.

Semoga bisa melahirkan normal lagi, semoga anaknya sehat jasmani dan rohani, Mama-nya juga bisa langsung fit, dan semua-muanya tidak masalah. Aamiin.

Kini, saya sedang mengandung anak ke-3 saya. Sudah memasuki minggu ke-19. Sekalian posting foto-foto jalan-jalan kemaren. Pada penasaran nanya soal perut hahahhaha. Sudah buncit, cit, cit! πŸ˜€ πŸ˜€ :D. 3 hari lalu main ke mana gitu ya. Susah nama tempatnya hihihi. POkoknya masih di seputaran Bern.

Foto muka sendiri semua gini, jadi ya maaf “dikunci” untuk “FRIENDS” only :D. Sok kecakepan banget lo hahahahaha.

This is me, on my #thirdPregnancy in #week19 ^_^. Hamil minggu 19 :D. Β Doakan lancar ya teman-teman ^_^ *sungkem*.

Hamil 18 minggu (sekitar 18 - 19 minggu)
Doakan semoga lancar semuanya hingga melahirkan and…beyond ^_^
6 comments
  1. Selamat ya Jihan πŸ™‚

  2. Alhamdulillah, selamat mba Jihan, semoga sehat slalu dan dimudahkan persalinannya kelak πŸ˜€

  3. amin….semoga anaknya cewek πŸ™‚

  4. barakallah mbak jihan πŸ˜€
    wah, nanti akte kelahiran anak-anaknya beda-beda ya mbak tempat lahirnya hihihii

  5. Waktu memang begitu cepat berlalu dan dinamis …. lama gak mampir ke blognya mbak Jihan, tahu-tahu sudah hamil anak ke-3.
    Selamat ya… semoga ibu dan calon bayinya senantiasa sehat dan kelak lancar persalinannya. aamiin.

  6. ibu yang tangguh . . . πŸ™‚

Comments are closed.