Cerpen di Majalah Kartini

Waktu masih di hotel, awal tiba di Athlone, saya mengalami jetlag berhari-hari. Tidur jam 9 malam, pasti jam 2 kebangun. Enggak bisa tidur lagi hingga pagi. Jadi deh, suka laptop an nunggu subuh hehehe.

Ngebut menulis Cerpen di majalah kartini 🙂

Pernah menulis cerpen. Saking konsennya, karena semua majikan lagi tidur :P, cerpennya jadi dalam beberapa jam saja. Tapi rasanya kepanjangan. Besok dini harinya diedit. Kirim ke Kartini. Luar biasa, responsnya kurang dari 24 jam hehehehe. Tapi bunyinya begini, “Ide ceritanya ok. Tapi kurang panjang, dipanjangin lagi ya Mbak. Ditunggu redaksi.”

Ahahahahahahahaha. Padahal setengah mati diedit agar lebih ringkas. Aslinya tak saya simpan. Ya sudah, ditulis ulang akhirnya. Dimuat akhirnya cerpen di Majalah Kartini (kayaknya di terbaru, no.2447) :D.

Dari gambarnya ketebak ya, ini cerpen tentang seorang anak tunggal (perempuan) yang dibesarkan seorang diri oleh ayahnya. Hahahaha. Jauh panggang dari api :D. Tulisan fiksi ini 100% mengandalkan imajinasi semata dari penulisnya yang merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara dimana ayahnya sudah meninggal sejak usianya 12 tahun :D.

Anyway…terima kasih, Majalah Kartini :D. Beli, ya. Biar majalah Kartininya laku dan kami-kami, emak-emak yang mengais rezeki dari media cetak, tetap panjang jalan rezekinya hihihihi.

Oiya, Majalah Kartini akhirnya bikin account twitter juga. Sila difollow di @MajalahKartini. Ada fanpagenya juga di Facebook. Terus ada account facebook juga, terpisah dari fanpage. Di sana ada note tentang syarat-syarat penulisan cerpen ke majalah Kartini :D. Dicek sendiri langsung ke TKP, ya ;).

Dengan demikian, setelah 2x cerpen saya menembus majalah Femina, berarti ini adalah cerpen ke-3 yang muncul di media cetak. Sekaligus merupakan tulisan ke-10 yang muncul di media cetak. Gak kerasa sudah 10 bulan rajin ngirim-ngirim tulisan. Masih jauh dari target. Penginnya nanti pas setahun ada 20 tulisan yang dimuat. Ahahahahahaha :P.

Akhir-akhir ini kok lebih senang ikut lomba blog, ya Biarpun kadang cuma menang hadiah hiburan hehehe. Lagi seneng blogging emang sekarang-sekarang ini. Tapi pengin coba aktif lagi ah ke media cetak.  Jadi semangat lagi bikin cerpen di Majalah Kartini  ^_^.

cerpen di majalah kartini
Kartini edisi no.2447

8 comments
  1. siaaappp meluncur ke gramed beli kartini terbaru. Wuuuusshhhhh! *tinggalin kibaran jilbab* 🙂

    1. Hehehehehe. Tenkiuuuuuu ^_^

  2. selamat ya mbak jihan, makin mantap aja mbak jihan, suka saya baca tulisan2 mbak maupun status2nya di fbook, sangat mengispirasi

    1. Terima kasih :). Jadi geer, deh hehehehe

  3. Halo, aku Miko. Kapan hari juga kirim ke Kartini terus diminta memanjangkan jadi 13500cws. Tapi setelah itu kok nggak ada kabar, ya? Apa mbak dulu juga gitu? Sehabis kirim ulang nggak dikabari lagi.

    1. Iya emang enggak dikasih tahu, kita harus cek terus Mbak huhuhu. Ribet ya -_-

  4. Malam kak,numpang tanya saya kirim cerpen ke majalah kartini sudah 1mingguan,lalu jika dimuat ªpª dikabarin Ÿªα”̮ kak?lalu kabarinnya via email/tlfn? ┏̲M̶̲̥̅̊┓̲A̶̲̥̅̊┓̲K̶̲̥̅̊┓̲A̶̲̥̅̊┓̲S̶̲̥̅̊┓̲i̶̲̥̅̊┓̲H̶̲̥̅̊┓̲ kak

    1. Biasanya gak dikabarin. Kita yang ngecek sendiri.

Comments are closed.