e-Hate, Bisnis Baru yang Menjanjikan?

There’s a saying, “Rumours are created by haters, spread by fools, and accepted by idiots.”
Don’t be ANY of them ;).

e-hate
Gambar : getthelowdown.co.uk

Hati-hati teman-teman, sekarang sudah ada bisnis baru yang namanya e-hate. HIhihi. Tidak sengaja beberapa waktu lalu membaca joke soal e-hate ini di wall seorang teman.

Ada pihak yang sengaja menebar hasut dan rasa dengki demi memancing like/share/komentar/hit orang lain di portal/situs/fanpage mereka :).

Yang harus kalian pahami, mereka tidak peduli bobot berita atau kebenaran dari hal-hal yang mereka sampaikan. Karena memang BUKAN itu yang dicari. Di dunia maya memang ada bisnis seperti  e-hate ini. Entah mereka mengejar pendapatan dari google adsense misalnya.

Kami, para blogger, banyak yang memanfaatkan adsense ^_^. Ada yang tak segan-segan membuat judul provokatif demi meraup jumlah klik dan merebut tempat di Hasil Pencarian Google ;).

Di Facebook juga banyak iklan-iklan model begini ;).

 

Toh, internet tidak bisa melacak mengapa portal/situs/fanpage bersangkutan bisa ramai pengunjung/like/share/hit/komentar. Tapi makin besar jumlah pengunjung/like/share/hit/komentar, ada sejumlah materi yang bisa didapatkan oleh pemilik portal/situs/fanpage. Tidak berlebihan rasanya jika ada bisnis baru yang dinamakan e-hate ini :p.

Berita hoax ini macam-macam. Tidak hanya soal politik. Beware ya, jangan sampai mereka dapat duitnya, kalian dapat dosanya doang :p.

Kalau kalian ngeyel bahwa pesan tulisannya bagus. Ingat saja, sebuah rumah yang kokoh pasti akan terbangun dari batu bata terbaik, semen yang berkualitas, pondasi yang kuat, dan bukan kayu yang abal-abal :). Tujuan mulia apa bisa tercapai dengan berita bohong/hasutan/dengki? :). Seperti air yang tak akan bisa bercampur sempurna dengan minyak. Begitu juga kebaikan vs keburukan ^_^.

e-hate
Gambar : drgerrylewis.com

Masih meremehkan dampak negatif dengan kebiasaan menyebarkan hoax/hasutan/dengki yang marak lewat e-hate  ini? Maka ingatlah kasus Nayirah, salah satu pembawa berita palsu sebelum Perang Teluk 1.

Perang Teluk I yang melibatkan Irak, Kuwait dan Amerika Serikat dipicu oleh sebuah berita hoax yang sarat kebencian dan hasutann tingkat tinggi. Hoax nya sendiri berhasil dibongkar. Sayangnya, terungkap setelah ratusan ribu nyawa melayang sudah :(.

Dan kalau kalian mengira, perang Teluk ini ada masalah sentimen agama maka kalian salah besar. Ini sesungguhnya perseteruan Kuwait vs Irak. Di mana Kuwait dan sekutunya, Arab Saudi, “mengundang” Amerika Serikat untuk “menyelamatkan” mereka.

 

Amerika Serikat sih tidak peduli apakah orang-orang di Timur Tengah menyembah batu kek, menghamba pada pohon kah, atau Budha atau Hindu bahkan muslim, yang penting bagi mereka, “Bagi minyaknya dong, Kakaaaaaa” hahaha.

Hati-hati buat kita semua ^_^. Termasuk saya hihihihi :p.

Jangan-jangan benar, saat kita menyangka dunia sudah berlepas dari thagut kala animisme dan dinamisme telah runtuh, ternyata sudah ada thagut baru yang makin tak terbendung pengaruhnya –> Uang :).

Jangan  menggadaikan kehormatan hanya untuk menunjukkan kebencian. Ruginya dobel ;).

Membenci memang wajar, kita manusia biasa. Tapi menebar kebencian itu hal yang lain lagi ;). Don’t!

Saya kutipkan sebuah komentar dari seorang teman di wall FB tempo hari : “Malanglah buat para PEMBENCI, orang/sesuatu yg dibencinya itu senantiasa memenuhi PIKIRANnya. Bahagialah buat para PENCINTA, orang/sesuatu yg dicintainya itu memenuhi ruang HATInya …”

Ada banyak sekali sebenarnya kebaikan yang bisa kita tuai dan kita sebarkan via kecanggihan internet ini. Stay away dari macam-macam hasut dengki. Percayalah, kebencian itu seperti api. Yang sanggup membakar habis segalanya. SEGALANYA. Do not Support E-HATE. Say no to hoax! Stay positive! ;).

e-hate
Gambar : llikethedew.com
13 comments
  1. Menebar benci menuai pundi
    Menggadaikan nurani
    Ironis

    1. Ya itu mungkin contoh “mengabdi” pada uang 😀

  2. Mbak, tulisannya ngena banget. Ijin share ya… semoga kebiasaan nyinyir, males baca dan males nyari tau bener atau ga suatu berita, maunya langsung komen paling kenceng, paling pedes, paling ngerasa betul, semoga yg nyebelin2 itu bisa cepet berlalu dan masyarakat Indonesia cepet belajar buat ga ngasih sampah masuk ke otak ama hati 🙂 Gbu, mbak!

  3. contohnya arrmurah yang udah di banned, kemudian voa-salim, belum lagi website blogspot kacangan isinya mualaf mualaf :v shame on you !

    tapi ya emang begitu bisnis, disini agamanya terlalu kental, ada isu agama dikit langsung meledak deh,

    tinggal pasang adspace dapet duit deh dari internet.

    kalo nggak, http://hrtalk.id/2015/06/08/yuk-kerja-remote-bekerja-secara-remote-solusi-mengatasi-pengangguran-secara-global/#sthash.h2olfhAM.dpbs bisa dapet duit dari internet juga

  4. mau tanya dong mbak jihan, saya bru2 ini mempelajari Islam. Ada beberapa hadist dari riwayat muslim tentang masjid, nabi melarang makam2 para nabi dan orang2 sholeh di jadikan tempat ibadah. Kenapa di dalam masjid nabawi ada makam baginda Rosul dan beberapa sahabatnya ?

    1. Sholat boleh dimana aja kok mas. Asal bersih dari najis. Yang ditakutkan ketika kita sholat di makam orang2 sholeh itu adalah niatan kita sholat, untuk meminta sesuatu pada makam itu bukan pada Allah 🙂

      1. @mbak asri
        hanya Alloh lah Maha Mengetahui, yg mana yg lebih baik buat hamba2-Nya.
        Yah saya cuma menyampaikan saja, apa yg selalu menjadi tanda tanya didalam kepala saya..selama ini saya lihat kehidupan umat Islam di bandingkan dgn apa yg ada di Al Quran dan As Sunnah, jauh sekali seperti air dan minyak…apakah didalam kehidupan modern sekarang, hanya berdasarkan fatwa ulama2 saja yg wajib kita ikuti, dan bukan lg Al Quran dan As Sunnah ?
        Kadang saya merasa sedih, bila melihat dari riwayat baginda Rosul sebelum beliau wafat..’2 wasiat yg ku tinggalkan untuk umatku, Al Quran dan As Sunnah’..dan dalam ayat Al Quran jg dijelaskan bahwa bila ada perselisihan antara umat muslim kembalikan pada Alloh dan Rosul-Nya.

        1. Semua muslim tentu berusaha berpegang erat pada Al Qur’an dan As Sunnah. Tapi memahami Al Qur’an dan As Sunnah itu tak bisa hanya sekadar bermodal teks, apalagi cuma terjemahan. Diperlukan ilmu dan kemampuan untuk bisa memahami kandungan Al Qur’an dan As Sunnah dengan baik dan benar. Orang awam yg tak punya ilmunya, tak bisa begitu saja menafsirkan isi Al Qur’an dan As Sunnah. Bisa berbahaya malah, karena dimungkinkan timbulnya salah paham.

          Nah, disitulah peran ulama. Yaitu untuk memberikan pemahaman yg baik dan benar terhadap isi Al Qur’an dan As Sunnah kepada manusia lainnya. Merekalah yg mengabdikan diri untuk belajar khusus tentang Al Qur’an dan As Sunnah dengan baik dan benar. Dari guru-guru yg rantainya tersambung hingga kepada Rasulullah SAW. Itulah mengapa ulama disebut sebagai para pewaris nabi. Orang awam disarankan untuk mengambil ilmu dari fatwa-fatwa para ulama yg mulia ini.

          Jadi memahami kalimat “kembali ke Al Qur’an dan As Sunnah” itu harus melalui jalur yg benar, yaitu para ulama. Tentu ulama yg dimaksud disini adalah ulama betulan, ulama yg berilmu dan kompeten, ulama yg belajar dari sumber yg benar, sehingga menghasilkan pemahaman yg benar. Bukan ulama karbitan apalagi ulama seleb yg cuma bermodal ketenaran tapi ilmunya nyaris kosong. Yg meraih ummat bukan karena ketinggian ilmu dan kedalaman pemahaman, tapi karena gaya dan cara berdakwah yg menghibur.

          Namun… para ulama yg mulia itu pun seringkali berbeda pandangan dalam memahami Al Qur’an dan As Sunnah, karena banyak pertimbangan. Bayangkan, ulama yg cerdik pandai saja bisa tak sejalan dalam memahami wahyu dan nabi, apatah lagi para orang awam yg ilmunya pas-pasan dan cuma bermodal pencarian google? Dari perbedaan para ulama inilah yg kemudian melahirkan yg namanya mazhab. Orang awam seperti kita tinggal memilih saja mazhab mana yg menurut kita lebih baik dan lebih cocok. Insya Allah semuanya baik belaka. Tapi tak perlu kita membenturkan perbedaan antar mazhab karena adanya mazhab tersebut adalah khazanah —bahkan rahmat— bagi ummat Islam.

          Perlu diingat bahwa perbedaan pemahaman para ulama itu hanya di hal-hal yg rinci dan cabang (furu’), bukan pada hal-hal yg pokok dan mendasar (ushul). Semua ulama tidak pernah berbeda dalam hal yg pokok, misalnya rukun iman dan rukun Islam. Dalam hal pokok, semua ulama pemahamannya sama, tak ada perbedaan. Perbedaan dalam hal furu’ itu sah-sah saja. Tapi perbedaan dalam hal ushul itu tidak boleh. Sesat tidaknya muslim dilihat dari hal yg ushul, bukan hal yg furu’.

          Salah satu sebab muslim sekarang mengalami kemunduran, salah satunya karena muslim terlalu sibuk dengan urusan yg furu’ ini, sementara cenderung abai pada hal yg ushul. Perbedaan furu’ dibesar-besarkan, bahkan karenanya ada yg tega mengkafirkan sesama muslim. Sebab lainnya karena muslim memahami Islam sekadar sebagai ritual ibadah, bukan sebagai cara hidup (way of life). Makanya banyak yg menjaga sholat, tapi korupsi jalan terus. Banyak yg berjilbab, tapi zina jalan terus. Banyak yg rajin berdoa, tapi malas dan usahanya minim. Sebab lainnya —bisa berantai, sebab yg satu menyebabkan yg lain— adalah adanya kejumudan (malas berpikir) pada sebagian muslim yg berakibat pada rendahnya keilmuan dan intoleransi sosial. Kasarnya, sebagian muslim jadi bodoh dan intoleran, sehingga mudah dihasut dan dibodohi dengan alasan agama (termasuk dalam politik). Inilah yg akhirnya memudahkan fitnah dan hoax menyebar, rusuh dan kekerasan terpicu, dan akhirnya menjauhkan kita dari ajaran Islam yg sebenarnya. Ajaran yg indah dan damai.

          Semoga umat muslim bisa segera sadar diri dan melakukan perbaikan sehingga julukan “umat terbaik” dari Nabi SAW benar-benar terwujud. Bukan sekedar utopia kosong belaka. Insya Allah.

          Wallahu’alam.

          1. ??????

  5. Lebih baik Mencinta daripada Membenci. Hehehe…

    Tulisan yang sangat mengena di tengah kondisi masyarakat kita saat ini. Miris sekali saya melihat wall FB saya dipenuhi link2 yang tidak jelas yang isinya hanya berita-berita negatif hasil dari share teman2.

    Mudah-mudahan ke depannya lebih banyak di antara kita yang menghiasi dunia maya ini dengan sesuatu yang positif, menenangkan, dan menyenangkan. 🙂

  6. ijin share ya..trims

  7. Wait, wait. Emangnya lagi ada heboh2 apaan sik, nyebar2 link yg kayak gimana? Syukurnya, di TL FB aku udah lumayan “bersih”, sih. Orang2 yang dulu pernah mencurigakan aku unfollow semua, jadi FB aku sekarang lebih tenang dan nyaman.

    Jadi, ada apa sebenernya?? :O

    Btw, ajegile yg nge-share postingan ini dari FB… sampek ratusan!!
    LEBIH!! 😀

    1. Tulisan lama ini Neng hahahahaha. Relevan ke hoax dari mana-mana aja dah :p. Rekornya masih belum bisa mecahin rekor share tulisan “How Islamic are Islamic Countries” sih hahahaha.

Comments are closed.